16

460 76 6
                                    

Ryujin : oyy
Ryujin : sakit ya apa?
Ryujin : gue ke apart lo yaa? barengan sm ecan sama jisung

Melihat pesan dari Ryujin membuat kamu menggigit bibir bawah kuat-kuat. Ingin menolak, tapi tidak enak. Pasal nya kamu sedang enggan untuk bertemu dengan siapa-siapa. Apalagi dengan kondisi kamu yang sedang berantakan, setelah menangis semalaman di pelukan Seungwoo.

Kamu menghela nafas berat, kemudian mengetikan sesuatu di layar ponsel mu.

you : gausah gpp jin
you : bsk juga aku masuk kok
you : eheh

Tepat setelah kamu selesai mengirim balasan untuk Ryujin, pintu kamar kamu terbuka. Kamu menoleh, kemudian mendapati kepala Seungwoo yang menyembul dari luar.

Kamu tersenyum yang di balas senyuman hangat oleh Seungwoo.

"makan yuk? kakak udah pesen ayam geprek kesukaan kamu nih." Ajak Seungwoo. "ada kak Jonghyun juga, yuk?" Lanjutnya.

Kamu terdiam kemudian mengangguk, "aku cuci muka dulu ya? nanti langsung kesana!"

Seungwoo mengangguk kemudian kembali menutup pintu setelah tersenyum hangat pada kamu.

Kamu menghela nafas untuk kesekian kali nya, kemudian menyimpan smartphone mu di atas nakas, turun dari kasur dan jalan kearah kamar mandi.















"hati-hati, kak!" Kamu berseru ada Jonghyun yang baru saja keluar dari apartment.

Laki-laki itu tersenyum kemudian mengelus puncak kepala kamu dengan lembut.

"iya adeek. jangan sedih terus ya cantik, harus senyum." Kata nya lembut yang langsung di angguki setuju oleh kamu.

Akhirnya, setelah berpamitan kepada kamu dan Seungwoo, Jonghyun melangkah pergi.

Iya, setelah makan bersama dan sedikit bercerita Jonghyun pulang karena ada acara mendadak.

Kamu dan Seungwoo pun kembali masuk kedalam apartment. Melangkah bersama kearah ruang teve. Kemudian duduk bersampingan diatas sofa.

"adek mau jalan-jalan ga?"

Kamu menoleh, dan menggeleng.

"gamau."

"kenapa?"

"maleees, mau diem aja." Kamu tersenyum tipis, "besok kan aku masuk, mau istirahat hehe."

Seungwoo tersenyum hangat, kemudian melingkarkan lengan nya, merangkul bahu mu.

"adek, jangan sedih-sedih ya? jangan terlalu di pikirin, kalau sekira nya kamu udah gatahan, langsung tanya Yohan, jangan di pendem terus ya?" Tutur Seungwoo begitu lembut.

Kamu mengangguk pelan kemudian menyandarkan punggung mu di bahu Seungwoo.

"Iyaa tap—"

Ucapan mu terhenti ketika mendengar smartphone mu berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk.

Entah kenapa perasaan mu menjadi tidak enak. Tanpa menunggu lama kamu mengambil smartphone kamu yang ada diatas meja, kemudian melihat satu notifikasi dari aplikasi chatting online.

Melihat nya membuat kamu menggigit bibir bawah kuat, kemudian mendongak menatap Seungwoo yang juga tengah melihat pada layar smartphone mu.

"Kakak."

Suara mu bergetar, dan dengan sigap Seungwoo memeluk mu. Mengelus punggung sempit mu dengan sayang.

"Ssst, jangan nangis."























🍀

Hello semua nya. aku ga nyangka banget ternyata ada yang inget sama book ini, jujur kemarin udah hopeless banget, mungkin gaada yg inget taunya ada huhu. terharu bangettt!! makasih juga yaa dukungan kalian ngebuat aku mutusin untuk lanjutin book ini, ya walaupun aku gajanji aku bakalan seri g update karena kondisi nya aku kan lagi kerja juga huhu. terima kasih yaa semuanyaaa!!!

kalau ada kritik dan saran tolong kasih tau aku, yaa? aku sangat menantikan kritik dan saran dari kalian semua huhu.

ah iya, apakabar kalian semua? sehat-sehat kan? jaga kesehatan ya, jangan lupa selalu pake masker dan cuci tangan, jaga kondisi yaa! dunia lagi ga baik-baik aja, jadi tolong kalian harus jaga diri kalian, stay safe yaa everyone!!

loves,

ceya.

Brother | h. seungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang