Part 9

19 4 5
                                    

Bryan Yang sedang asik ngemil di ruang makan tiba-tiba menoleh ketika dirasakannya ada seseorang menghampiri dirinya.

"Idih gak noleh-noleh lagi kalo lagi ngemil ni kak yan," Kenia langsung menghampiri kakak semata wayangnyanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Idih gak noleh-noleh lagi kalo lagi ngemil ni kak yan," Kenia langsung menghampiri kakak semata wayangnyanya itu.

"Mau Lo, dek??" Tawar Bryan mengansurkan apa Yang ia pegang sedari tadi.

"Ish ogah, bisa-bisa ntar ada Yang bersemi deh diwajah gue Yang mulus ini," tolak Kenia Yang mau tak mau mendengar itu Bryan menunjukkan mimik muka Yang mau muntah.

"Dari mana dek?? Mama papa nungguin Lo dari sore tadi," Kenia Yang belum sempet masuk kamarnya untuk mandi Dan sebagainya itu mengurungkan niat awalnya, ia lalu menarik kursi Yang ada di depan kakaknya itu lalu duduk dengan tatapan minta penjelasan.

"Ngapain mama papa nungguin gue, lagian kenapa gak nelfon sih," sahut Kenia tanpa menjawab pertanyaan dari kakaknya.

"Yaela ni bocah, orang nanya apa di jawab apa," ujar Bryan sambil melempar kacang Yang ada ditangannya, untung dengan sigap Kenia menyambut Dan langsung dimasukkan kedalam mulut mungilnya. "Coba cek HP lo," titah Bryan.
Kenia buru-buru liat HP nya yg ternyata dalam keadaan mati

"Oiya HP gue mati, astaga.." Kenia menepok jidatnya. "Pantesan tadi sunyi senyap aja ni HP ternyata sudah tewas di dalam tas gue.

"Dari mana sih Dan dengan siapa? " Bryan masih gencar memberi pertanyaan.

"Ish kakak kepo, udah ah gue mo mandi," sebelum Kenia beranjak dari tempat duduknya Bryan menarik ujung baju adeknya itu.

"Sekali lagi gue Tanya, dengan siapa Lo pergi tadi??" Kali ini Bryan berkata lebih tegas Dan menatap tajam mata adeknya untuk menunjukkan keseriusannya. Melihat itu Kenia menjadi kincep Dan sedikit ngeri.

"Sama buduk eh Bonny," suara Kenia sedikit begetar sehingga ia Salah nyebut nama karena ia melihat ada aura Yang beda di diri kakaknya itu.

"Hmmm.. Ya sudah Lo mandi gih," titah Bryan setelah mendengar apa Yang di katakan Kenia, ia tersenyum misterius.
Dengan cepat Kenia menuju kamarnya Dan ia melakukan aktifitas untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri Kenia keluar dari kamarnya, ia melongokkan sedikit kepalanya seolah sedang mengamati keadaan disekelilingnya, Ia tidak melihat sosok kakaknya di semua ruangan baik ruang tamu atau ruang makan.
Ia jadi males bertemu sama kakaknya Yang tadi sok misterius itu.
Kenia lalu berjalan kearah belakang menuju kamar bu ningsih.
Dilihatnya Laras sedang melipat mukena Yang barusan dilepasnya sembari duduk di tepi ranjangnya.

Tanpa babibu lagi Kenia langsung menubruk tubuh Laras, Laras kaget dengan serangan dadakan itu alhasil kedua gadis itu terjatuh diatas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa babibu lagi Kenia langsung menubruk tubuh Laras, Laras kaget dengan serangan dadakan itu alhasil kedua gadis itu terjatuh diatas kasur.

"Aaaiihhh... Ada apa sih?? Datang-datang langsung maen tubruk aja," sewot Laras sambil berusaha menyingkirkan tubuh Kenia Yang masih setia berada diatasnya.

"Sorry Ras.. Sorry...hehehe..." Kekeh Kenia berusaha berdiri Dan menarik tangan Laras supaya duduk kembali.

"Ya udah gak papa," Laras sudah kembali keposisi semula.

"Keknya muka Lo ceria amat Ken," Laras mengamati wajah gadis cantik yang ada dihadapannya. "Baru dapet jecpot ya," lanjut Laras sambil tersenyum, ia melihat wajah Kenia menjadi blushing.

"Gue dapet lebih dari jackpot Ras," kata Kenia dengam mata berbinar.

"Oh yaaa...?? Laras juga merasakan aura kegembiraan.

"Gue tadi diajak jalan ama buduk eh Bonny,"

"Waaaahhhh.. Asik dong, terus.. Terus.." Kejar Laras antusias.

"Ya kami makan di cafe terus jalan-jalan sebentar,"

"Cieee.. Cieee.. Ceritanya sekarang udah damai niiihhh???? Goda Laras.

"Paan sih.. Kami bukan musuh kalii.." Kenia membuang mukanya untuk menyembunyikan rasa jengahnya digoda oleh Laras.

"Iya sih sekarang enggak, kemaren-kemaren apa kabarnya tuh?? Kalo ketemu kek kucing ama anjing aja," cerocos Laras sambil mencibirkan bibir tipisnya itu.

"Udah deh Ras, gak usah ngegoda gue mulu ntar gue pergi nih," rajuk Kenia dengan diikuti ancamannya.

"Iyaaa.. Iyaaa.. Ih gitu aja ngambek," Laras meraih tangan Kenia supaya duduk lebih dekat kepadanya. "Sini cerita". Kenia pun menggeser duduk lebih dekat kepada Laras.
Lalu Kenia bercerita dengan wajah sumringah. Dan Laras menanggapi dengan serius, sesekali ada senyuman tersungging di wajahnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Laras ikut bahagia apa yang Kenia rasakan saat ini.

"Oiya ken, tadi om ama tente nungguin lho,"

"Iya tadi juga kak Bryan udah bilang, tapi ada apa ya Ras???" Laras hanya menggedikkan bahunya bertanda dia gak tau juga.

"Ras. tadi sikap kak Bryan aneh lho setelah gue kasih tau denga siapa gue pergi tadi,"

"Maksud Lo???" Tanya Laras tidak mengerti. Lalu secara singakat Kenia menceritakam pembicaraan dia dengan kakaknya tadi.

"Ah itu hanya perasaan Lo aja, Ken" Laras mencoba menenangkan Kenia.

Lalu keduanya keluar dari kamar bu ningsih menuju ruang makan, untuk makan malem.

Ketika keduanya melewati dapur, kedua gadis itu melihat Bryan dengan bertelanjang dada sedang siap-siap mencomot kue Yang ada diatas meja.

"Kakak!! Gak malu, pake baju sana," pekik Kenia judes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak!! Gak malu, pake baju sana," pekik Kenia judes.

Bryan terkesiap mendengar suara Kenia Yang sterio itu.

"Paan sih dek, suara Lo kek toa mesjid aja, kaget tau," protes Bryan sambil berlalu dengan tidak lupa membawa serta kue Yang ada dimeja.

"Pake baju kakak, gak malu apa diliat Laras," omel Kenia.

"Panas dek, lagian dengan Laras kok mo malu, gak papakan Ras," ujar Bryan sambil menaik turunkan alisnya.
Laras hanya tersenyum tipis melihat kelakuan kakak beradik itu.

"Ya udahlah Ken, tadi bilang Lo lapeerr???" Laras menengahi pertengkaran kecil ade kakak itu lalu ia mengambil piring serta sendok di rak piring. Sedangkan lauk pauknya sudah tersedia diatas meja makan. Bu ningsih sudah menyiapkan sedari tadi.

"Mau gue angetin lagi Ken???" Tawar Laras.

"Ih gau usah, ini aja gak papa masih enak kok," Kenia mencicip sayur asem buatan buk ningsih, ibunya Laras.

Kedua gadis itu duduk dikursi makan, tidak Lama berselang Bryan ikut gabung. Meraka pun makan dengan lahap.












Tbc...

In DepressionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang