OmO 1 hari apdet vote nya dah tembus 100 kiw. Ternyata Story yang aku buat gak jelek jelek amat yak ヽ(‘ ∇‘ )ノ
125 Vote n 20 Komen langsung up lagi :>
—
1 Minggu setelah kejadian dimana Limario bertemu ibunya, Raut wajah Pemuda itu yang awalnya selalu memancarkan senyuman cerahnya, Kali ini berbeda, senyuman itu Hilang, dan di gantikan dengan Raut wajah murung. Tatapannya selalu kosong.
Jennie menghela Nafas nya, ia cukup Frustasi karena dari satu minggu terakhir ini, Limario selalu menolak untuk makan, Ia meringis ketika melihat keadaan Limario sekarang, Pipi yang semakin hari semakin Tirus, tubuhnya yang kian mengurus, dan matanya bengkak akibat selalu menangis.
"Lim?" Panggil nya lembut.
Limario menoleh dengan perlahan, ia menatap Jennie dengan tatapn kosong.
Jennie mendudukan dirinya di samping Limario yang kini duduk di atas kasur, "Lim makan ya?"
Limario menatap makanannya sejenak dan bergulir menatap Jennie, Ia menggeleng lemah sebagai Respon.
Raut wajah Jennie langsung murung, "Lim, inget gak, pas kemaren kemaren Lim ngomong apa soal masakan aku?" Tanya Jennie.
Limario terdiam, berusaha mengingat perkataannya dulu.
"Lim bilang, Kalo masakan aku enak, terus Lim juga udah janji bakal makan masakan Aku sampe abis, inget?" Tanya Jennie.
Limario masih terdiam, Ia menatap lekat mata Jennie, "L-lim mau makan." ucap nya dengan suara serak.
Jennie tersenyum, kemudian menyuapi Limario dengan telaten, "Gimana kaki Lim? Udah gak sakit lagi kan?" Tanya Jennie.
Limario mengangguk, "Masih sakit, tapi sedikit."
"Whoah, berarti Lim bisa sekolah lagi dong besok." Ujar Jennie semangat.
Limario hanya mengulum bibir bawah nya, Dan kembali melahap makanan yang di suapkan oleh Jennie. Jennie hanya tersenyum maklum ketika melihat Respon yang di berikan pemuda di depannya, well setidak nya Limario mau makan dan berbicara padanya.
"Nini, Lim ketinggalan pelajaran nggak si?" tanya Limario.
"Hm? Nggak juga si, kalo misalnya ketinggalan juga, Lim bisa liat buku Aku." Jawab Jennie, tangannya kembali menyuapkan makanan yang ada di atas sendok ke dalam mulut Limario.
Limario mengangguk.
"Bwanywak twugas nggak?" Limario berbicara dengan mulut yang di penuhi dengan makanan.
Jennie mendengus, "Nggak. Ck, aku kan udah bilang, kalo lagi makan itu jangan ngomong! Tar ngomong nya kalo udah di Telan nasi nya."
"Maaf-in Lim."
"..."
"Nini?"
"Apa?"
"Nini marah?"
Jennie menoleh dan menautkan kedua alis nya, "Marah kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDIOT!
RomanceKadang yang terindah bukanlah yang terbaik, yang sempurna tak selalu menjanjikan kebahagiaan. namun, jika kita dapat menerima kekurangan menjadi kelebihan, itulah kesempurnaan yang sebenarnya. Karna pada dasar nya cinta tak memandang dari segi apapu...