Happy Anniversary, Love!

1.5K 180 171
                                    

"Yaaaaang... Sepatu aku yang pantofel di mana ya?" Pukul 10 pagi, apartemen mereka sudah ramai dengan teriakan Seungwoo. Ia sedang sibuk mencari sepatu yang akan ia pakai untuk pergi ke rumah Wooseok untuk makan siang bersama dan merayakan ulang tahun Wooseok.

Mendengar hal tersebut, Wooseok keluar dari kamar. Ia bahkan baru memakai sweater merah kesukaannya, dan belum sempat mengenakan celana jeans. Hmmm, ini sih emang sengaja mancing pacarnya kayaknya.

"Mamas ih, jangan teriak-teriak kenapa sih! Sepatu pantofel yang warna apa? Coklat apa hitam? Kalo yang coklat ada di kamar. Yang hitam seinget aku kamu ninggalin di mobil deh."

Seungwoo menghampiri Wooseok sambil menatap ke arah kaki Wooseok yang terekspos.

"Iya iya maaf... Gak usah ngomel juga pagi-pagi." Jawab Seungwoo terkekeh sambil mengecup pelipis kesayangannya. "By the way, Yang... Kamu nggak mau pulang ke tempat Mama cuma pake atasan doang kan? Kalo kamu begitu, bisa-bisa nggak berangkat kita."

"Heh! Dasar mesum!" Wooseok melotot, memukul dada Seungwoo kencang. Iya, niatnya sih kencang, tapi aslinya tetap aja nggak berasa buat Seungwoo.

Seungwoo menangkap pergelangan tangan Wooseok, mengecupnya sekilas lalu menempatkan kedua tangan Wooseok di atas pundaknya. Dengan posisi mereka yang kini berhadapan, tangan Seungwoo memeluk pinggang Wooseok. Tidak erat, tapi sangat dekat sampai Seungwoo dapat menaruh keningnya di kening Wooseok.

"Have I said that you look so freaking beautiful and constantly making me breathless today?"

Kehangatan menjalar dalam darah Wooseok, memberi rona yang cantik pada wajah sampai ke telinganya. Membuat Seungwoo menaikkan ujung bibirnya, membentuk senyum bahagia. Ia mengarahkan mulutnya ke dekat telinga Wooseok.

"I love you so much, Baby!" Menggigit ujung telinga Wooseok pelan, kemudian melepasnya sambil tertawa, menghindari serangan pukulan dari Wooseok yang tersipu malu.

***

Kediaman keluarga Kim hari ini terasa begitu ramai. Raut bahagia menghiasi wajah kedua orang tua Wooseok. Selain rindu menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka, hari ini merupakan hari ulang tahun Wooseok sekaligus anniversary yang kedua bagi Wooseok dan Seungwoo. 

Kalau boleh jujur, Wooseok juga kangen sama Mamanya. Meski hari ini Wooseok yang berulang tahun, namun ia selalu beranggapan bahwa yang seharusnya diberi selamat itu ya Mamanya. Mama yang sudah melahirkannya, menjaganya, memeluknya, memberi dukungan padanya. Mama yang selalu ada buat Wooseok. Maka dari itu, setelah menyantap miyeokguk saat makan siang, Wooseok langsung menarik tangan sang Mama buat ikut tiup lilin. Bahkan cake yang dibeli pun justru cake kesukaan Mamanya. Cake Strawberry Mountain yang dibeli di Passion 5 Bakery.

"Happy birthday, Wooseok Sayang! Doa Mama cuma satu. Kamu bahagia. That's all." Mama memeluk putra pertamanya erat.

"Thank you, Mom. Doa yang sama buat Mama, karena kebahagiaan Mama itu kebahagiaan aku juga."

Mama menjawil hidung Wooseok. "Dua tahun pacaran sama Seungwoo bikin kamu pinter ngegombal ya!"

"Lho, kok Seungwoo yang dibawa-bawa, Ma?" Protes Seungwoo bercanda.

Mama memberi kode pada Seungwoo agar mendekat, kemudian memeluk kekasih anaknya itu. "Iya, salah kamu bikin anak Mama yang polos jadi suka gombal. Tapi berkat kamu, dia jadi lebih ekspresif. Doa Mama buat Wooseok, berlaku juga buat kamu. Bahagia terus, bahagia juga bareng-bareng Wooseok, ya. Mungkin rasanya nggak adil kalo Mama bilang ini ke kamu. Dan Mama berharap kamu nggak jadiin ini beban." Mama berhenti sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

About SeunSeok (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang