Setelah mereka selesai di pantai mereka kembali ke depan pintu gerbang sekolah dan berpisah di sana dan mereka pulang ke rumah masing masing, nalapun sampai di rumah dan dia sangat kelelahan.
Nala:"oh, astaga.... Lelahnya aku... "
Nala:"hhmmm.... Sampai kapan ya... Aku terus seperti ini? Dan sampai kapan aku bisa menyembunyikan wajah asliku? "
Nala terdiam sejenak sambil berbaring di kasur.
Nala:"ah... Sudahlah lebih baik aku menghapus make up dulu"
Nalapun ke kamar mandi lalu menghapus make upnya, setelah nala menghapus make upnya dia menatap dirinya sendiri di cermin.
Nala:"oh, tuhan semua kelebihan dan kekurangan ada untung dan ruginya seperti aku yang sebenarnya mempunyai wajah yang cantik harus terpaksa mengubah wajahku menjadi jelek agar para lelaki yang berniat jahat menjauhiku"
Nala:"tapi sampai kapan? Hmm... Astaga aku lupa ada tugas untuk besok dan aku sekarang harus ke toko buku tapi jika aku keluar dengan wajah asliku yang cantik ini... Ah... Sudah terlanjur menghapus make up"
Nala:"kenapa aku gak ingat harus ke toko buku sebelum menghapus make up sih???? "
Nala:"ah... Biarin aja deh dari pada gak buat tugas sama sekali aku akan bawa semprotan merica dan parfum semprot untuk berjaga jaga, dan untungnya aku pernah belajar bela diri"
Nalapun keluar dengan pakaian sederhana semua pria menatap ke arah nala, mereka semua termasuk para wanita sampai dibuat ternganga oleh kecantikan nala,
Setengah perjalanan nala merasakan ada yang memanggilnya dia seorang pria yang cukup tampan dan pria itu ingin meminta nimer nala
Nala:"maaf.. Tapi aku tidak bisa memberikan nomerku"
Nalapun kembali melanjutkan perjalanannya, beberapa menit kemudian turun hujan deras dan untungnya nala sudah menyiapkan payung.
Nala:"astaga sialnya aku... Aku keluar tampa make up dan sekarang turun hujan apakah dewa sudah buta?!?! "
Petirpun menyambar dan nala kaget sampai sampai dia terdiam sebentar.
Nala:"ah, mungkin dewa sedang bercanda padaku... "
Nala:"liatlah aku memakai payung dan berjalan sendirian di tengah hujan yang deras dan nantinya akan ada seorang pria yang gantengnya bagaikan model dan selebriti yang menghampiriku, aku bingung ini memang kisah hidupku? Aku bingung kenapa kisahku kayak novel romantis. "
Sambil menunggu hujan reda nala berteduh di sebuah cafe sambil membeli minuman hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dinding Kaca
Romancecinta mereka berdua bagai cinta dinding kaca, hanya bisa melihat tak bisa mendekat,hanya bisa berjalan berdampingan tapi tak bisa bertemu,akankah takdir memberikan akhir yang bahagia?