Part 2

78 9 1
                                    

Happy reading..

**********************************

Suasana kantin masih terlihat sepi karena masih jam pelajaran berlangsung.
Laras gelisah nunggu Kenia makan dan juga minum yang lama. Kenia memang tadi gak sempet sarapan, sedangkan Laras masih sempet sarapan, karena ia bangun pagi-pagi sekali untuk membantu pekerjaan ibunya di keluarga Bagaskara, papanya Kenia. gadis yang sedang melahap bakso dihadapannya sekarang ini. Makanya ia sekarang dengan berat hati nemenin Kenia makan di kantin.

"Ish lama bener lo makannya Ken, gue ke kelas dulu ya,"

Kenia gak ngegubris perkataan Laras, ia masih aja dengan tenang menikmati pentol bakso yang tinggal sebiji lagi.

"Ayolah Ken..??? kalo elo mo masih disini gak papa deh, gue ke kelas ya," rengek Laras.

"Percuma elo masuk sekarang ras, Pak Midun pasti udah di kelas noh." setelah menelan pentol baksonyo yang di tenggorokkannya dengan sukses barulah Kenia bersuara. Keringatnya bercucuran serta bibirnya menjadi nambah merah karena kepedesan.

"Biarin aja, lebih baik terlambat daripada gak ngikutin sama sekali pelajarannya," gumam Laras pelan.

Kenia diam sejenak seolah ia mempertimbangkan gumaman sahabatnya itu yang sempet ia dengar.

"Ya udah lo masuk sendiri aja gih, gue males."

Laras tersenyum sembringah mendengar perkataan Keni yang tidak disangkanya. "Inget lho Ken bentar lagi kita mo UN," Laras mencoba ngingetin Kenia siapa tau niat Kenia mo bolos pelajaran bahasa Indonesia tidak terlaksana. Sebelum ia berdiri dari bangkunya.

Kenia teteplah Kenia, ia gak peduli. Malah dengan asiknya mengirup es jeruknya.
Merasa tidak mendapat tanggepan dari lawan bicaranya, maka Laras berdiri dan meninggalkan Kenia di Kantin.
Kenia gak sendirian di kantin, masih ada beberapa orang siswa siswi yang bolos di pelajaran yang tidak mereka inginkan.

"Sendirian aja cantik," tiba-tiba didepan Kenia ada sosok cowok cakep serta jangkung sambil menyesap minuman yang barusan Kenia minum.

"Siapa lo!! Maen nyerobot aja!!!" bentak Kenia, melihat gelas minuman yang tadi ada ditangannnya sekarang sudah beralih ke tangan cowok yang baru ia lihat sekarang. Kenia berusaha merebutnya kembali tapi apa daya tinggi tubuhnya masih kalah tinggi dari cowok jangkung yang ada dihadapannya.

"Idih galak amat neng, mo jadi kamra ya." dengan cueknya cowok itu menghabiskan minuman yang ada ditangannya.

Dengan perasaan kesal Kenia berdiri lalu meninggalkan meja yang masih dihuni cowok tegil itu.

"Paaakk...!!! Makanan dan minuman yang saya pesen tadi minta aja uangnya ama Dia yaaaa," teriak Kenia sebelum keluar dari kantin sambil menunjuk kearah bangku yang ia dudukin tadi. Lalu ia dengan cepat berlari keluar kantin sambil tertawa senang. Ia memang belum bayar makanan yang dipesannya tadi karena dompetnya ketinggalan dikelas.

Cowok yang belum ngeh dengan ucapan Kenia tadi, masih santai duduk di bangku yang ditempati oleh gadis itu, sambil senyum gak jelas dan dengan tangan masih menggenggam gelas yang sudah kosong bekas es jeruk tadi.

Selang beberapa saat kemudian, cowok itu berdiri dan akan siap-siap keluar dari kantin. Akan tetapi seseorang menepuk pundaknya perlahan.

"Maaf Den, makanan itu belum dibayar oleh gadis tadi yang duduk disitu," sapa penjaga Kantin sopan. Otomatis yang punya badan menoleh dan kaget mendengar perkataan penjaga Kantin itu.

"Haaaahhh.. Ja..jadi semua ini belum di bayar Pak!??" cowok jangkung itu tergagap.

"Iya Den."

"Sialan, gue dikerjain nih ceritanya," gerutu cowok itu gondok.

In DepressionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang