"Dho, emangnya Timothi kenapa?" Tanya Felicia penasaran.
"Hmm kenapa ya? Gue juga bingung dia kenapa" Jawab Ridho enteng.
"Lah? Kan lo sahabatnya. Dan lagian, gue tadi denger-denger lo yang bikin berita itu di mading" Heran Felicia.
"Y-yaa emang gue yang bikin. T-tapi kan dia yang minta untuk semua orang doain dia. Gue gatau doain untuk apa" Jawab Ridho yang sedikit terbata-bata karena dia melihat Timothi yang memantau percakapan mereka dari jarak ±5 meter.
"Emang dasar anak aneh. Yaudah, urusin tuh sodara lo!" Ucap Felicia dan langsung meninggalkan Ridho sendirian.
Setelah Felicia meninggalkan Ridho, Timothi langsung menghampiri Ridho dengan wajah sedikit kesal.
"Ngomong apa aja lo tadi sama dia?" Tanya Timothi dengan wajah datar.
"Santai! Tadi dia nanyain lo. Ya.. Kaya khawatir gitu deh.." Jawab Ridho dengan senyuman manisnya.
"Ah gue ga percaya!" Ucap Timothi sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Keseringan boong si lo! Jadinya setiap ada orang yang ngomong serius malah lo kira boong" Jawab Ridho sambil meninggalkan Timothi.
"Ehh.. Ehh.. Jangan pergi dulu! Iya gue percaya sama lo!" Timothi menahan tangan Ridho supaya tidak pergi.
"Yaudah, kan lo udah percaya. Ngapain masih nahan gue? Gue mau ke kelas dulu!"
"Jangan gitu lah! Ceritain dulu lah kawan!" Ucap Timothi sambil tersenyum.
"Ya dia cuma nanyain lo kenapa, trus gue jawab aja gatau. Trus dia heran kenapa gue gatau sedangkan yang bikin berita itu gue dan sedangkan gue sahabat lo. Trus ya gue jawab aja kalo gue emang gatau, dan lo nyuruh gue untuk bikin tulisan itu untuk di taro di mading. Ya, menurut gue si itu khawatir yang ditutup-tutupin. Tapi kan itu menurut gue. Gatau deh menurut lo" Perjelas Ridho.
"Hmm.. Bisa jadi sihh. Tapi gapapa good job, and thank's, bro!" Puji Timothi kepada Ridho.
"Iyee. Dah ah gue mau ke kelas dulu!" Pamit Ridho.
"Iya! Gue mau ke toilet dulu. Oh iya, copotin aja deh itu berita tentang gue yang ada di mading" Perintah Timothi kepada Ridho dan di balas oleh Ridho dengan mengangkat ibu jarinya.
***
Sebelun ke kelasnya, Timothi memutuskan untuk pergi je toilet terlebih dahulu.
Namun Timothi merasa risih dengan orang-orang di sekitarnya. Khususnya yang perempuan.
"Timothi, kamu kenapa?"
"Kamu sakit apa, Tim?"
"Bisa sakit juga lo, Dajjal?!"
"Agtaga Timothi ku sayang! Get Well Soon, Baby"
"Ge we es Timo!"
"Iya, iya! Makasih semuanya! Dah ya, gue udah sembuh kok! Makasih untuk doanya! Dan yang tadi bilang 'bisa sakit juga lo, Dajjal!' gue bisa sakit karena gua manusia. Dan maaf, gue manusia, bukan Dajjal!"
Setelah mengatakan itu Timothi pergi ke toilet dengan langkah cepat. Setelah dari toilet, Timothi langsung ke kelasnya.
***
Saat Timothi sampai di kelasnya, di dalam sudah ada Felicia, Nana, Tiara, Yohanes, Ridho, dan beberapa anak-anak lainnya.
"Hai Felfel ku.. Timtim gans nan imut ini kambek" Sapa Timothi kepada Felicia. Di balas dengan tatapan sinis dari Felicia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama
Teen FictionSLOW UPDATE!! "Gue sayang sama lo meskipun tasbih di jemari lo, berbeda dengan salib yang ada di leher gue" -Timothi- "Gue juga sayang sama lo. Tapi kita ga mungkin bersatu Tim, gue ga mau ninggalin agama gue. Begitu juga dengan lo" -Felicia- Cerita...