Arabella menunduk sedih menatap sepatu lusuh-nya di pinggir jalan. Setelah kejadian itu, hampir satu sekolah membenci dirinya. Mereka menjauh ketika ia datang."Salah aku apa? Kenapa aku di fitnah kayak gini?" Gumam gadis itu sedih.
Ia bahkan tidak tau menahu tentang masalah tersebut. Tiba tiba saja ia dituduh yang tidak-tidak oleh Prilly dan teman teman nya."Apa Kak Prilly gak suka aku jadi fans-nya?" Gumam-nya lagi.
Tin tin!
Ia mendongak. Ada sang Kakak disana, ia berusaha tersenyum."Masuk Bel.." teriak-nya yang membuat Arabella mengangguk cepat dan masuk ke dalam mobil.
Sang Kakak tersenyum."Gimana sekolah-nya?" Tanya-nya antusias. Jangan kira Kakak Arabella ini sudah tua, dia baru saja masuk kuliah semester pertama.
"Baik, menyenangkan." Jawab Arabella.
"Pasti dong ya.. kan ada idola kamu!" Ledek Sang Kakak dengan tawa renyah-nya.
Andaikan kejadian tadi tidak terjadi, pasti ia akan berteriak mengatakan iya. Tapi sekarang.. entahlah. Arabella jadi pusing."Iya Kak." Jawab-nya sekenanya, berusaha tersenyum lebar.
"Kakak ketemu Prilly loh di jalan waktu itu, hampir di tabrak."
Mata Arabella membulat."Hah? Kok bisa? Trus kakak gimana?" Arabella bertanya khawatir.
Rama-- sang Kakak terkekeh santai."Gakpapa sih. Dia lagi sama pacarnya itu, sempet kenalan juga dikit." Rama tersenyum menerawang.
"Trus trus?" Arabella mulai tertarik.
Rama mengulum senyum nya."Yagitu deh.."
Arabella menoel pipi sang Kakak."Naksir ya? Cie cie.." ledek-nya dengan tawa yang renyah. Seakan akan lupa kalau tadi ia bersedih.
"Dih? Gak ya." Bantah Rama cepat."Eh tapi.. kenalin boleh dong?" Rama menggoda balik.
Arabella cemberut."Gak boleh. Kak Prilly udah punya pacar yaitu Kak Ali. Mereka adalah couple idola aku! Jangan dirusak." Arabella memperingati.
Rama terkekeh."Bercanda adek-ku sayang.." Tangan cowok itu terulur mengacak-acak rambut Arabella.
°°°°
"Odi.. bisa kerumah gak?"
"Ngapain Prill? Gue lagi nemenin nyokap arisan."
Prilly cemberut seketika."Tugas gue kan belum gue fotocopy-in, bisa minta tolong fotocopy-in gak? Anterin kerumah sekarang." Prilly merengek.
"Eh somplak! Kan udah gue bilang kemaren, itu tugas langsung di cetak! Emang di rumah lo gak ada printer apa?!"
"Rusak ih, kalo ada ngapain gue nelfon elo!?" Prilly makin merengek-rengek. Tugas yang di berika Pak Meo sudah tak ia kerjakan dua kali, jika terjadi sekali lagi.. maka ia tidak akan mengikuti ujian Biologi nanti.
"Lagian, mana ada fotocopy an yang buka jam segini?!"
Benar juga. Ini sudah jam sepuluh malam, dan besok tugasnya di kumpul. Mana Biologi ada di jam pertama pula."Masak lo gak mau bantuin gue sih Di?"
"Bukan nya gak mau bantuin sheyeng.. cuma gue sekarang lagi sama nyokap. Suer dah!"
Prilly cemberut lagi."Ish, yaudah deh. Gue kontak Jessy, barangkali dia bisa."
"Emang dirumah Ali gak ada printer ya?"
Prilly memutar bola matanya."Lo kan tahu, gue lagi ngambek sama dia." Prilly mengerucut kan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Sosmed
Fiksi PenggemarDua manusia yang mempunyai otak, tapi minim. Congor-nya minta di tabok, suka bikin rusuh. suka rebutan apapun, tapi.. saling sayang. heuheu.