1

43.7K 518 4
                                    

Di depan lestoran yang cukup mahal terlihat seorang perempuan sedang duduk bernama Diana yang sedang menundukkan wajahnya menangis karena uang yang sudah lama ia kumpulkan hilang begitu saja malam ini dan dia juga belum membayar uang kosnya.

Dari belakang ada seorang laki laki berjas yang mendekati Diana
"Permisi nona, apa anda ada masalah?" laki laki itu bertanya sambil memegang bahu Diana yang membuat Diana kaget karena sentuhan itu. Dia mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa yang menyentuh bahunya

"Ah maaf tuan apakah isakanku mengganggumu ?" diana langsung mengusap air matanya dan berdiri menghadap laki laki itu.

"Apakah anda ada masalah nona ? Kenapa menangis seperti itu?"Diana tersenyum getir mengingat kejadian beberapa menit tadi

"Saya akan pergi tuan permisi" diana tidak menjawab pertanyaan laki laki itu langsung akan pergi namun langkahnya terhenti karena tangan diana di cekal oleh laki laki itu. Aroma harum diana yang menenangkan tercium jelas di hidung laki laki itu. Ini adalah aroma yang membuat laki laki itu tidak bisa tidur dengan tenang. Selalu memikirkan perempuan muda di depannya itu.

"Saya bisa membantumu nona" diana berbalik menghadap laki laki itu belum sempat dian berkata diana sudah di beri kartu nama laki laki itu.

"Pergilah ke perusahan itu dan temui aku besok" laki laki itu pergi meninggalkan Diana yang masih termenung mencerna kata kata laki laki itu. Setelah laki laki itu pergi Dian langsung membaca kartu nama itu dan dia kaget karena di sana juga tertera perusahaan tempat dia bekerja sebagai OG di sana selama beberapa bulan lalu namun karena sudah mendekati tanggal dia masuk ke universitas dia keluar dari pekerjaannya itu dan mencari pekerjaan lain yang mendapatkan gaji harian dia lestoran tadi.

🍄🍄🍄

Diana sudah ada di depan perusahaan yang besar itu dia ragu untuk masuk ke sana. Dengan meyakinkan dirinya dia pergi masuk ke perusahan itu dan menuju ke ruang informasi
"Permisi mba saya di suruh menemui tuan samuel dia memberikan kartu namanya kemarin"laki laki yang kemarin bertemu dengan Diana berna samuel wibowo. Perempuan yang ada di ruang informasi itu pun tersenyum menyapa Diana

"Apakah adek sudah membuat janji dengan pak samuel? "

"Belum mba namun pak samuel sendiri yang menyuruh saya ke kantornya hari ini untuk bertemu dengan pak sam"
"Baiklah saya akan bertanya kepada sekertaris pak sam. Nama adek siapa yah ?"

"Diana salsabila"

"Baiklah tolong tunggu sebentar"
Setelah diana menunggu kira kira 5 menit akhirnya diana di persilahkan untuk ke ruangan

"Silahkan pergi kelantai 20 di situ adalah ruangan pak samuel " diana langsung menuju ke lif untuk ke ruangan pak sauel. Saat di lif dia baru teringat bahwa di lantai 20 adalah lantai milik ceo. Karena diana sempat beberapa kali membersihkan tempat itu juga beberapa kali diana mengantarkan minuman untuk Ceonya itu namun memang diana belum pernah melihat wajah ceo nya karena setiap dia memasuki ruangan itu diana tak berani untuk melihat wajah pemilik perusahaan ini. Diana selalu menundukan wajahnya. Diana berfikir keras kenapa ceo perusahaan ini mau menolongnya. Tak lama kemudian lif itu terbuka. Diana melangkah menuju ke meja sekretaris yang ada di depan ceo nya. Sekretaris itu berdiri ketika melihat Diana

"Silahkan nona anda sudah di tunggu oleh pak samuel"

Tampa bertaka apa apa diana masuk ke ruangan itu. Saat dia sudah ada di dalam ruangan itu ada suara bariton yang menyuruh diana

"Tutup pintunya" Diana menuruti permintaan samuel. Ketika diana akan mendekati samuel terdengar suara pintu terkunci di belakang diana. Diana berbalik melihat ke belakang ke arah pintu dan itu membuat diana semakin curiga kenapa mantan bosnya mengunci pintu. Namun diana tidak ingin pikir panjang dan langsung melangkah ke arah samuel. Samuel berdiri dari kursi kebanggannya. Dan mempersilahkan diana untuk duduk di sofa. Diana pun menurut dan langsung duduk di sofa. Samuel pun duduk di sofa depan Diana tak perlu basa basi samuel memberikan kartas ke arah Diana.
"Baca ini dan tanda tangan setelah itu"tampa berbicara apapun diana mengambil kertas itu dan membaca nya kertas itu sudah di tempel matrai di bawahnya. Saat sudah membacanya setengah diana berdiri dengan wajah merahnya
"Apa apaan ini tuan, anda kemarin menawarkan saya bantuan kenapa hari ini saya harus menjual tubuh saya ke anda ? Maaf tapi saya bukan wanita murahan saya permisi"
Diana meletakan kertas itu dan melangkah ke arah pintu namun saat baru 2 langkah tanganya sudah di cekal oleh samuel. Itu membuat diana berbalik dan melihat kebelakang. Samuel merutuki dirinya karena juniornya begitu mudahnya tegang saat mencium bau bayi dari tubuh diana

Diana (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang