EPISODE 8

14.4K 1K 20
                                        

Bismillahirrahmanirrahim

Hayloww kembali lagi....

Jangan lupa coment dan ⭐

***

Di dorm Blackpink sangat sibuk menyiapkan makan malam. Tetapi tidak melihat gerak gerik dari Lalisa Manoban.

Yaaaa... Lisa sedang terbaring lemas dengan infus di tangannya. Karena badannya sudah tidak dapat di paksakan lagi mengikuti semua jadwal padat Blackpink. Tubuhnya benar benar tumbang.

"Lisa-ya. Bangunlah sebentar. Aku akan menyuapimu makan malam. Em?" Ucap Jisoo dengan lembut dan sedih melihat wajah pucat adik kesayangannya itu.

"Tidak Unnie. Aku sangat tidak nafsu makan." Ucap Lisa lemah.

"Kau ingin makin sakit? Badanmu sedang tidak fit. Kau ingin membuat blink khawatir?" Omel Jisoo sambil menahan air matanya.

"Baiklah aku akan makan." Ucap Lisa tidak ingin semua orang yang di sayangnya mengkhawatirkannya.

Selesai makan dan minum obat Lisa tertidur pulas karena pengaruh obat. Dan tanpa dia sadari handphonenya berdering saat Jisoo ada di sampingnya. Dan dengan sigap Jisoo mengangkat telfonnya dan membawanya keluar agar tidak menggangu Lisa yang sedang tidur.

"Hallo?" Sapa Jisoo.

"Halo? Lisa?" Jawab orang di seberang sana.

"Bukan. Ini Unnie nya. Ini siapa?"

"Ahh.. bukannya Lisa menyimpan nomorku."

"Iyaa. Disini tertulis "Maknae BTS" ...Jungkook?" Tanya Jisoo

"Nee. Annyeonghaseo Noona. Lisa kemana? Kenapa kau yang mengangkat telfonnya?"

"Ahh Lisa tidak memberitahu mu?"

"Memberitahu apa?"

"Lisa sakit sekarang. Badannya terbaring lemas di kamar. Jadi dia tidak bisa di ganggu untuk sekarang."

Hanya terdengar suara nafas berat Jungkook.

"Ingin titip pesan untuk Lisa?" Tanya Jisoo.

"Noona... Bisakah aku mengunjunginya? Aku harus pergi ke Busan besok dan aku ingin menemuinya sebentar saja."

"Hhmm... Gimana ya.."

"Tolong Noona."

"Baiklah datanglah kesini."

"Gamsahamnida Noona."

"Tapi ingat samarkan dirimu. Awas sampai ada yang mengetahui nya."

"Nee.."

***

Setelah Jungkook mengakhiri telfonnya dia langsung berlari ke chance room untuk mengganti bajunya. Jin yang melihat itu kebingungan dengan tingkah Jungkook.

"Kau mau kemana? Kita akan ke Busan besok pagi pagi bukankah kau harus istirahat lebih awal?" Tanya Jin.

"Aku ingin menemui Lisa sebentar Hyung."

"Jungkook-a ini sudah jam 12 malam. Tidak baik bertamu kerumah orang malam malam apa lagi kerumah wanita."

"Dia sedang sakit Hyung. Aku tidak akan tenang di Busan kalau tidak melihatnya langsung."

"Kau kenapa? Kau serius mencintainya."

"Molla... Aku pergi sekarang." Jawab Jungkook sembari pergi meninggalkan Jin dan meninggalkan dorm BTS.

"Dasar anak itu." Ucap Jin.

Jungkook dengan sigap langsung ke parkiran dorm BTS dan masuk kedalam mobilnya dan menyetir sendiri sampai ke dorm Blackpink. Karena kalau dia memberitahu manager nya pasti dia tidak diberi izin.

Sepanjang jalan fikiran Jungkook hanya tertuju kepada wanita yang sudah tidak dapat dihubunginya selama 1 Minggu belakangan ini. Dia sudah menyangka kalau Lisa akan sakit lebih parah kalau tidak istirahat dengan cukup.

Sesampainya ditempat tujuan Jungkook langsung menekan bel dorm Blackpink. Dan tak lama kemudian Jennie muncul dari balik pintu menyambutnya.

"Jungkook?" Tanya Jennie karena hampir tidak mengenali penyamaran Jungkook.

"Ne Noona.. aku ingin bertemu Lisa."

"Masuklah Lisa ada di kamarnya."

Tanpa fikir panjang Jungkook langsung melangkahkan kakinya memasuki dorm Blackpink dan setelah di persilahkan Jennie untuk masuk kedalam kamar Lisa dia memasuki kamar itu dan melihat seorang gadis cantik yang bisanya selalu terlihat fresh tapi sekarang terlihat sangat lemah dan pucat.

Jungkook langsung mendekati Lisa dan duduk di pinggir ranjang Lisa. Sebelumnya Lisa terbangun dan Jisoo memberitahunya kalau Jungkook akan datang dan sebenarnya dia tidak mengizinkan nya tetapi diceramahi oleh Unnie nya dan dia menurutinya.

"Kenapa kau tidak memberitahu ku kalau kau sakit?" Tanya Jungkook lembut.

"Untuk apa?" Tanya Lisa sambil tidak memandangi Jungkook.

Pertengkaran terakhir mereka kemarin ternyata membuat Lisa masih memiliki rasa tidak nyaman.

"Lalisa...!!" Tegur Jungkook tapi masih dengan nada lembut.

"Aku sudah bilang tidak ingin berhubungan lagi denganmu kan."

"Kumohon jangan begini."

"Aku juga sudah bilang padamu kalau aku tidak ingin jadi orang yang menghancurkan hubunganmu dengan Eunha."

"Aku sudah menjelaskan padamu bahwa aku dan Eunha sudah memiliki masalah jauh sebelum aku mendekatimu. Sudah sejak lama perasaanku hilang terhadapnya. Bukan karenamu tetapi memang karena keadaan kami." masih dengan nada lembut Jungkook menjelaskan pada Lisa.

"Kau tau? Semua hyungku menanyakan ku pertanyaan yang sedikit ragu untuk ku jawab sebelumnya. Tapi setelah aku melalu perjalanan selama menuju dormmu aku yakin dengan jawaban atas pertanyaan semua hyungku." Ucap Jungkook lagi yang membuat Lisa bingung.

Lisa hanya terdiam mendengar pernyataan Jungkook padanya. Dan Jungkook mulai mendekatkan dirinya pada Lisa.

"Aku mencintaimu Lisa. Entah sejak kapan. Dan entah kenapa terjadi begitu cepat tetapi yang ku tau pasti bahwa aku mencintaimu." Ucap Jungkook dengan berani.

"Jungkook-a."

"Aku sakit melihatmu sakit, aku benci dengan orang yang menyakitimu, aku merindukanmu saat aku tidak melihat mu, aku gelisah saat tidak mendapat kabar darimu. Kalau bukan cinta lalu apa?."

"Jeon Jungkook.. kau hanya bersimpati terhadapku kerena kau selalu melihatku dalam keadaan menyedihkan."

"Lisa-ya aku yang mengetahui betul siapa diriku. Kau tidak terlihat menyedihkan.. aku menyayangimu seperti selayaknya seorang lelaki terhadap wanita." Ucap Jungkook yang hanya ditanggapi dengan diam oleh Lisa.

"Aku tidak membutuhkan jawaban mu sekarang. Yang pasti aku sudah menyatakan perasaanku kepadamu." Ucap Jungkook lagi. " Besok aku akan pergi ke Busan. Setelah aku pulang ke Seoul aku akan menemuimu lagi. Sekarang tidurlah. Aku akan pergi agar kau bisa istirahat." Ucap Jungkook sambil mengelus kepala Lisa dengan lembut dan membaringkan tubuh Lisa lalu menutupi tubuh mungilnya itu dengan selimut tebal.

"Emm." Ucap Lisa sambil menganggukkan kepalanya.

Jungkook melangkahkan kakinya meninggalkan kamar Lisa dan berpamitan kepada Unnie Unnienya.

Saat perjalanan pulang entah kenapa perasaan Jungkook agak sedikit ringan meskipun dia tau akan susah mendapatkan jawaban dari Lisa karena Jungkook juga mengetahui masa lalu kelam Lisa yang membuatnya trauma untuk memulai dengan lelaki ditambah lagi kejadian Jaehyun dan Rose.

Sama halnya dengan Jungkook. Lisa juga memikirkan Jungkook di kamarnya yang sudah redup lampunya itu. Dia hanya terdiam memikirkan pernyataan Jungkook tadi. Dia sendiri juga bingung dengan perasaannya.





-------> To Be Continued

Past (Lizkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang