Ajakan

4.2K 169 12
                                    

"Yaampun,gue gak nyuruh lo buat bunuh orang!."teriak Alessa frustasi.

Kenneth menatap datar Alessa,"berisik."ucap Kenneth lalu mengibaskan bajunya yang sedikit kotor.

Alessa menatap dua orang yang tergeletak di lantai,Alessa bergidik ngeri saat melihat Kenneth memberi pelajaran pada suruhan papanya ini.

"Lo mau kemana?."tanya Alessa saat melihat Kenneth hendak pergi.

"Pergi."

"Kemana?."tanya Alessa,ia mendekat ke arah Kenneth.

"Pulang."

Alessa mengangguk,ia tidak mungkib ikut dengan Kenneth.Ia lalu tersenyum,Kenneth menatap ke arah Alessa yang tersenyum lebar.

Kenneth tahu,senyum itu palsu.

"Hem,makasih yah."

Kenneth hanya menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalakan Alessa yang menatap punggung Kenneth yang lama-lama menghilang.

Alessa menghembuskan nafasnya kasar,ia berjalan keluar.

Di lihatnya sekarang pukul sepuluh malam,jalanan sudah sepi.Ia tidak tahu harus kemana,ke rumah Cessilia?dia sedang tidak ada di rumahnya.

Alessa menendang batu kerikil yang ada di hadapanya,perutnya terasa lapar.

"Laper."Alessa memegangi perutnya yang berbunyi meminta makan,Alessa mengusap tangannya karna udara malam yang dingin.

"Gue gak bawa uang,gue bego banget."gerutu Alessa kesal.

"Ah sebel,gue laper banget.Maag gue kambuh gimana,pingsan di sini gimana?kalau gak ada yang nolong,terus gue di makan sama serigala?."

Alessa menarik rambutnya pelan,ia tidak tahu dimana dirinya berada.

Ia duduk di kursi panjang taman,ia menyenderkan punggungnya.Memejamkan matanya,menghirup dinginya udara malam.

Memijat kakinya yang sedikit berdenyut karna ia berjalan sangat jauh,ia memegang perutnya yang terasa perih.

Benar saja,maagnya kambuh.Ia mendengus kesal.Harusnya jika ingin kabur dari rumah Alessa harusnya membawa bekal saja.

Alessa meringis karna perih di perutnya,Alessa ingin menangis tapi ia tidak bisa.Ini sudah menjadi keputusanya.

Walaupun dia pernah mencoba beberapa kali kabur dari rumah,tapi ia merasa ini yang paling buruk.

Alessa biasanya jika kabur dari rumah akan pergi ke rumah temannya yaitu Cessilia,tapi sekarang?Cessilia tidak ada di rumahnya,jadi ia entah mau kemana sekarang.

Udara malam menembus kulit putihnya,Alessa mengusap tangannya.

"Ngantuk,laper."

Alessa meruduk ke bawah menatap kakinya yang hanya memakai sendal,ia tidak memakai sepatu.

Dan ia hanya memakai jeans dan juga kaos pendek tipis,ia merasa sangat kedinginan.

Ia memejamkan matanya sebentar,saat membuka matanya kembali ia di kagetkan karna melihat orang berhenti di depannya.

Kepalanya mendongkak,menatap laki-laki di hadapanya.

"L-lo?."

Kenneth menatap datar ke arah Alessa,"lo ngapain di sini?."

Kenneth tak menjawab pertanyaan Alessa,"mau pulang gak."

Alessa mendengus,"jangan bilang,lo suruhan papa gue juga ya?ngaku lo!."tuding Alessa.

Kenneth mendengus,"mau balik atau lo mau diem di sini aja?."

"Mendingan gue di sini,dari pada balik."ucap Alessa santai,Kenneth tahu pasti perempuan yang ia tidak tahu namanya ini sedang ada masalah.

"Lo mau mati kedinginan di sini?."

Alessa menggeleng,"gak sampai mati kali,"

"Pake,"Kenneth menyerahkan jaketnya,Alessa menatap jaket yang di sodorkan oleh Kenneth.

"Apa?gue?."

Kenneth mengangguk,"pake,di sini dingin."

"Terus,lo gimana?."

"Gue cowok,"

"Mau cewek mau cowok,yang namanya kedinginan pasti butuh jaket."

"Mau atau enggak?."tanya Kenneth lagi.

Alessa menimang-nimang sebentar,jujur saja ia merasa kedinginan tapi?bagaimana dengan laki-laki di hadapanya ini?.

Jika mati,Alessa tidak ingin tanggung jawab.

Akhirnya Alessa mengangguk,"yaudah,gue pake."

Kenneth mengangguk lalu memberikan jaketnya,Alessa mengambilnya lalu memakainya.

"Gede banget."

"Badan lo aja yang kecil."

Alessa melotot,"heh!enak aja!."

"Buruan,naik."ajak Kenneth saat dirinya sudah naik ke atas mobil.

"Naik?kemana?."

"Motor."

"Mau kemana?."

"Kuburan."jawab Kenneth malas.

"Hah?ngapain? Lo mau ziarah malem-malem,gila."Alessa geleng-geleng kepalanya.

"Lo yang gila,buruan naik atau lo gue tinggal di sini."

Alessa mendengus,"tapi kemana dulu,gue kan gak kenal sama lo.Kalau lo apa-apaiin gue gimana?."

Kenneth menghembuskan nafasnya kasar,"lo kurus,gak ada daging.di jual juga gak laku."

"Heh!enak aja ya,ginjal gue mahal."

"Naik!."

Alessa mendengus,lalu ia naik ke motor besar milik Kenneth,"jangan macem-macem atau gue lompat."

"Lompat aja kalau,siap ketemu tuhan."

"Sembarangan."Alessa memukul pelan pundak Kenneth,Kenneth menatap muka kesal Alessa tersenyum kecil.

Kecil,kecil sekali.

Akhirnya mereka sampai di sebuah aparterment,Alessa turun dan menatap bangunan menjulang tinggi ini.

"Ngapain kita ke sini?jangan-jangan...."

Kenneth juga ikut turun,lalu menatap Alessa dengan sebelah alisnya yang naik.

"Lo om-om yang suka jual anak abg,ya?!."tuding Alessa serta matanya sedikit menyipit.

"Ngaco,"ucap Kenneth lalu menoyor kepala Alessa.

Alessa menggaduh kesakitan,"sakit tau!."

"Ayo,"

"Kemana?."tanya Alessa sambil mengusap jidatnya.

"Ke dalem,"

"Ngapain?."

Kenneth yang sedang berjalan akhirnya berbalik,"lo mau tidur atau enggak?."

Alessa mengangguk,"t-tapi.."

Kenneth mendengus,"tapi apa?gue sama lo beda kamar.Tenang aja."

Alessa menggeleng,"bukan itu,"

Kenneth rasanya ingin menerkam perempuan di hadapanya ini."ya terus, tapi apaan?."tanya Kenneth sedikit kesal.

"T-tapi gue laper."



Haii

Gimana?

Jebo ga sih?

Komen ah,wokwowkw

KENNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang