Chapter 36

1.4K 225 97
                                    

Chapter 36

Pernahkan kalian kesulitan menelan saliva kalian sendiri? Rasanya sangat pahit dan sakit secara bersamaan saat mengalir ditenggorakan. Padahal Sooyoung sedang tidak radang ataupun sedang menderita penyakit lainnya. Ia hanya gugup, terlewat gugup sampai-sampai kedua tangannya bergetar hebat dengan jantung yang berdegup kencang. Degupan kali ini bukan karena ada kerusakan (Error) yang biasanya dirasakan Sooyoung saat berhadapan dengan si brengsek Kim Taehyung. Tapi lebih ke arah takut. Takut diadili karena terciduk sedang melakukan suatu hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Penjelasannnya mudah! Sooyoung diundang makan malam oleh keluarga Kim yang sangat baik hati walau memiliki satu anak super brengsek. Sooyoung juga mulanya sudah pernah ditawari untuk diangkat menjadi anak dari keluarga itu karena kedua orang tua dari keluarga baik itu sangat merasa bersalah atas kesalahan anaknya yang luar biasa brengsek namun Sooyoung menolak karena memang Sooyoung merasa sudah cukup menerima kebaikan dari keluarga itu (Perusaahan beserta rumah dan ayahnya sudah ditolongpun Sooyoung sudah sangat bersyukur). Kemudian kemarin Sooyoung diundang untuk makan malam yang katanya makan malam itupun akan dihadiri oleh keponakan paman Kim yang tampan, jenius dan mapan di istananya ini. Sooyoung juga diiming-imingi akan dijodohkan kalau nantinya Sooyoung tertarik pada keponakan paman Kim itu. Intinya, semua keputusan perjodohan itu tergantung pada Sooyoung sendiri dan tanpa adanya pemaksaan. Bukankah keluarga itu sangat baik pada Sooyoung?

Tapi kenapa sekarang Sooyoung malah tertangkap basah keluar dari dalam toilet dengan keadaan kusut (seperti habis bercinta aka. dipaksa bercinta) dan harus terciduk oleh anak sulung dari keluarga baik ini sih? Naas sekali bukan? Lalu Sooyoung harus bilang apa pada keponakan Paman Kim yang menurut Sooyoung juga baik? Belum lagi pada paman Kim. Dan pada Joohyun yang menatapnya aneh sekarang. Harus bilang apa coba?

Sooyoung menarik nafas kemudian bicara dalam satu kali tarikan nafas itu, "Aku habis terpeleset kemudian si bre... Maksudku, Taehyung datang menolongku dan yah..." Sooyoung menghempaskan nafasnya dan tersenyum, canggung dan merasa konyol. "Kalau begitu aku harus segera kembali ke taman saja."

Saat Sooyoung melangkah dan melewati Joohyun, Joohyun manggaet lengan atas Sooyoung. Sooyoung hampir mau mati ditemopat rasanya. "Park Sooyoung tunggu sebentar!"

Sooyoung mau tidak mau berhenti dan memebalikan tubuhnya untuk menghadap Joohyun. Ia kemudian melihat Joohyun tersenyum padanya sambil mengangkat sebelah alisnya naik ke atas (Kalau sedang seperti itu Joohyun terlihat sama menyebalkannya dengan Taehyung. Oke, Sooyoung harus berhati-hati, mereka saudara kandung). "Ada apa, Unnie?"

Joohyun ketara sekali melirik Taehyung sebentar baru kemudian ia tersenyum lagi pada Sooyoung, senyum misterius. Lalu Joohyun mengangkat sebelah tangannya, dan Sooyoung kira ia ingin ditampar atau semacamnya lah. Tapi ternyata Joohyun hanya ingin membenahi letak atasan dress nya masih melorot (Ya ampun, kenapa Sooyoung bodoh sekali melupakan hal itu). Setelahnya Joohyun juga merapikan helaian rambut Sooyoung yang memang terlihat berantakan, kusut seperti habis berperang (Perang melawan hawa nafsu).

"Sudah selesai! Namjoon dan ibu menanyaimu." Joohyun masih tersenyum yang menurut Sooyoung senyumannya itu tidak jauh berbeda dengan senyuman yang biasa ditampilkan oleh si boneka jahanam Chucky, lalu Joohyun melirik adik brengseknya lagi sambil berkata, "Mereka mengkhawatirkan mu. Mungkin mereka takut kau bertemu seekor srigala ketika mencari toilet dirumah kami ini. Cepat kembali ke taman sana!" Joohyun juga sempat menepuk lembut bahu kanan Sooyoung, menyuruhnya agar kembal ke tempat makan malam mereka sebelumnya. Dan tentu saja Sooyoung segera berjalan cepat ke sana. Sooyoung sudah tidak tahan dengan situasi horror disini. Huft...

Setelah Joohyun merasa kalau punggung Sooyoung sudah menghilang yang artinya Sooyoung sudah pergi dari ruangan itu, Joohyun segera menatap tajam penuh tuduhan kriminalitas pada adik satu-satunya itu, "A-pa yang kau la-ku-kan pa-da a-nak ma-nis itu, KIM TAEHYUNG?!" Joohyun sengaja bertanya penuh nada dramatis. Di America kerjanya hanya menonton drama saja, jadi dia senang kalau hidupnya penuh dengan drama.

My Cinderella is a Liar GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang