7

2.6K 374 6
                                    


Setelah mendengar suara Jonghyun, kamu berlari kearah kamar. Menutup pintu dengan keras. Tak memperdulikan tatapan kebingungan dari ketiga laki-laki yang ada di rumah mu itu.

Kamu ingin menangis. Serius.

Maka yang kamu lakukan setelah itu adalah menangis hingga larut malam. Bahkan ketukan pintu, teriakan Seungwoo, juga smartphone kamu yang terus berbunyi tak di hiraukan. Yang kamu mau hanya menangis.

Entah kenapa penyebabnya, tapi yang jelas kamu merasa sakit ketika tau bahwa Seungwoo--Kakak laki-laki kamu begitu memprioritaskan teman perempuannya. Di bandingkan dengan kamu.

Seperti sekarang ini, pukul enam kurang lima menit Seungwoo sudah mengetuk pintu kamar kamu.

"Dek, buka ya pintu nya?"

"Aku kangen, lho. Dari semalem ga ketemu 'kan?"

"Cfd yuk? Beli risol."

"Aku bikin omelet kesukaan kamu, dek. Buka ya? Makan dulu, habis itu boleh deh lanjut lagi marah sama aku nya."

Kamu kembali menangis ketika mendengar penuturan terakhir Seungwoo. Egois kah kamu? Jahatkah kamu pada Seungwoo? Kamu bertanya-tanya.

Tapi, yang jahat bukannya kakak? dia ketawa bareng kak paw semalem!!!

Suara Seungwoo di luar sana mulai melemah. Entah apa yang sedang di lakukan oleh laki-laki itu di luar sana, kamu tidak tau. Tapi yang pasti, kamu masih enggan untuk menemui Seungwoo. Entah sampai kapan.

🍀

"Kamu kenapa?"

"Gapapa."

"Jangan bohong, ah."

Kamu menghela nafas. Kemudian meringsut kesal.

"Dek, Kak Seungwoo tadi kerumahku."

Sontak kamu membenarkan posisi duduk kamu. Kemudian membesarkan volume pada smartphone kamu itu. Iya, kamu tengah melakukan panggilan suara dengan Yohan. Pacar kamu.

"Kapan?"

"Tadi siang, nanyain kamu."

Kamu terdiam, diikuti oleh Yohan. Kamu speechless dengan apa yang dikatakan laki-laki tampan di sebrang sana.

Masa sih.....? batin kamu.

"Katanya, kamu ngurung diri semaleman." Yohan berdehem disebrang, "Kamu kenapa? Kok gitu?" Lanjutnya lembut.

Kamu tak menjawab. Mendadak galau.

Aku beneran jahat ya sama Kak Seungwoo?

Tanpa sadar kamu menangis. Memang, kamu itu sangat soft, gampang menangis apalagi ini menyangkut kakak kesayangan kamu. Han Seungwoo.

"Hei, are you there, baby?"

Kamu mengusap air mata kamu dengan punggung tangan. Kemudian menggeleng pelan.

"Iya, Kak."

"Mandi gih, aku jemput ya? Beli ice cream?"

"Gausah, Kak." Kamu terdiam sebentar. "Aku mau nunggu Kak Seungwoo pulang aja."

🍀

Seungwoo membanting tubuh nya diatas kasur milik Jonghyun. Laki-laki berparas bak pangeran itu baru saja pulang rapat dan lebih memilih untuk melipir kerumah sahabat karib nya itu. Lumayan numpang istirahat.

"Nah, minum dulu, Woo." Kata Jonghyun sembari menaruh gelas berisi air lemon diatas nakas.

Laki-laki dengan kemeja putih yang berada diatas kasur itu hanya berdehem. Tak menanggapi. Terlalu malas untuk bersuara.

"Kenapa Woo? Ada masalah?"

Pertanyaan dari Jonghyun membuat Seungwoo terbangun. Laki-laki itu membenarkan posisi duduk nya kemudian mengangguk.

"Pusing gue, serius."

Jonghyun mengerutkan dahinya. "Tumben?"

Seungwoo tak menanggapi. Laki-laki itu mengacak rambutnya frustasi.

"Berat banget emang?"

Yang Seungwoo lakukan adalah mengangguk.

"Soal apa? Skripsi lo banyak revisian?" Tanya Jonghyun. Udah kayak wartawan, nanya mulu.

"Aman skripsi gue mah. Bukan masalah itu, Jong." Keluh Seungwoo cepat.

"Lah terus apa?" Kata Jonghyun sembari menyandarkan punggung pada lidah sofa.

"Adek gue."

Jonghyun kembali membenarkan duduknya. Tertarik dengan apa yang akan dikatakan oleh Seungwoo.

"Kenapa si bocil?"

Seungwoo terlihat mengurut pangkal hidungnya. Jonghyun yang melihat nya jadi agak bingung, karena Seungwoo tak pernah terlihat se frustasi ini. Apalagi menyangkut soal adik kecil nya.

"Pundung dia, Jong." Seungwoo mengehal nafasnya kasar. "Tapi gue gatau kenapa." Lanjutnya pelan.

"Dari semalem? Yang tiba-tiba masuk kamar itu?"

Laki-laki tampan dengan hidung mancung itu mengangguk. "Iya, gamau keluar kamar dia, Jong."

"Lo ga nyoba masuk kamarnya?"

"Gaberani gue, padahal gue tau dia ga pernah kunci pintu kamar nya." Sahut Seungwoo lirih, lirih sekali.

Jonghyun ikut bingung. Pasalnya, ia tau kalau kamu tak pernah bertingkah seperti itu. Hampir empat tahun berteman dengan Seungwoo, laki-laki bak malaikat itu tak pernah melihat sedikitpun tingkah aneh kamu. Apalagi seperti sekarang.

"Lagi ada masalah sama Yohan kali, Woo?" Tanya Jonghyun cukup realistis.

"Lah iya, gue mikirnya gitu."

"Coba tanya Yohan aja deh, biar cepet selesai juga masalah nya. Terus lo ga kalang kabut gini, nanti skripsi lo malah yang kena imbasnya." Kata Jonghyun memberi masukan.

Tapi, Seungwoo menggeleng.

"Gue udah tanya Yohan, Jong. Tadi sebelum rapat gue mampir ke rumah Yohan."

"Terus? gimana? Bener ada masalah?"

Seungwoo terdiam sebentar. Kemudian menggeleng.

"Yohan sendiri gatau, Jong. Bahkan kata dia si bocil sempet nangis di sekolah hari kamis kemarin."

🍀

assalamualaikum, selamat pagi teman-teman perhaluan ku!! yang puasa cie semangat owkie!!

mau curhat nih, seharusnya chapter ini aku up semalem. tapi, karena aku galau sekali dan kalo aku galau aku suka bobo jadi kelupaan deh😭. semoga kalian suka ya hehe.

anw;

Kak Mingyuuu kok ganteng banget!!!!!!! biasku dari jaman pertama debut yaallah sayang mau bikin buku kak mingyu aja rasanyaaa ada yang mau baca ngaaa??😭😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Mingyuuu kok ganteng banget!!!!!!! biasku dari jaman pertama debut yaallah sayang mau bikin buku kak mingyu aja rasanyaaa ada yang mau baca ngaaa??😭😭😭😭

with love,

Ceya.

Brother | h. seungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang