Sebelum mereka ke Mall yang akan mereka tuju, kedua gadis cantik itu mampir di sebuah toko pakaian, mereka membeli pakaian untuk mengganti baju atasan sekolah yang mereka kenakan sekarang.
Setelah keduanya berganti pakaian, Laras dan Kenia memasuki Mall sambil bercanda dan sesekali mereka tertawa. Beberapa cowok yang berpapasan melemparkan godaan kepada mereka, tetapi diacuhkan oleh keduanya.
Kedua gadis itu memasuki arena permainan, mereka bermain dengan puas, entah sudah berapa ratus ribu Kenia ngeluarin duit untuk permainan yang mereka mainkan.
Setelah puas bermain mereka keluar dari arena permainan dan tiba-tiba mereka dikagetkan suara bariton serta tepukan di bahu Kenia. Kompak mereka berbalik badan dan keduanya terbelalak siapa yang ada di depan mereka sekarang ini.
"Nah ketaunan ya pulang sekolah bukannya pulang kerumah malah kelayapan "
Laras dan Kenia melihat sosok cowok yang menyebalkan disekolah tadi. Kenia sempet terpesona dengan ketampanan cowok yang membuat ia bete hari ini ketika ia melihat penampilan dia setelah berganti kostum.
"Apaan sih lo!! Suka-suka gue dong!! " sahut Kenia setelah terlepas dari pesona cowok yang bernama Bonny itu. "Eh buduk, elo nguntit kami ya!!?? " tuduh Kenia menutup keterpanaannya tadi.Bonny noleh kiri kanan Kenia memanggil siapa.
"Gue manggil elo, ngapain lo celingak celinguk,"
"Apa lo bilang??? Manggil gue Buduk???" Jari tangannya menunjuk dirinya dengan mata Bonny melotot ke arah Kenia.
Dengan tanpa dosa Kenia menganggukkan kepalanya sedikit disertai senyuman sinis.
Sedangkan Laras mulai khawatir, "aduh bakalan ribut lagi nich""Eh nama gue Bonny bukan Buduk," protes cowok jangkung itu gak terima kalo ia dipanggil dengan sebutan buduk. "Elo kira gue hewan berkaki empat apa!! " semprotnya.
"Emang" sahut Kenia santai.
"Elooo..!!" Geram Bonny.
"Maaf Bon, temen gue hanya becanda," sela Laras cepat. Ia takut Bonny marah akan sebutan yang dilontarkan oleh Kenia.
Lalu Laras menyerat Kenia menjauh dari Bonny."Ish.. Napa elo nyeret-nyeret gue Ras," sentak Kenia sambil berusaha ngelepasin tangannya dari genggaman tangan Laras.
"Elo tu gimana Ken, setiap ketemu sama tu cowok ribut mulu," omel Laras kesel dengan kelakauan sahabatnya ini kayak anak kecil. "Diliatin orang, malu tau gak,"
Kenia melihat sekelilingnya pada ngeliatin mereka.
Tanpa berkata-kata Kenia melengos dan langsung ngelonyor pergi meninggalkan Laras dan Bonny yang bengong kearah gadis itu."Maaf ya Bon, kami permisi ya," pamit Laras sambil senyum gak enak kearah Bonny dan dibales dengan anggukkan kecil cowok itu.
Mereka keluar dari Mall dengan Kenia berjalan lebih dulu sedangkan Laras berusaha mensejarajarkan langkah kakinya dengan langkah Kenia Yang lebar-lebar secara kaki Kenia panjang. Wajah Kenia cemberut. Laras tersenyum melihat wajah gadis disebelahnya cemberut.
"Kita makan dulu yok Ken, gue laper nih" ajak Laras.
"Gue males mo masuk lagi ke dalem ntar gue ketemu sama cowok menyebalkan tadi"
"Lha yang nyuruh masuk lagi tu sapa??? guekan mo ngajak lo makan aja"
Kenia mengerenyitkan dahinya lalu ia menoleh kearah Laras. "kan restonya ada di dalem Ras," Kenia memandang disekeliling. "Diluar ini gakda tempat makan deh perasaan" mata Kenia masih berusaha cari tempat makan yang ada sekitar luar Mall.
"Ada kok," lalu Laras mengamit lengan Kenia lalu digandengnya sahabatnya itu.
Mereka berjalan walau hari sudah hampir senja.
Mereka tiba di danau buatan yang tidak jauh dari Mall yang mereka datangin tadi.
Disana banyak berbagai makanan gerobak berjejer disana. macem-macem, ada bakso, siomay, batagor dan lain sebagainya.Mereka duduk dibangku yang sudah tersedia di gerobak mie ayam Dan memesan dua mangkok mie ayam serta dua air meneral.
"Elo kok tau tempat ini Ras???" tanya Kenia sambil matanya memandang di sekelilingnya yang mulai ramai berdatangan. Laras menganggukkan kepalanya.
"Elo sering kesini???" lagi-lagi Laras menganggukkan kepalanya.
"Elo lagi sariawan ya??" dengus Kenia sebel karena setiap ditanya Laras hanya menganggukkan kepalanya.
Laras nyengir, "gue waktu tu pernah pergi sama ibu terus mampir kesini,""Tapi setau gue tempat ini gakda deh kemaren siang gue lewat sini," Kenia mengingat-ingat sambil menopang dagu dengan sebelah tangannya.
"Ya iyalah.. Kalo siang emang gakda, mereka jualannya sore sampe malem, apa lagi kalo malem minggu rame tempat ini,"
"Kok elo gak ngajak gue kesini sih!"
"Lha ini sudah gue ajak,"
"Ck maksud gue kemaren-kemaren," sungut Kenia.
Mereka diam sesaat ketika pesanan mereka datang.
"Makasih pak," Laras menerima mangkuk yang disodorkan oleh bapak penjual mie ayam kepadanya begitu juga dengan Kenia.
"Lo biasanya kan gak mau makan di pinggiran kayak ini ken," ujar Laras sambul meniup pelan mie ayam yang masih agak panas.
"Iya sih, tapi tempat ini cukup jauh dari jalan dan tempatnya yang keliatan bersih," Kenia melihat sekali lagi melihat sekeliling tempat itu setelah ia menelan mie yang melewati tenggorokkannya.
Setelah mereka selesai makan dan membayar pesenan yang mereka makan tadi lalu keduanya beranjak meninggalkan tempat itu.
"Langsung pulang ya Ken" Laras melirik jam yang melingkar manis di tanggannya. "Sudah jam tujuh malem,"
Kenia memesan taksi online. Cukup lama mereka menunggu.
"Ck lama amat mobilnya dateng coba kalo papa gakda di rumah gak akan beginikan jadinya," gerutu Kenia.
Kalau Bagas papanya Kenia berada di luar kota atau ke luar negri, Kenia sekolah membawa mobil sendiri tanpa sopir. Berhubung hari ini papanya lagi ada di rumah, Kenia di larang keras oleh papanya walau ia sudah mengantongi SIM yang ia buat tanpa sepengetahuan papanya.
"Ya sudah tunggu aja bentar Ken,"
Tiba-tiba
Tiiiinnnn....Tiiinnnn...
Kedua gadis itu terlonjak kaget.
"Duluan yaaa...," terdengar suara cowok di dalam mobil tanpa menghentikan mobilnya.
"SIALAN.....BUDUUUUUKKKK!!!!" pekik Kenia kesal.
"Maen klakson aja ngampirin juga enggak!"
"Gimana mo ngampirin??? Ntar lo usir lagi anak orang,"
"Seenggaknya bisa basa basikan???" dumel Kenia.
Laras tergelak mendengar herutuan sahabatnya itu.
"Tu kayaknya yang lo pesen deh ken,"
Setelah mobil berada di depan keduanya, meraka meninggalkan tempat itu.
Tbc..