13

13.7K 776 84
                                    

Happy reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

________

AUTHOR POV's

Pagi ini, setelah bersiap dengan setelan kerjanya, Lyla segera bergegas untuk keluar dari unit apartmentnya dengan langkah besar yang terkesan kesal dan kasar akibat suasana hatinya yang masih belum membaik mengingat pernyataan angkuh yang Aaron tujukan kepadanya kemarin malam.

"Itu perintah, bukan pertanyaan." Cicit Lyla meniru ucapan angkuh Aaron lengkap dengan nada bicara pria itu.

"Cih! Dia pikir siapa dirinya sehingga berani berkata seperti itu kepadaku!?" Lanjut Lyla memaki Aaron dengan intonasi nada yang cukup keras.

"I'm your boss." Sahut seorang pria yang berada tepat beberapa langkah di hadapannya dengan suara yang sangat tidak asing di telinga Lyla.

Sontak Lyla menghentikan langkah kakinya dan mendongakkan kepalanya secara perlahan untuk melihat wajah pria di hadapannya secara lebih jelas-tentu saja dengan jantung yang berdegup sangat cepat dan juga hati yang tak henti-hentinya merapalkan beribu doa, berharap jika pria yang berada di hadapannya saat ini bukanlah seorang Alejandro Aaron Dimitri.

Dan disaat kepalanya sudah mendongak dengan sempurna, saat itulah jantung Lyla seolah berhenti berdetak akibat mendapati jika pria dengan tubuh menjulang yang berada tepat di hadapannya ini adalah seseorang yang sangat ingin ia hindari saat ini.

Dan disaat kepalanya sudah mendongak dengan sempurna, saat itulah jantung Lyla seolah berhenti berdetak akibat mendapati jika pria dengan tubuh menjulang yang berada tepat di hadapannya ini adalah seseorang yang sangat ingin ia hindari saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-ah ... Good morning, Sir. Saya tidak menyangka anda akan datang sepagi ini." Sapa Lyla dengan tergagap, lengkap dengan senyum kakunya dan juga gerak tubuh yang terlihat salah tingkah.

"Saya rasa pukul tujuh adalah waktu yang tepat untuk berangkat ke kantor, Miss Elizabeth." Jawab Aaron dengan santainya seraya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Stupid Lyla! Apa yang terlalu pagi dari pukul tujuh!?" Batin Lyla merutuki kebodohannya sendiri.

"Ah y-ya, maksud saya, mari kita berangkat sekarang, Sir." Balas Lyla dengan gelagatnya yang masih salah tingkah sebelum akhirnya berjalan mendahului Aaron menuju mobil yang akan mereka tumpangi.

Tanpa sadar, Aaron hanya mengikuti sekretarisnya itu dengan senyum mengembang di wajahnya hasil dari ulahnya yang berhasil membuat Lyla salah tingkah di hadapannya. Ah ya, bukankah Aaron sudah pernah berkata jika menggoda Lyla adalah kegiatan favoritnya?

***

Saat berada di dalam mobil, Lyla masih setia dengan rasa canggung dan malunya akibat ketahuan memaki boss nya secara terang-terangan di hadapan orangnya langsung. Sedangkan Aaron berusaha mati-matian untuk mempertahankan wajah penuh wibawanya dan juga menahan tawanya agar tidak pecah akibat melihat raut wajah kaku Lyla saat ini.

BAD LUCK 'CAUSE THE BAD BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang