Sarapan

3K 129 3
                                    

Alessa membuka matanya perlahan,ia melihat jam di nakas.Sudah pukul lima pagi,merenggangkan ototnya,menguncir rambutnya asal lalu bangkit dari kasur.

Ia berjalan keluar kamar,ia melihat Kenneth yang tertidur di sofa.Senyum terbit di bibir tipisnya,ia beranjak ke dapur melihat apakah ada bahan,untuk membuat sarapan.

Alessa berniat ingin membuat sarapan untuk Kenneth,ia membuka kulkas dan mengeluarkan semua bahan-bahan yang di perlukan.

Memasakan dengan lihai,semenjak kepergian mamanya ia sudah bisa sedikit-sedikit memasak.ya tentu karna ajaran mamanya waktu dulu.

Hanya nasi goreng yang Alessa buat,ia teringat kata-kata Edric.Katanya nasi goreng Alessa mengalahkan nasi goreng di restaurant bintang lima.

Alessa geleng-geleng,sudah berapa hari ia di sini?baru saja sehari.

Menyiapkan dua piring,untuknya dan untuk Kenneth.Setelah selesai ia menaruhnya di meja makan kecil di ujung dapur.Tak lupa susu coklat.

Setelah selesai Alessa berjalan menghampiri Kenneth,berniat membangunkannya karna pasti ia harus berangkat ke sekolah.

"Ken,bangun."Alessa menepuk pelan tangan Kenneth.

Tak ada pergerakan apa-apa dari Kenneth,"Ken,bangun udah siang.Sekolah kan?."tanya Alessa,Alessa menepuk sedikit kencang pipi Kenneth.

Hanya sedikit respon yang Alessa dapat dari Kenneth,tapi itu tidak membuatnya putus asa.Ia harus membangunkan Kenneth.

"Ken bangun,udah siang.Bangun nanti kesiangan!."Alessa mencubit pipi Kenneth kencang.

Kenneth langsung kaget dan bangun dari tidurnya,Alessa tersenyum senang.

"Tuh kan,bangun ya jangan lupa mandi.Oh iya,nanti langsung ke dapur,gue udah siapiin sarapan."ucap Alessa merapihkan sedikit rambut Kenneth yang acak-acakan,Alessa tersenyum lalu masuk ke dapur lagi.

Ia akan mencuci piring,bekas tadi ia memasak.

Kenneth masih setengah sadar,namun ia tahu apa yang di katakan oleh Alessa dan perbuataan Alessa padanya.

Kenneth tersenyum kecil,lalu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit selesai,ia langsung berjalan ke kamar mandi seperti yang di suruh oleh Alessa.

Kenneth melihat Alessa yang sedang sibuk mencuci piring,cocok udah menjadi istri.

Pandangan Kenneth beralih ke arah meja makan,terdapat dua nasi goreng dan juga dua gelas susu coklat.

Pasti ini buataan Alessa.

Kenneth berdehem pelan,"ekhem."

Alessa yang masih fokus langsung buyar dan menoleh ke belakang,"eh ken,udah?."

Kenneth mengangguk tanda mengiyakan,Alessa tersenyum lalu menucuci tanganya.

"Yuk makan,nanti nasi gorengnya keburu dingin."

Lagi-lagi Kenneth hanya mengangguk,ia berjalab ke arah meja makan bersama Alessa.

Alessa mengambilkan nasi goreng untuk Kenneth,"segini?atau masih kurang?."tanya Alessa.

"Udah."

Alessa mengangguk lalu memberikan piring yang sudah berisi nasi goreng kepada Kenneth.

"Ayo di makan,"ajak Alessa.Kenneth mengangguk lalu mulai memakan nasi goreng buatan Alessa.

"Gimana?."tanya Alessa penuh harap,semoga tidak mengecewakan.

"Apanya?."tanya Kenneth tak mengerti.

Alessa mendengus,"rasanya,gimana?.Enak gak?keasinan gak?,oh atau kurang bumbu bawang--,"

"Enak,"

"Bener?gak kurang apapun?."tanya Alessa memastikan.

Kenneth mengangguk,"enak ko."

Alessa tersenyum senang,"akhirnya,yaudah ayo cepetan di makan.Lo mau sekolah kan,ntar kesiangan."

Kenneth menatap ke arah Alessa yang masih sibuk sendiri,Kenneth merasa Alessa adalah sosok wanita yang memiliki segudang keceriaan tersendiri.

"Kenapa?."

"Makan."ajak Kenneth.

Alessa mengangguk lalu duduk di kursi yang menghadap Kenneth,mengambil nasi goreng lalu memakannya.

Merasa di perhatikan,Alessa mendongkak dengan sendok yang masih berada di mulutnya.

"Kenapa masih ngeliatiin?,gue udah makan ko.Ni makan ni."Alessa melepas sendoknya lalu memasukan nasi goreng lagi ke mulutnya.

Kenneth tertawa kecil lalu geleng-geleng kepala,tanganya terulur untuk mengambil nasi yang ada di sudut bibir Alessa,"kalo makan yang bener."

Tubuh Alessa mematung,jantungnya berdebar lebih cepat.

"Gue butuh oksigen."ucap Alessa dalam hati.

"Ayo,di abisin."

Alessa hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan,tapi di dalam hatinya ia merasakan hal,yang berbeda.

^^^^^^

Kenneth sudah siap,ia menatap Alessa yang sedang menonton televisi.

"Gue berangkat."ucap Kenneth lalu mengambil helm dan pergi keluar,namun langkahnya tertahan karna Alessa memanggilnya.

"Ken!."

Kenneth menoleh,lalu ia menaikan sebelah alisnya.

"Kenapa?."

Alessa berjalan ke arah Kenneth lalu menggelengkan kepalanya pelan,"ini dasi pake yang bener."ucap Alessa lalu membenarkan dasi yang sebelumnnya Kenneth pakai.

Kenneth tidak menggubris perkataan Alessa,ia masih menatap dalam Alessa yang sibuk memasang dasi di tubuhnya.

"Sekarang kan hari senin,nanti di marahin sama guru kalo pake dasi gak bener.Ntar lo ada di barisan palinb sepesial loh,nah gini kan rapih."ucap Alessa bangga,ia menatap dasi yang sudah terpasang rapih.

Alessa tersenyum bangga,lalu mendongkak menatap Kenneth yang juga sedang menatapnya.

"Ayo buruan berangakat,nanti kesiangan."

Kenneth mengangguk lalu membuka pintu,sebelum ia keluar Kenneth mengucapkan sesuatu untuk Alessa.Mungkin ini kata-kata biasa,namun ini sangat berarti untuk Alessa.

"Makasih,kalo mau kemana-mana bilang gue.Biar gue gak khawatir karna lo udah gak ada di sini.Gue berangkat."ucapnya lalu menutup pintu apartmen.

Alessa ingin teriak saat ini juga,pipinya memanas.

"OMG,KEN!."

KENNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang