29

14.5K 803 459
                                    

Happy reading!

Jangan lupa click bintang!

________

AUTHOR POV's

"Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. Sekarang bangkitlah, kau membuatku terlihat seperti bajingan payah yang membiarkan seorang wanita berlutut di hadapanku." ujar Aaron seraya mengulurkan tangannya, berniat untuk membantu Lyla bangkit

"Terimakasih, tapi aku bisa melakukannya sendiri." jawab Lyla yang dengan sengaja mengabaikan uluran tangan Aaron yang sudah berad tepat di hadapannya seraya bangkit dari posisi berlututnya itu.

Aaron kemudian menarik uluran tangannya dan menatap telapak tangannya itu dengan tatapan hampa. Sial, sudah lima tahun berlalu namun Lyla masih menjadi satu-satunya wanita yang mampu menolak Aaron dan segala pesona yang pria itu miliki. Dan tanpa permisi, Lyla langsung beranjak meninggalkan Aaron begitu saja, berniat untuk menyusul putri kecilnya yang terlihat sedang asik menikmati semangkuk ice cream warna-warni yang berada tepat di hadapannya dengan mulut dan tangan yang sudah mulai terkena lelehan ice cream yang mencair.

"Hi, Sweetheart. Did you like that?" sapa Lyla seraya menunduk untuk menyetarakan tingginya dengan Ruby.

"Mommy! this tastes sooo goooddd! I like this!" ujar Ruby dengan mata berbinarnya.

"Oh really? Ouch! Is that the unicorn candy in your ice cream bowl?" tanya Lyla dengan nada yang sama antusiasnya.

"Yupp! there's some unicorn candy in my ice cream bowl! Do you want to try it, mommy?"

Tepat sebelum Lyla membuka suaranya untuk menjawab pertanyaan Ruby, Aaron tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya.

"Bagaimana jika daddy yang mencobanya, baby girl?" tanya Aaron yang sukses membuat Ruby mengernyit bingung dan Lyla membelalak lebar.

"Daddy? Where's my daddy?" tanya Ruby dengan tatapan bingung karena masih tidak mengerti dengan maksud ucapan Uncle big nya barusan.

"Aaron! Apa yang sedang kau lakukan?!" bisik Lyla penuh penekanan.

"Daddy's here, baby girl. I'm your daddy!" jawab Aaron tanpa sedikitipun menggubris pertanyaan Lyla barusan.

"Aaron!" pekik Lyla seraya melotot tajam ke arah pria menyebalkan yang berada tepat di hadapannya itu yang kemudian hanya dibalas dengan Aaron yang mengangkat sebelah alisnya itu.

"Daddy? Where's my daddy, mommy? Can I met him now?" Ruby masih diam di tempatnya dengan tatapan yang masih tampak bingung.

Mendengar pertanyaan Ruby barusan, jujur saja membuat hati Aaron merasa tertohok. Ucapan polos gadis kecil itu berhasil membuat Aaron merasa seperti ditampar dengan ribuan perasaan bersalah yang tiba-tiba keluar dari dalam hatinya. Aaron tidak pernah merasakan sakit hati yang sehebat ini sebelumnya. Karena tidak ada yang lebih sakit daripada tidak dikenali oleh darah dagingmu sendiri. 

Melihat Aaron yang tiba-tiba membatu dan tampak menatap Ruby dengan tatapan kosong sudah cukup membuat Lyla mengerti jika pria itu sedang tidak baik-baik saja saat ini. Inilah yang Lyla takutkan jika Aaron terlalu to the point mengenai semuanya, gadis kecil itu tidak akan bisa menerima informasi secara tiba-tiba seperti ini. Ruby tentu membutuhkan penjelasan lebih mengenai apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. 

Hingga pada akhirnya, Lyla memilih untuk menjelaskan semuanya terlebih dahulu kepada putri kecilnya itu dengan cara mengajaknya berbicara secara perlahan-lahan. Sedangkan Aaron masih membatu di tempatnya.

"Ruby, apakah Ruby masih ingat dengan ucapan mommy mengenai Daddy yang akan menemui Ruby suatau saat nanti?" tanya Lyla dengan perlahan, yang kemudian dijawab dengan anggukan mantap dari Ruby.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAD LUCK 'CAUSE THE BAD BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang