Bagian Tiga

52 11 0
                                    

Tin....tin!!!!!!

Bagas menekan klakson motornya keras keras, membuat satpam yang sudah hampir menutup gerbang berjingkat gara gara kaget.

"Astagfirullah Bagas" Satpam tersebut mengelus dada melihat kelakuan Bagas.

Bagas membelokkan motornya menuju tempat parkir dengan gaya songongnya, sementara di boncengan motornya Zee masih memeluk erat Bagas.
"Woy lepas, udah sampe sekolah" Bagas menegor Zee.

Zee melepas pelukannya dan menggeplak kepala Bagas yang sudah tidak memakai helm.
"Kalo mau mati sendirian aja, gak usah ngajak ngajak!"

"Aww sakit! Lagian kalo gak ngebut kita bakal telat kayak kemaren, lo mau dikejar kejar Arya lagi?!" Bagas ganti mengomel, lagian mereka telat juga gara gara Zee yang kelamaan mandi.

Zee mengerucutkan bibir kesal, ada benarnya juga ucapan Bagas, tapi membuat keselamatan seseorang terancam juga gak baik kan?
Tangannya lantas mengambil satu permen karet dari saku baju dan mengunyahnya sambil berjalan santai menuju kelas.

Zee melepas sepatu dengan malas, kemudian meletakkannya dirak sepatu. Tadi dia masuk kelas dengan menggunakan sepatu dan langsung dihadiahi teriakan melengking dari Ovi.

"Makasih brownisnya kemaren, enak gue suka"

Zee menoleh kearah sumber suara. Ada Irham bersandar dipintu kelas dengan gaya sok cool. Jadi mereka beneran pindah kelas hari ini?

"Lo ngomong sama siapa?"

"Nih sama tiang" Irham menjawab enteng.

Zee memutar bola mata malas, sambil mengunyah permen karetnya dia menyeletuk  "kalo tau tetangga barunya itu elo, gue kasih sianida dulu tuh brownis"

Irham terkekeh pelan "lo suka banget telat ya btw"

"Suka suka gue dong" Zee jadi sewot sendiri.

Mata Irham tertuju pada kerah baju Zee yang tidak terpasang dasi, wajahnya langsung berubah datar.
"Dasi lo kemana Zen?"

"Eumm di tas kok" Zee menjawab gugup.

"Coba keluarin terus pake" Irham kini melipat kedua tangannya di depan dada, matanya terfokus pada Zee.

'Mampus' Zee membatin, dasinya tadi dipakai Bagas gara gara dasi Bagas hilang entah kemana. Apa yang harus dilakukan sekarang? Mana ditatap setajam silet begitu sama Irham.

"Keluarin Zen" Irham kembali mendesak.

Zee makin ketar ketir, gimana ini?!!

"Michelle, ngapain kamu disitu, Kenapa belum masuk kelas?"  Suara bu Ratri seolah jadi penyelamat bagi Zee hari ini.

Zee menghela napas lega kemudian buru buru masuk kelas, mengabaikan Irham yang masih memandangnya dengan tatapan setajam elang.

Oke kali ini dia selamat.

***

Kekosongan pada jam mata pelajaran matematika adalah surga bagi kelas 12 Ak 3. Ditambah tidak ada tugas apapun yang diberikan guru piket. Mereka bebas melakukan apapun yang mereka mau dengan catatan tidak keluar kelas.

Maka mereka benar benar melakukannya, gorden warna hijau yang terpasang di jendela ditutup rapat dan AC diatur dengan suhu enambelas derajat.

Para gamers kelas dengan segera menempati tempat kekuasaan mereka di pojok kelas sebelah kanan, sementara pojok kiri kelas diisi dengan makhluk makhluk kpopers yang sibuk menonton oppa oppa ganteng main drama. Sementara Zee, Fani, dan Gita asyik makan kuaci didekat pintu kelas yang tertutup. Didepan mereka ada laptop Gita yang tengah menampilkan film Spiderman Home Coming.

"Lo download film yang Far From Home kenapa Git, bosen gue nonton ini"  Zee menguap malas.

"Ya nanti gue minta link nya sama abang gue" mata Gita masih terfokus ke layar laptop.

Cklekkk

Pintu kelas mereka terbuka, Gita buru buru menutup laptop dan membereskan sampah kuaci. Sella dan sesama kpopers dipojokan juga langsung mengecilkan volume laptopnya, Ogi yang tengah asyik bermimpi juga langsung bangun begitu mendengar suara pintu dibuka, hanya para gamers yang tidak menunjukan reaksi apapun.

"Assalamualaikum, untuk kak Michelle Zendaya dicari bu Anggi diruang BK" seorang murid berbadge kelas 10 memunculkan kepalanya dipintu kelas.

Fani dan Gita menatap Zee bingung bukan mereka berdua saja tapi teman sekelas mereka juga melemparkan tatapan yang sama kearah Zee.

"Lo bikin ulah apa Zee?"
Pertanyaan itu datang dari Adam, ketua kelas 12 Ak 3

"Gue gak pernah bikin ulah Dam" Zee menyangkal.

"Apa ini ada kaitannya sama ketelatan lo kemaren" kali ini pertanyaan datang dari Deva.

Zee terdiam, seingatnya tidak ada yang tau soal kejadian kemarin kecuali Arumi, teman sekelasnya dan teman sekelas Bagas yang pasti sudah diperintahkan untuk tutup mulut. Oh ya, dan juga Arya, apa Arya yang melapor ke bu Anggi?

"Udah udah mending langsung temuin bu Anggi aja daripada nebak nebak" Fani menengahi.

Zee menghela napas kemudian bangkit dan merapikan seragam dan rambutnya, untuk selanjutnya berjalan menuju ruang BK.

Sesampainya diruang BK, Zee kembali menarik napas. Oke, semua kebohongan sudah ia susun sedemikian detail dan apik untuk menjawab pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan bu Anggi. Tangannya bergerak membuka pintu ruangan yang dianggap horor bagi murid murid itu. Zee melihat bu Anggi duduk dibelakang meja nya.

"Masuk Zee" bu Anggi tersenyum ramah pada Zee. Hanya bu Anggi yang memanggil Zee dengan nama panggilan, guru lain lebih sering memanggil menggunakan nama depannya.

Zee masuk ke ruangan tersebut, dan baru menyadari jika bukan dia dan bu Anggi saja yang berada diruangan, ada beberapa orang disana. Zee memilih duduk disamping Neira, temannya dari jurusan Farmasi.

Matanya mengedar menatap satu persatu wajah yang ada disana. Ada Clara dari kelas 12 AP 2, Elang dari Kelistrikan 1, Raka dari RPL 3, dan Irham dari 12 TP 1.
What, bentar Irham? Kenapa selalu ada Irham dimana mana sih?

Dan ini sepertinya bukan sidang kesalahan, karena yang Zee tau, yang duduk disana adalah anak anak baik, bahkan bintang kelas masing masing. Jadi kenapa mereka dikumpulkan disini?

"Congratulation untuk kalian semua yang ada disini" senyum cerah terbit diwajah bu Anggi.

Ada yang bisa jelaskan kepada Zee ini sebenernya ada apa?

Melihat murid muridnya masih belum mengerti sebenarnya ada apa, bu Anggi melanjutkan "Kalian adalah siswa siswi terpilih dari setiap jurusan untuk mengikuti lomba LKS, mewakili SMK Taruna Bangsa di tingkat Provinsi!!"

Zee terdiam, berusaha mencerna apa yang barusan diucapkan bu Anggi.

LKS? Tingkat Provinsi? Apa apaaan ini?!!!

Tbc...

Kamus
RPL: Rekayasa Perangkat Lunak
AP : Administrasi Perkantoran
LKS : Lomba Kompetensi Siswa. diadakan untuk siswa siswi SMK, mirip dengan OSN untuk SMA.

Terima kasih sudah membaca bagian ketiga dari ceritaku 😚

Kamus diatas aku buat untuk yang masih bingung dan asing dengan singkatan singkatan di dunia SMK :)

Vote and komen jika sukaa😘

Follow ig: aisyahdwisptyni

Bubble Gum Zendaya [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang