Seungwoo itu definisi dari cowok hot yang sebenar-benarnya dan Wooseok sadar betul. Bagaimana tidak, dengan tinggi 184 cm, kulit putih, wajah tampan, senyum yang menggoda, tatto di bagian dada bertuliskan 'Don't Lock Me Up'... Ah, jangan buat Wooseok menjabarkan lebih jauh lagi. Tuh kan, baru begitu saja wajah Wooseok sudah merona.
Wah, Wooseok main fisik nih. Ya nggak begitu juga, sih. Bohong kalau orang bilang cari jodoh nggak perlu modal tampang. Yang membuat Wooseok tertarik pada Seungwoo memang penampilannya, tapi yang membuat Wooseok jatuh cinta adalah kepribadian Seungwoo.
Seungwoo adalah pribadi yang warm. Hangat. Dia dewasa, sabar, peka (jarang kan ada cowok yang peka?), dan penuh pengertian. Seungwoo juga seringkali bertingkah manis. Dan dia lucu, nggak kalah lucu dari Jinhyuk, mantannya Wooseok (yang ini nggak perlu dibahas ya soalnya nanti Wooseok sedih). Dan yang selalu membuat hati Wooseok berbunga-bunga adalah Seungwoo selalu menghujani Wooseok dengan cinta. Eaaaaaaa.
Tapi bukan berarti Seungwoo sempurna, ya. Ada juga kebiasaan-kebiasaan kecil Seungwoo yang terkadang membuat Wooseok kesal. Seperti hari ini. Seungwoo berjanji untuk menjemput Wooseok di kampus. Seungwoo terlihat tampan seperti biasanya. Masalahnya, karena Seungwoo tidak ada kelas, dengan santainya ia datang hanya dengan memakai kaos tanpa lengan. Sambil duduk di atas mobil.
Wooseok mencebik. Wooseok sih nggak peduli dengan cewek-cewek ataupun para uke yang menatap Seungwoo kagum. Dia tahu kok kalau pacarnya ini incaran banyak orang. Dia justru bangga. Yang buat Wooseok kesal adalah karena dia tahu Seungwoo justru melakukan itu untuk menarik perhatiannya."Wooseok Sayaaaaang!" Seungwoo teriak sambil melambaikan tangan.
Aaaaaargh, rasanya Wooseok ingin menggigit lengan Seungwoo kalau begini. Iya, lengannya Seungwoo yang berotot dan terekspos itu. Sebal! Kalau bahasa di chattingan: KZL! Malu Wooseok tuh.
Wooseok melihat Seungwoo melompat dari atas kap mesin dan berjalan cepat menghampirinya.
"Hai, Sayang!" Sapa Seungwoo dengan senyuman yang mengembang.
Wooseok cemberut. Ia tak mau menjawab pertanyaan Seungwoo.
"Kok kamu diem aja sih, Yang?" Tanya Seungwoo.
Wooseok masih diam.
"Kamu kenapa, Yang? Capek kuliahnya? Atau kamu nggak enak badan? Sakit?" Sekarang Seungwoo mulai khawatir.
Wooseok menggeleng, "Aku nggak apa-apa."
Hilih. Kayak cewek ya Si Wooseok. Bilang nggak apa-apa padahal uneg-unegnya segunung.
"Atau kamu kesel sama aku ya? Aku salah lagi ya?" Senyum di wajah Seungwoo perlahan menghilang.
Wooseok menghela nafas. Kan kalau begini ia tidak bisa kesal terlalu lama.
"Iya, kamu salah. Udah berkali-kali aku bilang jangan terlalu menarik perhatian juga!"
"Maaf ya, Sayangku. Aku kan cuma terlalu seneng ngeliat kamu, Yang. Aku kangen."
Jangan membayangkan Seungwoo bicara dengan nada manja ya. Noooo... Manja-manjanya Seungwoo cuma buat makhluk imut macam Dongpyo, adik bungsunya. Kalau sama Wooseok, Seungwoo tuh lembuuuut banget. Kalau dia manja sama Wooseok, nanti Wooseok manja sama siapa? Wooseok itu luarnya saja kelihatan keras. Dalamnya fragile. Ibarat kalau belanja online, Wooseok itu perlu ekstra bubble wrap. Iya, Seungwoo rela kok jadi bubble wrap-nya Wooseok.
"Mas, kita ketemu tiap hari, lho! Kamu juga anterin aku ke kampus tadi."
"Ya emang beneran kangen kok sama kamu. Gimana dong? Namanya juga cinta."
Huaaaaa senyum Mamas manis banget. Wooseok dugeun-dugeun, Eomma!
Warna merah menjalari pipi Wooseok. "Iya, aku juga cinta kamu." Balas Wooseok sambil tersipu.
Senyum Seungwoo makin mengembang. Seungwoo senang Wooseok makin bisa mengutarakan perasaannya. Butuh waktu memang, tapi layak untuk dinantikan.
Lho, begitu doang kesalnya?
Ya iyalah! Kalau kamu jadi Wooseok juga nggak akan kuat marah lama-lama sama pacar seperti Seungwoo. Yakin! Rugi soalnya.
Tbc.
*****
Annyeong!
Pagi-pagi baca komen tuh sesuatu banget. Gomawo buat kalian yang udah semangatin aku. Peluk virtual!
KAMU SEDANG MEMBACA
About SeunSeok (Completed)
FanfictionThe Sweet Life of Mamas Seungwoo dan Yayang Wooseok