Midnight Stroll

3.5K 350 61
                                    

Ada yang pernah berjalan-jalan di tengah malam? Tahu nggak kalau midnight stroll itu romantis banget? Seungwoo dan Wooseok paling senang menghabiskan waktu dengan cara seperti ini lho.

Dimulai saat mereka berdua tinggal di asrama yang sama. Universitas tempat Seungwoo dan Wooseok menuntut ilmu sangat terkenal dengan program pertukaran mahasiswa asingnya. Dan kampus mereka menyediakan asrama bagi para mahasiswa asing tersebut. Agar proses adaptasi mereka berjalan lancar dan mudah, maka mahasiswa lokal maupun mahasiswa asing yang sudah bercita rasa lokal, alias mereka yang sudah lama belajar di Korea, boleh mendaftar untuk tinggal di asrama itu juga. Pada mulanya sih, Wooseok tidak tertarik masuk asrama. Tapi bujuk rayu Seungwoo yang mengatasnamakan peningkatan mutu dan kualitas untuk mencapai hubungan interpersonal yang penuh cinta kasih (dan janji untuk membelikan Wooseok 10 step skincare - penting banget ini!), sungguh sangat sulit untuk ditolak.

Hubungan Wooseok dan Seungwoo sendiri baru berjalan setengah tahun. Dan karena Wooseok masih merupakan mahasiswa baru, mereka sepakat untuk backstreet. Ngeri-ngeri sedap sih. Kalau Seungwoo sendiri nggak masalah ketahuan pacaran sama Wooseok, tapi Wooseok masih belum berani. Fansnya Seungwoo di kampus banyak banget. Alhasil kalau mau khentjan, mereka harus pintar cari waktu. Seungwoo sempat pusing gara-gara setiap mau jalan sama Wooseok ada saja hambatannya. Kepergok Yury lah, diikutin Seungyoun lah, tiba-tiba Midam ajak Wooseok belanja lah. Nyebelin kan?

Akhirnya Seungwoo dapat ide. Asrama mereka tidak ada jam malam yang ketat. Hanya lampu yang dimatikan pada pukul 11 malam. Jadi Seungwoo mengajak Wooseok untuk midnight stroll. Awalnya Wooseok menolak. Lagi-lagi karena takut ketahuan. Tapi ia tidak tega pada pacar gantengnya. Ia tahu Seungwoo rindu menghabiskan waktu bersamanya, karena Wooseok pun demikian.

Pada pukul setengah 12 malam, Seungwoo menjemput Wooseok ke kamarnya.

“Udah siap, Yang? Eh jangan lupa bawa jaket! Angin, Yang! Nih, aku saja pake," ujar Seungwoo sambil berbisik.

Wooseok mengambil jaket yang tergantung di dekat pintu keluar. Mereka berusaha mengeluarkan suara seminimal mungkin. Hampir sampai di lobbi, tiba-tiba pintu masuk asrama terbuka otomatis. Lantas saja Seungwoo menarik Wooseok ke dalam laundry room yang ada di sebelah kiri lorong. Dari luar terdengar suara Kookheon, Suhwan dan Mahiro. Sepertinya mereka habis mengerjakan tugas.

“Mas...,” bisik Wooseok.

“Iya, Sayang?”

“Sampe kapan mau pelukan? Kalo Mas nggak lepasin aku, kita cuma jalan-jalan ke laundry room doang ini....”

Seungwoo terkekeh. Hmmm, pacaran di laundry room juga nggak buruk sih. Duh, desperate sekali romannya Mamas Seungwoo.

“Iya iya. Yuk kita pergi.” Ajak Seungwoo sambil menggenggam tangan Wooseok erat.

Udara malam itu cukup bersahabat. Mungkin karena sudah masuk bulan Mei. Tapi Seungwoo tetap memaksa Wooseok memakai jaketnya. Biar bagaimanapun, angin malam tidak bagus untuk Wooseok.

“Kamu mau ke mana?”

“Lho kok malah tanya aku? Kan Mas yang ajak.”

“Ya nggak, maksud aku, kamu ada tempat yang mau dituju nggak? Atau siapa tahu kamu lapar. Kita bisa sekalian cari makanan.”

“Mas nggak salah? Ini tengah malem kalo lupa. Masa makan sih? Bisa buncit perut aku.”

Bisa bayangkan bagaimana wajah Wooseok ketika bicara seperti itu? Yak betul! Bibirnya mengerucut lucu sampai rasanya bisa dikucir pakai karet. Sekalian karetnya dua. Biar pada tahu kalau Wooseok suka ngomong pedas hahaha...

About SeunSeok (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang