Yoochun yang menutup pintu ruang kesehatan, tapi Gikwang langsung menahan tangannya sebelum dua siswa SMA Sun Moon itu benar-benar membawanya pergi dari sana.
"Eh, cewek tadi siapa namanya?" Tanya Gikwang penasaran sekaligus setengah berbisik membuat Yoochun dan Jaejong meliriknya dengan tatapan menggoda. Gikwang langsung salah tingkah di buatnya. "Gue Cuma nanya aja kok. Nggak ada..."
"Ada maksud tertentu juga boleh kok," goda Jaejong dengan penuh semangat memotong perkataan Gikwang.
"Namanya Yoona," kata Yoochun. "Dia temen sekelas gue. Kalo lo mau nomor telpon..."
"Udah udah udah," sela Gikwang yang sudah setengah malu sebelum Yoochun menyelesaikan ucapannya. "Gue Cuma pengen tau nama doank. Dia tuh temennya adik kelas gue di Paradise. Ayo pergi," ajaknya sambil menarik tangan Yoochun dan Jaejong sebelum keduanya semakin memojokkan Gikwang.
Yoochun dan Jaejong hanya terkekeh melihat Gikwang yang salah tingkah seperti tadi.
***
Tak lama setelah Gikwang, Jaejong dan Yoochun meninggalkan ruang kesehatan, Sulli menegakkan badannya dan mendapati Yoona baru saja selesai mengembalikan kotak P3K ke tempatnya.
"Kak, tadi yang luka itu anak dari SMA Paradise, ya?" Tanya Sulli yang membuat Yoona sedikit terkejut.
"Eh? Maksud kamu yang pake seragam bola itu, kan?" Yoona balik bertanya untuk memastikan. Sulli hanya mengangguk, membuat Yoona menatapnya bingung. "Memangnya kenapa?"
"Nggak." Sulli tersenyum malu. "Kakak kenal sama dia?"
Yoona tak langsung menjawab. Ia memilih kembali duduk di tempatnya tadi dengan posisi membelakangi Sulli.
"Gapapa kok kalo emang nggak tau," kata Sulli karena Yoona tak kunjung memberikan jawaban padanya. "Nanti aku tanyain ke mas Minho aja. Dan kalo nggak salah, tadi dia pake baju nomor 10, kan?" Sulli tampak seperti bicara seorang diri. Meski tengah dalam kondisi kurang sehat, nada suaranya tetap terdengar ceria.
Yoona hanya tertunduk menahan sesak di dadanya. Ia menatap pintu tempat Gikwang menghilang tadi. Rasanya tak ikhlas jika ada yang mengagumi Gikwang di depan matanya meski ia sendiri tak terlalu mengenal cowok tadi. Bahkan tau namanya juga, nggak.
Tak lama, pintu ruang kesehatan kembali terbuka. Yoona buru-buru menoleh dan sangat berharap yang kembali datang adalah Gikwang. Namun nyatanya tidak.
"Kak Tiffany?" seru Sulli riang.
Tiffany langsung mengahmpiri Sulli. "Kamu baik-baik aja?" ujarnya khawatir. Sulli hanya menggangguk sambil tersenyum. "Yoon, makasih banget ya lo udah nemenin Sulli."
Yoona menoleh. "Iya, santai aja." Yoona tertawa kaku. "Sulli kan calon adik ipar lo," lanjutnya setengah menggoda. Tentu saja ia melakukan itu dengan terpaksa.
"Gimana pertandingannya?" Tanya Sulli antusias pada Tiffany.
"Tadi sih kita kalah 0-1, tapi tenang aja. Minho sama Howon pasti bisa bawa sekolah kita untuk menang."
***
4 hari kemudian.
Pagi itu Gikwang mengendarai mobil mewahnya seorang diri setelah sejak beberapa hari yang lalu ia di jemput Yong Hwa, atau bahkan sesekali di antar ayahnya. Ketika di perjalanan, ia melihat seorang cewek yang sudah tak asing lagi untuknya. Cewek itu berdiri di pinggir jalan, dekat dengan sebuah mobil yang sepertinya mogok di jalan. Tanpa pikir panjang, Gikwang langsung menepikan mobilnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/196489445-288-k512645.jpg)
YOU ARE READING
FC LOVE
FanfictionI hate footbal! But, I love him. Dan dia adalah kapten klub sepakbola sekolah.