Suasana Baru

2.7K 132 19
                                    

Alessa merasa senang karna bisa bersekolah lagi, walaupun di sekolah yang lama ia selalu buat masalah. Tetapi ia sangat menikmati waktu-waktunya, melupakan sejenak masalah di rumah, bergaul dengan teman-teman sekelas yang asik-asik.

Alessa mendapat satu teman baru di sini, teman sebangkunya. Pricila namanya. Alessa lebih suka memanggilnya Cilla, nama yang bagus dan imut sama seperti orangnya. Cilla memiliki badan yang mungil serta kulit yang putih bersih, tapi tidak seputih dan sebersih seorang Alessa.

"Mau ke kantin gak?" tanya Cilla, Alessa yang sedang memasukan buku-buku ke dalam tas langsung mengangguk. Perutnya sudah mendemo dari tadi agar di beri asupan.

"Ayo deh, gue juga laper." Alessa bangkit lalu berjalan beriringan dengan Cilla. Banyak pasang mata yang curi-curi pandang ke arahnya, entah ini perasaannya saja atau memang Alessa yang ke geeran.

"Cil, gue ada yang aneh?" tanya Alessa berbisik, Cilla berhenti berjalan lalu menatap Alessa dari atas sampai bawah.

"Enggak ada, kenapa?", Alessa menggeleng, lalu mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju kantin. Alessa dan juga Cilla berhenti di tukang bakso. Mencium aromanya membuat cacing-cacing di perut Alessa mendemo.

"Pak, bakso satu ya komplit,"

Penjual itu mengangguk, "Siap eneng cantik, ini yang satu lagi mau apa?" tanya pedagang baso ke Alessa.

"Samain aja pak, tapi sedikit asin yah," pinta Alessa, pedagang bakso mengangguk. Cilla menarik tangan Alessa agar duduk di kursi yang kosong.

"Minumnya mau apa?" tanya Cilla.

"Es jeruk ada?"

Cilla mengangguk, "Bentar yah, gue pesenin dulu," Cilla bangkit dari duduknya lalu pergi memesan es jeruk.  Alessa mengeluarkan ponsel di dalam saku untuk menghilangkan rasa bosan.

Tiba-tiba pikirannya tertuju oleh pembicaraan tadi pagi dengan Kenneth, Kinan siapa?.

Pagi tadi setelah Alessa bilang di antar oleh Kinan, Kenneth langsung memasang wajah datar dan terkesan acuh tak acuh. Apa mungkin karna Kenneth tidak suka dengan Kinan? tapi, mana mungkin.

"Bengong aja, kenapa?" Cilla menaruh dua gelas es jeruk di meja, Alessa menggeleng pelan.

"Gak papa ko," Tak lama dua mangkuk bakso datang, mata Alessa langsung berbinar karna mencium aroma sedap dari bakso.

"Makasih pak," Alessa menarik satu mangkuk lalu memasukan sambal tak lupa dengan teman-temannya.

"Lo dulu sma mana?" tanya Cilla, memasukan satu bakso ke dalam mulutnya.

Alessa terdiam sebentar, gak boleh ngasih tau identitas asli. "Gue dulu sekolah di luar negri, bokap pindah kerjaan jadi lanjut sekolah di indo," ucap Alessa lalu mulai memakan bakso.

"Oh iya, tadi lo bareng Kenneth?" tanya Cilla lagi, Alessa mengangguk ragu.

"Ah, lo berdua pacaran ya?"

Kasih tau gak ya?, tak lama Kenneth dan dua anteknya datang. Cilla langsung menatap Kenneth dan ddk.

"Kenapa mereka ganteng-ganteng banget sih," ucap Cilla pelan, Alessa langsung menatap Cilla. Cilla yang merasa di perhatikan langsung nyengir.

"Kecuali Kenneth, iya tau yang pacarnya." ucap Cilla lalu tertawa, Alessa menggeleng pelan.

"Tapi Gavin sama Robert juga gak kalah ganteng kan, Al?"

Alessa mengangguk, ia tidak naif. Kenneth, Gavin, dan juga Robert memang ciptaan sempurna. Mereka memiliki wajah yang tampan, badan yang bagus, tubuh atletis dan juga sikap yang berbeda-beda.

KENNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang