25

8.9K 633 245
                                    

Happy reading!

Jangan lupa click bintang⭐️

WARNING!
Part ini akan menjadi part yang sangat panjang karena terdiri dari 4900 kata!!
Awas bosen🙂🙏

________

AUTHOR POV's

Setelah lift yang ia naiki berhenti di lantai basement, Lyla langsung bergegas untuk mencari keberadaan mobil Caren agar ia bisa segera pergi ke rumah nya dan segera mengemasi barang-barangnya sebelum nanti ia akan pergi ke apartment Caren dan menginap di sana untuk beberapa hari kedepan.

Ya, rumah yang Aaron berikan kepadanya baru-baru ini sebelum pria itu benar-benar menghancurkan gedung apartment tempat Lyla tinggal sebelumnya.

Rumah impian Lyla yang Aaron berikan secara cuma-cuma, bahkan tanpa pernah Lyla meminta sekalipun. Dan bahkan ketika Lyla sudah bersikeras untuk menolak rumah itu, Aaron tetap saja memindahkan semua barang-barang Lyla ke sana tanpa menanyakan persetujuan Lyla terlebih dahulu.

Alhasil, sekarang Lyla harus kembali mengemasi barang-barangnya dari sana. Namun hanya barang-barang pribadi yang memang Lyla beli dengan uangnya sendiri yang akan wanita itu bawa. Lyla tidak akan membawa satu pun barang pemberian dari Aaron ataupun keluarga Aaron karena Lyla merasa jika dirinya tidak berhak memiliki semua barang itu.

Wanita itu pergi dengan hanya membawa dua koper besar yang terisi penuh dengan barang-barang lamanya. Dengan air mata yang terus turun membanjiri pipinya, Lyla berusaha membawa koper-koper itu menuju mobil Caren sebelum ia akan pergi ke apartment Caren setelah ini.

***

Sementara itu di lain tempat, Geaveta Dimitri yang baru saja sampai di mansionnya segera bergegas untuk menemui suaminya dan langsung berlari masuk ke dalam pelukan Samuel dan menangis hebat di sana—mencoba menumpahkan semua rasa marah dan kecewanya dalam pelukan hangat dan elusan menenangkan yang Samuel berikan di punggungnya, seakan mengerti jika saat ini yang Gea butuhkan hanyalah pelukan menenangkan itu.

"Ada apa ini, Princess? Kenapa kau datang dengan menangis seperti ini? Apa ada orang yang menyakitimu?" Tanya lembut Samuel Dimitri yang sebenarnya merasa sangat khawatir dengan keadaan istrinya itu.

Pasalnya Geaveta Dimitri datang dengan tiba-tiba dan langsung menangis dalam pelukannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

"Samuel..." Geaveta tampak terbata.

"Yes, Princess? Ada apa? Katakan padaku." Samuel Dimitri mulai menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya—mencoba untuk menghapus air mata Gea yang masih turun dengan kedua ibu jarinya.

"Aku kecewa dengan putra kita." Sejenak Samuel tampak merasa terkejut.

"Aaron? Ada apa dengannya? Apa yang sudah ia lakukan sehingga berhasil membuatmu sekecewa ini?" Tanya Samuel masih dengan nada lembutnya yang terdengar sangat menenangkan.

"Aaron akan segera menjadi seorang ayah, tapi pria nakal itu tidak mau mengakui jika bayi yang ada dalam kandungan Lyla itu adalah bayinya. Aaron tidak mau bertanggung jawab, Samuel. Aku kecewa dengannya." Geaveta tampak kembali menangis dan beringsut masuk ke dalam pelukan hangat Samuel.

"Sshh... Jangan menangis, Princess. Aku tidak suka melihatmu seperti ini."

"Tapi kenapa kau sangat yakin jika bayi itu memang bayi Aaron, Princess? Apa kau sudah mencari tau tentang semuanya?" Samuel mencoba menanyakan perihal semuanya secara perlahan kepada istrinya itu.

"Aku mendengarnya sendiri, Samuel. Aku dengar semua pembicaraan Lyla dengan teman wanitanya di lobby rumah sakit kita yang membahas tentang siapa ayah dari bayi itu sebenarnya. Aku dengar sendiri jika mereka menyebut nama Dimitri dengan sangat-sangat lantang dan jelas." Geaveta Dimitri mulai menceritakan detail peristiwa yang ia alami siang tadi.

BAD LUCK 'CAUSE THE BAD BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang