Happy reading!
Jangan lupa click bintang 🌟
________
AUTHOR POV's
Pagi ini Lyla sudah siap dengan setelan kerjanya ketika jam masih menunjukkan pukul enam pagi, karena wanita itu harus menjalani rutinitasnya sebelum berangkat bekerja—yaitu menyiapkan sarapan untuk Aaron dan memastikan jika pria itu benar-benar memakan sarapannya. Pasalnya, Aaron masih saja lalai dengan jadwal makannya yang kembali berantakan jika tidak Lyla perhatikan dengan benar. Lyla tidak ingin jika kejadian tempo hari akan terulang lagi—kejadian dimana Aaron harus dirawat di rumah sakit karena dehidrasi parah yang pria itu alami. Lyla tidak ingin hal semacam itu terulang kembali.
Tanpa menunggu lebih lamalagi, Lyla segera pergi menuju penthouse Aaron dengan mengendarai sendiri RollsRoyce Phantom pemberian Aaron waktu itu. Tidak lupa Lyla juga membawa beberapabahan makanan yang kemarin ia beli bersama Aaron—untuk berjaga jika saja priaitu tidak memiliki persediaan bahan makanan di penthousenya. Lyla berkendaradengan kecepatan sedang sehingga ia membutuhkan waktu selama tigapuluh menitperjalanan untuk bisa sampai di penthouse Aaron.
***
Setelah memarkirkan mobilnya di garasi penthouse Aaron, Lyla segera melangkahkan kakinya memasuki kediaman Aaron dengan membawa sertta bahan-bahan makanan yang tadi ia bawa. Sebenarnya Aaron memiliki sepuluh orang maid yang tinggal di penthouse nya, namun para maid itu hanya Aaron tugaskan untuk membersihkan penthousenya dan mengurus apapun yang berhubungan dengan rumah—kecuali urusan memasak. Karena sejak dulu, Aaron memang sangat jarang makan di rumah. Pria itu lebih memilih untuk terbang ke negara lain hanya untuk urusan makannya.
"Selamat pagi, Nona Elizabeth. Silahkan masuk." Sapa salah seorang maid yang mebukakan pintu untuk Lyla.
"Good morning. Just Lyla, please." Ucap Lyla membalas sapaan maid tersebut lengkap dengan senyum ramahnya.
"Tidak, Nona. Itu tidak sopan, dan Tuan muda Dimitri bisa marah besar nanti." Ujar maid tadi dengan menunduk sungkan.
"Ah, pria itu tetap saja!" gumam Lyla merutuki tingkah Aaron yang selalu berlebihan.
"Tuan muda Dimitri masih berada di kamarnya, Nona. Sepertinya ia belum bangun."
"Ah, begitu. Biarkan saja pria itu melanjutkan tidurnya. Aku mau memasak menu sarapan untukknya dulu." Balas Lyla seraya menunjukkan kantung-kantung yang berisi bahan makanan di tangannya ke arah maid tadi.
"Kalau begitu, mari saya bantu, Nona." Ujar maid tersebut seraya mengambil alih kantung belanjaan yang ada di tangan Lyla.
"Terimakasih." Ucap Lyla dengan tersenyum tulus.
"Sudah tugas saya, Nona." Jawab maid tersebut seraya menunduk hormat.
***
"Aaron, bangun. Sekarang sudah pukul tujuh pagi, kau harus bersiap untuk berangkat ke kantor." Ujar Lyla mencoba membangunkan Aaron dengan mendudukkan dirinya di sisi ranjang Aaron ketika wanita itu selesai dengan kegiatan memasaknya di dapur. Wanita itu juga sudah menyiapkan setelan tuxedo untuk Aaron pakai hari ini sebelum akhirnya mencoba membangunkan pria itu.
Seperti yang pernah Lyla katakan sebelumnya, Aaron bukanlah tipe orang yang sulit untuk dibangunkan. Pria itu pasti langsung membuka matanya ketika mendengar suara Lyla yang membangunkannya—tapi hal yang paling sulit Aaron lakukan adalah untuk bangkit dari tempat tidurnya. Pria itu selalu memiliki seribu syarat jika Lyla meminta dia untuk bangun dari ranjang kingsize itu—entah itu hanya alasan untuk menggoda Lyla, atau memang seperti itu kebisaannya. Seperti saat ini contohnya, pria itu sudah menatap Lyla dengan tatapan penuh arti miliknya yang sudah mengarah lurus ke arah Lyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LUCK 'CAUSE THE BAD BOSS
RomanceSEQUEL dari PERJODOHAN TAK TERDUGA✔ Bisa dibaca terpisah. DON'T COPY MY STORY! *** Alejandro Aaron Dimitri Pewaris utama kerajaan bisnis Dimitri International yang saat ini menjabat sebagai Chief Executive Officer. P...