Mohon dimaafkan dan di pahami jika ada typo!
Sambil menunggu Felicia dan mamanya, Timothi memainkan hp nya.
Tidak lama, dia melihat ada hp nya Felicia tergeletak di meja yang ada di depannya.
Timothi memyalakan hp Felicia dan ia terkejut dengan lock screen Felicia.
Yaitu kumpulan dari foto-foto orang indonesia yang ganteng karena dilayarnya tertulis 'manusia manusia cakep' yang di-grid olehnya menjadi satu.
Tidak hanya satu atau dua foto. Namun, banyak mungkin ±30 foto.
Yang membuat Timothi terkrjut adalah di foto itu ada fotonya.
'Hahaha emang gue tuh gans luar dalem ya!?' Timothi bergumam sambil tersenyum.
Timothi mendengar suara Felicia dari arah dapur dan reflek langsung mematikan hp Felicia dan meletakkannya.
Felicia datang dengan membawa teh manis satu gelas.
"Tim, lo beneran mau ngerjain pr disini?" Felicia memastikan bahwa Timothi benar-benar ingin mengerjakan pr dirumahnya atau tidak.
"Emang ada ekspresi muka gue yang bercanda? Ga ada kan? Yaudah ayo!"
"Halaman berapa si? Gue lupa dah!" Tanya Felicia.
"Astaga Fel. Lo tuh cewe. Buku di rawat dikit napa! Bisa robek-robek sama banyak coretan gitu di sampulnya" Ucap Timothi yang terkejut melihat buku Felicia yang berantakan.
"Ah banyak bacot lo! Dah cepetan halaman berapa?"
"Di buku cetak halaman 67. Ketauan kan lo ga perhatiin tadi pelajarannya. Halaman berapanya aja lo gatau." Ucap Timothi.
"Tadi tuh gue ngantuk banget, Tim. Jadi ya gue gatau apa-apa"
Timothi tidak memperdulikan ucapan Felicia. Dia langsung membuka bukunya dan segera mengerjakannya.
Felicia kagum dengan otaknya Timothi. Timothi mengerjakan dengan serius dan lancar tidak ada kebingungan sama sekali.
"Lo pinter, gila, atau emang niat sih sama fisika?" Tanya Felicia sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya niat lah. Semua tuh diawali sama niat. Kalo lo ga niat, lo ga bisa ngerjainnya. Lo sepinter apapun, tapi lo ga niat, semua gaakan berjalan. Bahkan lo bisa berubah jadi anak yang pemalas. Nah lo tau ga? Kenapa lo tuh di kelas selalu ngantuk? Itu karena lo ga ada niat untuk belajar" Ucapan Timothi sangat dalam bagi Felicia.
"Iya juga ya?! Gue kan emang ga niat. Pantes aja! Hahahaha akhirnya gue ketemu penyakit gue!" Ucapan Felicia membuat Timothi heran.
"Penyakit?" Timothi mengerutkan keningnya.
"Ya selama ini gue heran kenapa bisa jadi anak yang rajin bermalas-malasan"
"Yaelah gue kira apaan! Yaudah nih, lo sekarang gua kasih tau jawabannya tapi lo harus pahamin kenapa jawabannya bisa kaya gitu"
"Ok!"
Sudah lima belas menit berlalu, saat Timothi ingin memberi tahu kepada Felicia cara menjawab soal nomor 13, dia melihat Felicia sudah tidur.
"Yehh malah tidur"
"Bangunin ga ya? Eh tapi kasian. Kayaknya dia lagi ga enak badan deh makanya tadi pagi bisa pingsan. Yaudah gue pulang aja deh" Timothi bergumam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama
Teen FictionSLOW UPDATE!! "Gue sayang sama lo meskipun tasbih di jemari lo, berbeda dengan salib yang ada di leher gue" -Timothi- "Gue juga sayang sama lo. Tapi kita ga mungkin bersatu Tim, gue ga mau ninggalin agama gue. Begitu juga dengan lo" -Felicia- Cerita...