Mereka bertiga melanjutkan perjalanan, mereka terus mencari di tempt lain.
Alen:"hah... Ya tuhan, hei! Kita mau kemana lagi? Rasanya kakiku sudah mati rasa. "
Justin:"cuma lagi sebentar kok, lagi dikit aja. "
Alen:"oh, syukurlah! Memangnya lagi berapa tempat lagi satu? "
Justin:"yah... Paling lagi 5 tempat lagi"
Alen:"hah?! WTF! Kita ini mau buat tugas atau study tour?"
Justin:"sudahlah... Jangan mengeluh alen ini tugas kita sebagai siswa, dan lagi pula kamu itu cewek atau cowok sih? Lemah banget. "
Nala:"kamu tahu justin mungkin dia itu adalah manusia setengah. "
Justin:"manusia setengah? "
Nala:"setengah cewek dan setengah cowok"
Nala tertawa terbahak bahak dan sementara alen merasa marah justin yang tidak pernah tersenyum perlahan mulai tersenyum walaupun hanya sedikit, tapi justin bingung kapan terakhir kali dia tersenyum seperti itu dengan cepat dia menghilangkan senyumnya dan berharap nala tidak melihatnya.
Alen:"oh... Tertawalah sepuas hatimu nala kacamata, awas aja kamu. "
Nala:"iyah... Maaf. Tapi memangnya yang aku bilang tadi bener? "
Alen:"eh... Aku ini tidak seperti itu aku ini cowok sejati dan setia ngerti. "
Nala dan justin:"yah... Setia, setiap tikungan ada"
Alen:"eh.. Bukan gitu aku ini cowok sejati tahu, justin sebenarnya kamu teman atau musuhku? Kenapa kamu malah saamaan ngomongin aku? , itupun hal jelek"
Justin:"tapi bener gak? "
Alen:"yah... Kadang kadang sih"
Nala kembali menertawakan percakapan antara justin dan alen.
Alen:"aduh... Aku capek rasanya kakiku bagai sebuah debu yang terhapus oleh angin"
Nala:"udah.. Jangan lebay gitu ayo kita lanjutkan perjalanan lagi masih tersisa satu tempat lagi dan setwlah itu cukup untuk hari ini lalu esoknya kita cari lagi tempat lain. "
Alen:"aduh... Aku ingin cepet ketemu nala my bidadari"
Nala:"aduh nala si bidadarimu itu pasti mikir sebelum menerimamu tahu. "
Justin:"kita sudah selesai besok kita lanjutkan lagi"
Alen:"akhirnya... Tapi besok kita naik kendaraan ya.. "
Justin:"iyah... Iyah"
Setelah selesai, mereka bertiga menuju perjalanan pulang dengan kembali berjalan kaki, setelah sudah hampir sore mereka berpisah di depan gerbang sekolah dan kembali kerumah masing masing, sesampainya dirumah nala mengerjakan tugasnya sebagai karyawan di sebuah kantor, justin dirumahnya sedang membaca buku sambil mencari tempat yang akan dikunjungi, dan sementara alen sedang berbaring ditempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dinding Kaca
Romancecinta mereka berdua bagai cinta dinding kaca, hanya bisa melihat tak bisa mendekat,hanya bisa berjalan berdampingan tapi tak bisa bertemu,akankah takdir memberikan akhir yang bahagia?