05

1.8K 296 10
                                    

If you like my story, please vote, komen and follow me^^ and if you don't like my story, please don't read it!

-

Jennie melangkah kan kakinya ke arah pintu rumahnya, kemudian tangannya terjulur untuk membuka knop pintu tersebut.

Ceklek!

"Lim! Jennie pulang!" Seru jennie dengan nada sedikit berteriak.

Tiba tiba tubuhnya terhuyung kebelakang, saat limario berlari dan menubruk tubuh nya, Cowok bertubuh tegap itu memeluk jennie dengan sangat erat.

"Nini kok lama pulangnya?" Tanya limario, ia masih memeluk jennie dengan erat.

Jennie haya terdiam, kemudian tersenyum kecil, "Hehe, maaf ya!aku gak bermaksud buat pulang lama kok, karna emang aku pulang sekolahnya jam segini." Jelas jennie.

Limario melepaskan pelukannya, Dan menatap wajah cantik milik jennie, "Nini, Lim punya sesuatu loh!" Seru limario dengan nada antusias.

Jennie membulatkan matanya, ia berpura pura terkejut ketika mendengar penuturan yang keluar dari bibir limario, "Beneran?"

"Hum!" Limario menarik tangan jennie, menuju dapur.

Seketika rahang jennie mengangah lebar ketika melihat ulah yang di lakukan oleh limario, bagaimana tidak? Dapur nya yang awalnya rapih berubah jadi seperti kapal pecah!

"L-lim—"

"Nini!" Jennie menoleh, dan mendapati limario yang sedang memegang piring yang di isi oleh sebuah nasi goreng, mungkin buatan limario? Pikirnya.

"Ini buat nini!" Ucap limario dengan mata yang berbinar binar cerah.

Jennie tersenyum lembut, Kemudian mengambil nasi goreng buatan limario, "limario bisa masak?" Tanya jennie.

Limario tersenyum dan menampilkan deretan gigi rapih miliknya, "Hehe,  gak terlalu, soalnya lim kan sering liat nini masak, jadi lim coba buat aja!" Ucap limario dengan kekehan yang menghiasi wajah tampannya.

Jennie mulai memakan nasi goreng buatan limario, kedua sudut bibirnya terangkat ketika merasakan sensasi nasi goreng yang menyentuh lidahnya, "Enak!"

Limario tersenyum lebar, "Beneran?! Whoah, Lim gak nyangka masakan lim bakalan enak." Ucap limario dengan nada bangga nya.

Jennie hanya tersenyum ketika mendengar ucapan limario, "Oh iya, kenapa lim buat nasi goreng buat aku?" Tanya jennie.

Limario terdiam, kemudian kembali tersenyum, "Lim pikir nini kalo pulang sekolah pasti laper, yaudah lim bikinin makanan aja, siapa tau nini suka."

Jennie tersenyum haru saat mendengar penuturan limario, sungguh! Ia baru merasakan rasanya kasih sayang yang sesungguh nya, ia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya sendiri akibat mereka terlalu sibuk pada kerjaan mereka.

Tangannya terulur, dan mengusak rambut limario dengan sayang, "Makasih ya?"

Limario mengangguk.

—oOo—

Kini jennie terduduk di sofa yang ada di ruang tv, Matanya menatap layar televisi dengan tatapan kosong, karena ucapan jisoo masih terngiang ngiang di otaknya.

“lo gak ada pemikiran buat nyekolahin limario gitu?”

Kalimat itu yang sekarang sedang berkeliling di otak milik jennie, ia masih terdiam merenungkan ucapan sahabatnya, bahkan ia tidak merasakan bahwa limario sudah duduk di samping nya.

"Nini?"

Jennie masih tidak bergeming, hingga sebuah guncangan keras langsung menyadari dari lamunannya, ia menoleh ke arah limario yang sedang mengerucutkan bibirnya.

"Lim kenapa?" Tanya jennie dengan raut wajah bingung.

Lim mendengus, "Tadi lim manggil nini tau! Tapi nini nya gak nyaut nyaut!" Seru limario, ia semakin mengerucutkan bibirnya.

Jennie terkekeh, lalu mengusak rambut limario, "Maafin aku ya?" Kemudian tangannya mencubit pipi limario dengan gemas.

"Ck! Nini lagi mikirin apa sih?!" Gerutu limario, Ia mendaratkan tengkuk nya di paha milik jennie, sedangkan jennie sedikit kaget ketika melihat tingkah limario.

Kemudian ia tersenyum maklum, tangannya terulur untuk merapihkan rambut milik limario yang menutupi sebelah matanya, "Nggak kok!"

Limario hanya mengangguk anggukan kepalanya, kemudian matanya menatap jennie yang sedang menunduk menatap wajahnya, "Lim mau gak, sekolah bareng aku?" Tanya jennie.

Limario mengerjapkan matanya dengan lucu, kemudian tersenyum lebar, ia mengubah posisinya; yang awalnya tertidur dengan posisi paha jennie di jadikan bantal untuk kepalanya, menjadi terduduk.

Ia menatap jennie dengan tatapan berbinar, "Nini serius?!" Pekiknya kegirangan.

Sedangkan jennie haya tersenyum, dan mengangguk dengan cepat.

Greb!

Limario memeluk jennie dengan sangat erat,  " lim sayang sama nini!" Ucap limario, terkekeh kecil.

Jennie hanya terdiam, dan tersenyum kaku ketika merasakan pelukan limario yang sangat hangat dan nyaman. Pipi nya mulai memerah, dengan detak jantung 2 kali lebih cepat dari biasanya.

Limario melepas kan pelukannya, ia menatap wajah jennie yang memerah karena malu, "Em, nanti lim sekolah nya bareng nini kan?",

Jennie nampak berpikir, "Lim umur nya berapa?"

Mata limario menatap jari jari panjangnya, kemudian dia mulai berhitung, "17! Umur lim 17 tahun!" Seru limario.

Mata jennie membulat, "Beneran? Whoah! Berarti umur lim sama aku sama dong!"

"Berarti lim satu sekolah sama nini kan?"

"Em, mungkin?" Ucap jennie dengan nada yang 'agak' ragu, Memang penampilan limario sudah seperti remaja 17 tahunan, tapi apakabar dengan otaknya? Pikir jennie.

"Limario bisa baca?" Tanya jennie.

Limario mengangguk dengan lucu.

"Bisa menghitung?"

Limario kembali mengangguk.

"Nul—" belum sempat jennie menyelesaikan kalimatnya, limario sudah memotong nya terlebih dahulu.

"Lim udah bisa semua tau!" Jennie tertegun ketika mendengar ucapan limario, ia menatap limario dengan tatapan ragu.

Sedangkan limario yang mulai sadar dengan tatapan yang di berikan jennie padanya, langsung melanjutkan ucapannya, "dulu lim punya guru private!"

Jennie mengangguk, kemudian tersenyum, "Yaudah, besok kita ke Mall ya? Buat beli pakaian sekolah kamu."

Mata limario berbinar ketika mendengar ucapan jennie, "Mall? Wah! Udah lama lim gak kesana!"

Sedangkan jennie hanya tertawa kecil ketika mendengar ucapan limario.

Tbc.

Maaf update nya lama :'(

IDIOT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang