Happy Birthday, Yayang!

1.4K 247 48
                                    

Seungwoo membuka matanya pagi ini sambil tersenyum. Wooseok tertidur lelap di sisinya. Wooseoknya. Wooseok kesayangannya. Wooseok yang entah bagaimana semakin cantik dan menggemaskan di matanya.

Gerakan pelan terasa. Ia pikir Wooseok terbangun, tapi ternyata hanya menggeliat sedikit, membetulkan posisinya, semakin mendekatkan diri pada Seungwoo. Tangannya melingkar erat di pinggang Seungwoo, kaki mereka saling terkait.

Seungwoo terkekeh. Ia tidak tahan untuk tidak menggoda kekasihnya ini. Seungwoo mulai mengecup kening Wooseok, lalu ke pipi, kemudian membenamkan wajahnya pada leher Wooseok. Ah, Wooseoknya sangat harum.

Wooseok bergumam protes. Seungwoo malah terus melancarkan aksinya. Ia menggigit telinga Wooseok pelan sampai akhirnya Wooseok membuka matanya malas.

"Aaaaaah... Mamaaaas..." Bahkan suara kesalnya terdengar sangat menggemaskan.

"Bangun, Yang..."

"Ngggg... Nggak mauuuu... Masih ngantuk..."

Seungwoo secara tiba-tiba membalikkan badannya. Posisinya sekarang bagai mengurung Wooseok dengan tubuh besarnya. Wooseok yang tadinya berbaring menyamping jadi terbawa hingga telentang. Kedua tangan Seungwoo berada di sebelah pipi Wooseok, kedua lututnya menekuk di samping paha pacarnya itu.

"Kalo belom mau bangun juga, aku serang kamu nih..."

Wooseok membuka mata yang semula terpejam. Bukan tatapan malas lagi yang ia perlihatkan. Kali ini matanya terlihat menggoda.

"Coba aja kalo berani..." Tantangnya.

Seungwoo ditantang? Makin semangat dia. Ia pun langsung menghujani Wooseok dengan kecupan dan ciuman. Tak lupa tangannya juga menggelitiki pinggang Wooseok.

Pagi itu, kamar mereka dipenuhi oleh pekikan dan tawa.

"Udaaaaah Mamaaaaas, aku nyeraaaah!" Wajah Wooseok sudah memerah sepenuhnya. Sebagian karena terlalu banyak tertawa, sebagian karena menahan napas karena geli, sebagian karena malu akan perlakuan Seungwoo.

Seungwoo menatap wajah kekasihnya lagi. Masih dalam posisi menelungkup di atas tubuh Wooseok, ia membawa dunianya itu dalam ciuman yang dalam. Lidahnya ikut bermain, mencoba menjelajah mencari celah. Sesekali giginya menggigit pelan bibir mungil Wooseok yang selalu menjadi candu. Entah berapa lama mereka terlibat dalam ciuman yang sarat akan cinta tersebut. Seungwoo bahkan enggan menghentikannya kalau saja Wooseok tidak menepuk punggungnya pelan, memberi tanda kalau ia sudah kehabisan napas.

Seungwoo menjatuhkan tubuhnya ke sebelah tubuh Wooseok, telentang menghadap langit-langit, kemudian menoleh. Wooseok pun melakukan hal yang sama.

"Happy birthday, Kesayangannya Mamas."

"Happy second anniversary juga, Mamas kesayangannya aku."

About SeunSeok (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang