# 3 : SBP

8.2K 620 91
                                    





































Jisoo memasuki pelataran rumah mewah itu sesampainya di ruang keluarga sudah ada sekitar sepuluh pelayan yang berjejer rapi menyambutnya.

Para maid itu pun membungkuk hormat pada Jisoo saat ujung high heels nya berhenti.

Dan di hadapannya sekarang sudah ada kedua orang tuanya yang juga menyambut nya di ruang tengah tersebut.

Dan di hadapannya sekarang sudah ada kedua orang tuanya yang juga menyambut nya di ruang tengah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aduhh cucok bat emak bapaknya mantull cocok banget 💜💜

Jumyeon berjalan menuju putrinya yang sudah 6 tahun tak pernah ia temui itu.

Sementara Jisoo tidak tahu harus bereaksi seperti apa dia masih diam mematung sampai akhirnya tubuh nya di dekap erat oleh sang ayah.

"Selamat datang kembali sayang." Tutur Jumyeon di sela pelukanya membelai punggung sang putri penuh sayang.

"Papi rindu kamu nak." Sambungnya lagi

Jisoo tak membalas pelukan papi nya ia memilih masih bergeming dan berperang dengan pikirannya sampai Jumyeon  perlahan melepas pelukannya kemudian menatap sang putri dengan lamat lamat.

"Kamu tumbuh jadi wanita cantik dan sehat papi senang." Tutur beliau sambil mengelus sayang rambut sang putri

Jisoo masih tak memberi respon apa apa ia hanya bisa mengepalkan tangannya di samping tubuhnya, melihat hal itu, suho kemudian melangkah mundur. Seakan memberi jalan agar Irene berhadapan dengan anaknya itu.

Irene maju dan berhadapan dengan Jisoo yang sedang menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Marah? Kecewa? Benci? Terharu? Atau sedikit bahagia? Entahlah Jisoo sekarang sedang berperang dengan batinya.

"Lama tidak berjumpa." Tutur Irene setelah lama hening antara ibu dan anak itu.

Sudah Jisoo duga tidak akan ada sapaan yang berarti keluar dari bibir cantik sang ibu as usual.

Kadang Jisoo meragukan apa dia benar anak Irene atau tidak dan sialnya dia memang darah daging Irene.

"Mami bukan orang yang cocok basa basi." Sarkas Jisoo.

Dengan wajah yang masih kalem Irene hanya menatap putrinya itu tanpa menjawab.

Ia malah mengangkat tangannya Jisoo yang melihat itu sontak menutup matanya rapat rapat.

Loh apa apaan nih???

Batinya ketika bukan merasakan tamparan di pipi mulusnya melainkan merasakan belaian halus di kepalnya.

Jisoo sedikit terenyuh atas sikap ibunya yang sulit di tebak itu, jisoo pikir ibunya akan menamparnya karena berprilaku kasar tadi.

Namun apa apaan ini? Hell jisoo tak mengira Irene akan membelai kepalnya.

|SWEET BUT PSYCHO |✔️ [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang