Chapter 20

1.3K 242 52
                                    

Chapter 20

Sooyoung bekerja sambil sesekali melamun. Apalagi yang ia lamunkan kalau bukan kejadian yang baru beberapa jam ia saksikan tadi? Kenapa juga Sooyoung tadi penasaran dan harus mengintip ke dalam kamar rahasia itu sih? Sekarangkan Sooyoung sendiri yang harus merasakan perasaan aneh yang menyakitkan dihatinya. Padahal tadi ia cuma melihatnya dalam waktu beberapa detik saja. Tapi efeknya benar-benar bertahan lama.

Dasar Kim Brengsek memang!

"Kerja itu yang benar, jangan melamun hingga wajahmu terlihat merana begitu!"

Sooyoung melirik malas pada Jungkook yang kelihatan lebih keren tanpa seragamnya malam ini, "Bukannya kau bilang kau ingin izin malam ini? Kenapa malah datang ke sini?"

Jungkook tersenyum cool, "Aku kan memang sedang izin untuk berkencan. Dan kebetulan pacar baruku ini ingin berkunjung ke club ini. Jadi sekarang aku adalah tamumu. Bersikap baiklah pada raja ini. Jangan pasang wajah cemberut begitu. Kau mau ku juluki Park merana memangnya?"

"Aku tidak merana! Aku hanya sedang kesal."

Jungkook menarik kursi pada meja bar yang panjang itu kemudian duduk. Badannya ia condongkan agar lebih dekat dengan Sooyoung. "Ada apa? Ayo ceritakan pada adik manismu ini!"

"Huft..." Sooyoung menatap ke dalam mata Jungkook sebentar untuk mencari tahu dia itu sedang serius atau tidak. Dan setelah tahu kalau Jungkook sedang dalam mode serius, ia baru berkata, "Menurutmu, apa rasa suka itu bisa hilang dengan cepat?"

Jungkook menggidikan bahunya, "Tergantung!"

"Tegantung apanya?" Sooyoung bertanya dengan wajah ketara ingin tahu.

Jungkook lebih mendekat pada telinga Sooyoung, ingin berbisik sepertinya dan takut suaranya tidak terlalu terdengar nantinya. "Tergantung seberapa besar rasa sukamu pada orang itu. Contohnya seperti rasa suka ku padamu ini. Sangat besar hingga aku sulit menghilangkannya." Setelahnya, ia menjauhkan kepalanya dan tersenyum nakal pada Sooyoung.

Sooyoung memicingkan kedua matanya, "Sudah kuduga kau itu tidak akan pernah bisa serius! Dasar anak brengsek!"

Jungkook tertawa lepas beberapa saat dan berhenti saat mata Sooyoung terlihat semakin panas  membara saat menatapinya (Mungkin sebentar lagi Sooyoung akan menggigitnya), "Baiklah, baiklah! Memangnya siapa sih lelaki yang berhasil membuat seorang Sooyoung menyukainya?"

"Bukan urusanmu!"

Jungkook mengalihkan pandangannya dari Sooyoung ke gadis yang ia bawa malam ini (pacar barunya) kemudian ia mengamati gadis itu.  Dan entah kenapa, tatapan mata Jungkook terlihat sedih saat mengamati  pacar barunya itu. Kemudian dengan suara pelan yang terdengar lirih, ia berkata, "Memang bukan!"

Oh iya, Sooyoung jadi teringat akan sesuatu. Dan sebelum ia kehilangan akan sesuatu yang penting itu, Sooyoung buru-buru bertanya pada Jungkook. "Omong-omong, kau tahu dimana tempat aku bisa menyewa tempat tinggal dengan harga sewa yang murah tidak?"

Jungkook kembali memerhatikan Sooyoung. Kedua alisnya melengkung, "Memangnya kenapa dengan tempat tinggalmu sekarang?"

"Pemiliknya sangat menyebalkan dan brengsek, membuatku tidak betah!"

Jungkook melebarkan kedua matanya dan terlihat panik, "Apa pemilik itu mesum dan mencoba menggerayangimu?"

Sooyoung dengan wajah sok dramatis, menganggukan kepalanya. "Dia lelaki tua berperut buncit  dan berwajah jelek yang sesekali mencoba masuk ke kamarku untuk menggerayangiku serta mengintipiku saat mandi. Dia lelaki paling mesum, paling brengsek dan paling bajingan. Makanya aku harus cepat pindah dari tempat yang aku tinggali saat inikan?"

My Cinderella is a Liar GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang