16

782 43 0
                                        

Bel istirahat sudah berganti dengan bel masuk , yang berarti pelajaran selanjutnya akan segera di mulai. Selang waktu beberapa jam bel pulang berbunyi membuat sebagian siswa berteriak girang, kenapa sebagian? Ya hanya anak yang malas yang sangat merindukan waktu pulang.

Kini semua anggota bangtan termasuk para kekasihnya sudah pulang ke rumah masing-masing. Mereka berencana akan berkumpul di sebuah cafe untuk sekedar mengobrol sore nanti , hanya ingin melepas penat setelah belajar dengan durasi waktu yang bisa di bilang cukup panjang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di kediaman keluarga Min

Yera pov

Aku masih saja memikirkan tentang pembunuhan keluarga Bae. Walaupun aku sempat membenci Sara karena kelakuannya tapi aku tetap saja tertarik menelusuri kasus pembunuh ini.

Mataku menatap layar laptop yang sudah ada di depanku mencari sebuah artikel yang di bicarakan Aera saat di kantin tadi . Setelah menunggu beberapa menit akhirnya aku menemukannya dan di sana tertulis ciri-ciri yang di sebutkan Aera tadi. Di sana tertulis juga bahwa kasus itu resmi di tutup karena tidak menemukan bukti seperti pada kasus dengan pembunuh yang sama.

Kepalaku rasanya ingin pecah dengan teka-teki ini tapi kenapa hatiku mengatakan kalau Taehyung dan Aera ada hubungannya dengan semua ini.

Aku memutuskan untuk pergi ke rumah Aera barang kali menemukan sesuatu. Kakiku berjalan keluar kamar dan pergi ke kamar Suga oppa yang berada tepat di samping kamarku. Segera ku ketuk pintu beberapa kali tapi tidak ada yang membuka nya. Ya sudahlah aku tidak perduli lagi pula aku bisa menghubunginya nanti.

Segera ku rogoh ponsel yang ada di tas selempang yang aku pakai berniat untuk menghubungi es batu a.k.a Suga oppa. Suasana rumah sepi seperti biasa karena orang tua ku berada di Jepang untuk mengurus perusahaan di sana. Mereka jarang pulang tapi sesekali eomma pulang walaupun hanya beberapa hari lalu kembali ke Jepang untuk menemani appa bekerja di sana.

Bisa di bilang kami itu kekurangan kasih sayang orang tua karena mereka selalu sibuk dengan kerja , kerja ,dan kerja tapi seenggaknya mereka tetap membiayai kebutuhan dan sekolah ku dan oppa ku disini. Ya mereka masih bisa di bilang masih bertanggung jawab.

Aku berniat untuk mengabari keberadaan ku kepada Suga oppa saat aku sampai di rumah Aera saja. Tapi langkahku terhenti di depan pintu saat suara serak khas orang baru bangun tidur masuk ke gendang telingaku.

"Kau ingin kemana"tanyanya yang tak lain adalah Suga oppa. Aku hanya menampilkan wajah datar ku.

"Keluar , kerumah Aera"ucapku santai.

"Kenapa kau tidak izin dulu"ucapnya lagi sambil meregangkan otot-ototnya.

"Aku sudah mengetuk pintu kamar mu beberapa kali tapi kau tidak membukanya kupikir kau sedang keluar"ucapku.

"Ya sudah kau boleh pergi"ucapnya dan aku hanya menganggukkan kepalaku lalu pergi ke garansi mengeluarkan mobil dan pergi ke rumah Aera.

Yera pov end

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Yera untuk bisa sampai di rumah Aera karena ia memang sudah ahli dalam hal mobil. Bahkan Yera juga sering balapan hanya sekedar melepas stresnya dan tentu saja Suga tidak mengetahui perihal tersebut.

My Enemy My Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang