Maaf ceritanya makin gaje hehehe serta typo berada dimana-mana..
Enjoy reading...
************************************
"Ada apa pak Udin???" tanya Laras kepada Pak Udin sopir pribadi keluarga Bagaskara. Ketika dilihatnya lelaki paruh baya itu menepikan mobilnya dipinggir jalan.
Kenia yang saat itu sedang menahan kantuknya seketika terkesiap mendengar suara Laras yang tidak begitu kuat."Kenapa pak???" Kenia melihat kearah luar jendela mobil.
"Maaf non Kenia, non Laras kayaknya ban mobilnya kempes," sahut pak Udin sambil membuka pintu depan mobil lalu ia memeriksa apa yang terjadi pada ban mobil yang ia kendarai.
"Bener non, ban mobil kempes," kedua Dara jelita itu ikutan keluar dari mobil.
"Eh non.. Kenapa pada keluar semua, tunggu dimobil aja," ujar Pak Udin menoleh kearah anak majikannya itu.
"Gak papa pak," Laras yang menjawab sedangkan Kenia hanya diam sembari matanya menelusuri sekitarnya. Daerah ini ternyata tidak begitu jauh dari komplek perumahannya.
Pak Udin mulai melakukan aktifitasnya untuk menggantikan ban yang kempes itu dengan ban serep.
"Yaaa.. Non Kenia, non Laras ban serepnya lupa bapak bawak," kata Pak Udin menepok jidatnya.
"Jadi kita gimana doooong..?? Ucap Kenia dengan nada kecewa.
"Kalo nunggu lama non, disini gak ada penampal ban," Pak Udin merasa gak enak hati sudah ngecewain anak majikannya itu.
"Ya sudah Ken, kita pulang aja duluan biar Pak Udin menyelesaikan pekerjaannya," sela Laras kemudian.
"Pesen taksi gih," titah Kenia kepada Laras.
"Gak usah pesen taksilah kan ini sudah deket rumah Ken," tolak Laras santai.
"WHAT!!! maksud lo kita jalan kaki gitu!???" mata Kenia terbelalak menatap Laras tidak percaya. Melihat itu Laras menganggukkan kepalanya sedikit tanda mengiyakan.
"Gila lo Ras!!! Ogah, panas gini lo nyuruh gue jalan kaki???" protes Kenia.
"Udah deh gak usah lebay, orang berjalan sebentar aja gak akan patah kok kaki elo, lagian ini sudah sore gak begitu panas," Laraspun mengamit tangan Kenia sang majikkan sekaligus sahabatnya itu. Sebelum meeanjak dari tempat itu Laras pamit pada Pak Udin yang sedang konsen melepaskan ban yang kempes itu. Dengan perasaan kesal Kenia mengikuti langkah Laras menjauh dari tempat itu dengan menghentakkan kakinya serta wajah yang cemberut.
"Pegeeelll..." rengek Kenia sembari tanggannya bergelayut di lengan Laras setelah beberapa saat meninggalkan pak Udin.
"Bentar lagi sampe Keeennn..," Laras masih berusaha sabar karena sepanjang jalan Kenia selalu merengek kecapek'an.