Gikwang langsung pulang ke apartmennya setelah dari tempat Yong Hwa tadi untuk menitipkan sepeda Yoona yang ia bawa. Ia menyapa beberapa orang yang ia temui sepanjang perjalanan. Mereka tetangga Gikwang di apartmen tersebut. Lalu langkahnya terhenti karena menunggu lift yang masih berada di lantai atas.
Tak lama kemudian pintu lift terbuka dan memunculkan seorang pemuda dari dalamnya. Pemuda yang sudah tak asing lagi baginya.
"Junhyung?"
Pemuda itu, Junhyung, ke luar dari lift dengan sedikit angkuh menatap Gikwang. "Akhirnya kita ketemu di sini. Gue baru aja dari apartmen lo," jelasnya karena Gikwang mentapnya penuh Tanya.
"Nyariin gue? Mau ngapain?" Tanya Gikwang. Sedikit malas berurusan dengan Junhyung karena nggak ingin merusak kesenangannya hari ini bersama Yoona.
"Gue tau kalo banyak banget cewek yang naksir sama lo. Tapi gue nggak suka ngeliat lo bersikap seenaknya."
Gikwang memutar bola matanya sedikit kesal. Dia lagi nggak pengen main tebak-tebakkan. Dan menurutnya, omongan Junhyung terlalu berbelit-belit. "Kasih tau aja deh apa salah gue di mata lo. Masih kurang udah bikin gue dikeluarin dari sekolah?"
Junhyung tersenyum sinis. Mengabaikan ucapan Gikwang tentang dikeluarinnya cowok itu dari SMA Paradise. "Kalo lo emang beneran sayang sama Hara, gue harap lo bisa dengan tulus ngejaga dia. Jangan nyakitin hati Hara. Kalo gue tau itu terjadi, lo berurusan sama gue."
"Oh, maksudnya lo tadi liat gue boncengan naik sepeda sama cewek, ya?" seru Gikwang yang baru teringat sesuatu. Mobil yang ia lihat tadi bisa dipastikan benar-benar milik Junhyung.
"Bagus deh kalo lo nyadar. Gue kenal sama cewek yang jalan sama lo tadi. Dia adik pacarnya kakak gue, Taeyeon."
Gikwang membulatkan mata. Ia tau pacarnya Taeyeon itu Doojoon. Dan berarti Doojoon itu... Belum sempat Gikwang melanjutkan pikirannya, Junhyun sudah lebih dulu membuyarkan semua.
"Pikirin baik-baik semua yang gue omongin."
Saat menoleh, Gikwang mendapati Junhyung sudah meninggalkannya. Buru-buru Gikwang mengejar. "Eh, tunggu lo, Jun!"
Dengan sedikit malas, Junhyung berhenti lalu berbalik. "Apa lagi?"
"Sebenernya gue baru boleh ngomongin ini setelah lo ngedapetin surat kelulusan lo. Tapi gue males salah paham terus sama lo kayak gini."
Kali ini giliran Junhyung yang di buat bingung dengan ucapan Gikwang. "Lo ngomong apa sih?"
"Lo pasti mikir gue ngedeketin, pedekate, pacaran atau apalah terserah lo, sama Hara, kan? Lo salah besar. Kita deket emang karena ada maksud tertentu."
"Lo mau manfaatin Hara? Untuk apa?" sela Junhyung yang udah nggak bisa nahan emosinya. "Lo juga anak orang kaya, kan? Eh, maksud gue..." ucapannya terputus karena ia juga sudah mengetahui kondisi keluarga Gikwang sekarang ini.
"Dengerin dulu bisa kali, Jun!" protes Gikwang, kesal karena Junhyung semakin berpikiran macam-macam tentangnya. "Gue emang deket sama Hara. Tapi bukan karena gue suka atau Hara yang suka sama gue. Dia justru yang minta tolong sama gue," jelasnya setelah Junhyung mau diam dan mendengarkannya.
"Minta tolong apa?" Junhyung udah sangat pengen tau tentang Hara yang mendekati Gikwang.
"Ngaku dulu kalo lo suka kan sama Hara," kata Gikwang jahil.
Junhyung tampak salah tingkah. "Apaan sih lo! Nggak!"
Gikwang tampak gemas dengan ego Junhyung yang sama sekali belum mau ngaku. Padahal semua gerak-geriknya udah mencurigakan ke arah sana. "Ya udah, selamat penasaran sama hubungan gue dan Hara. Karena yang tau tentang ini Cuma gue sama Hara doank." Gikwang pura-pura ingin meninggalkan Junhyung.
YOU ARE READING
FC LOVE
FanfictionI hate footbal! But, I love him. Dan dia adalah kapten klub sepakbola sekolah.