15

924 146 7
                                    

"Kok kesini dulu?" Kamu bertanya ketika Sunwoo memarkirkan motor nya di salah satu mall dekat dengan perpustakaan kota.

Kamu turun dari motor, kemudian melepas helm dan memberikannya pada Sunwoo.

Cowo itu tersenyum, kemudian menggeleng. "Gapapa, ikut gue sama Hyunjin dulu bentar." Jawabnya sembari menyimpan helm milik nya dan helm yang tadi kamu pakai.

"Yuk." Ajak Hyunjin pada kamu dan Sunwoo.

Kamu tak punya pilihan lain, akhirnya mengekor kemana Hyunjin dan Sunwoo pergi. Tau nya, kedua cowo itu membawa kamu kedalam McD yang ada di mall.

Kamu keheranan ketika Sunwoo malah membawa kamu untuk duduk di salah satu kursi. Sedangkan Hyunjin pergi kearah kasir.

"Sunwoo, kamu laper?" Kamu bertanya pada Sunwoo yang duduk di sebelah kamu. Tapi cowo itu tak menjawab pertanyaan kamu dan fokus pada smartphone nya.

Kamu cemberut. Kemudian ikut memainkam smartphone kamu. Berniat untuk membuka aplikasi chatting dan mengabari Seungwoo.

Sudah hampir lima belas menit Sunwoo tak bersuara. Kamu bosan. Akhirnya kamu menyimpan smartphone kamu dan menarik hoodie Sunwoo.

"Sunwoo kenapa?"

"Bentar aja, tungguin. Disini."

Bukannya Sunwoo yang menjawab malah Hyunjin. Cowo itu membawa nampan berisi burger dan yang lainnya. Kemudian duduk di depan kamu.

Kamu bingung mau ngapain. Sunwoo masih fokus pada smartphone nya. Kamu kesel.

Tapi tak lama, Sunwoo memegang bahu kamu. Kemudian mengarahkan kepala kamu untuk melihat kearah pintu masuk.

"Cel liat itu." Ucap cowo ber-hoodie itu pelan.

Awalnya kamu tak mengerti, apa yang harus di lihat? Tapi, ketika kedua mata kamu menangkap sesuatu baru lah kamu mengerti.

Yohan. Pacar kamu itu, berbohong.








































Kamu tak menangis. Dari tadi kamu tidak menangis sampai sekarang ketika kamu turun dari motor Sunwoo. Tapi, kamu bingung. Tatapan kamu kosong. Bahkan, Sunwoo–cowo itu lah yang tadi memasang dan melepaskan helm pada kepala kamu.

Semuanya terlalu tiba-tiba. Sakit. Hati kamu sakit. Tapi terlalu susah untuk nenangis. Dan kamu sendiri tak paham.

"Cel, hey, liat gue." Suara lembut Sunwoo menyadarkan kamu.

Kamu menoleh, kemudian melihat Sunwoo yang sedang tersenyum lembut kearahmu.

"Tenangin dulu diri lo sekarang. Gue paham, lo pasti kaget. Gue paham banget, cel." Sunwoo menghela nafasnya. "Kalau mau tanya sesuatu, lo bisa tanya gue sama Hyunjin. Lo bebas tanya apa aja sama gue dan bakalan gue jawab semuanya, tanpa terkecuali." Lanjutnya.

Sunwoo mengusap puncak kepala kamu dengan lembut.

"Masuk cel, udah mau maghrib. Kak Seungwoo pasti udah nungguin lo."

Cowo itu turun dari motornya, kemudian memegang kedua bahu kamu. Sunwoo membalikan tubuh kamu sembari berucap, "Lo boleh nangis, kok. Tapi gue harap, setelah lo nangis hari ini, lo jangan pernah nangis lagi." Bisik nya pelan lalu mendorong tubuh kamu pelan.

"Hati-hati, jangan ngelamun." Kata Sunwoo pelan.

Mau tak mau, kamu mengangguk tanpa menoleh. Kemudian berjalan kearah apartment kamu yang berada di lantai empat.

Brother | h. seungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang