Irham memijit keningnya penat. Lantas bangkit dari kursi sembari menghela napas berat. Festival sebentar lagi, dan sekarang kesibukannya makin bertambah dengan keikutsertaannya di LKS. Kenapa sih lengsernya dia di Osis gak dipercepat?
Tadi saja dia sudah izin dispen jam terakhir, dan pasti akan semakin sering menjelang festival. Irham menyampirkan tas dibahunya dan berjalan keluar. Eh malah berpapasan sama Gita, bendahara paling cerewet seantero Taruna Bangsa.
"Ham proposalnya udah di tanda tanganin kan?"
Irham mengaguk pelan.
"Udah ditanda tanganin Wasis?"
Irham mengaguk lagi
"Udah dikasih ke Kepsek sekarang?"
Irham menghembuskan napas jengkel " iyaa Greecia Anggitaaaa, ada lagi?!"
Gita malah cengengesan tanpa dosa "hehehe kan gue cuma memastikan"
"Yaudah sana lo pulang, gue mau lanjut latihan"
"Oke oke, jangan lupa besok"
Irham cuma mengacungkan jempol tanda setuju sambil berjalan menuruni tangga menuju kantin. Dia masih punya sekitar limabelas menit untuk istirahat.
Sebenernya capek, saat harus ngurus festival eh jadi perwakilan LKS juga. Heran juga, kenapa mesti dia yang ikut. Kayak gak ada anak TP yang pinter selain dia.
Suasana sekolah mulai sepi. Hanya beberapa anak ekskul yang masih disini. Memasuki kantin, Irham mendengar suara tawa yang beberapa hari terakhir begitu familiar di telinganya.
Didepan kedai mbak Mus, berkumpul kontingen LKS yang lain. Mereka tertawa entah membicarakan apa. Zee yang emang humor nya receh ketawa ngakak sambil memukul Neira yang disampingnya.
"Nah tanya Irham ini Zee kalo lo gak percaya"
Irham mengerutkan dahi bingung.
Tanya apa?
"Ituloh Ham, kasus cicak disepatu waktu MPLS"
Irham hanya ber oh pelan mengaguk. Itu kejadian waktu MPLS kelas sepuluh. Ada cewek yang dtaksir Elang, tapi cewek itu naksir Ervan. Secara sih, cewek manapun jelas lebih suka Ervan yang waras ketimbang Elang yang bobrok dan nista. Eh tapi Elang pasti gak cerita bagian ini. Dia pasti cuma cerita bagian dia ngejailin tuh cewek dengan masukin cicak --yang entah dapet darimana-- ke sepatu tuh cewek.
Cewek itu teriak teriak heboh waktu ada yang gerak gerak di sepatu nya. Waktu sepatunya dibuka, dia langsung pingsan. Ternyata dia phobia cicak.
Udah, ceritanya gitu doang. Menurut Irham gak ada yang lucu, tapi mungkin humor mereka aja yang receh.
"Nah ada lagi nih, waktu pertama kali MPLS kan suruh perkenalan satu persatu waktu bagian Irham perkenalan dan nyebutin nama dia Rhoma Irama---"
"Nama gue Irhama Lang" Irham langsung meralat.
"Iya elah salah sebut doang. Satu kelas sampe kakak osisnya juga ngakak"
Irham mendengus kesal. Itu cerita paling menyebalkan sepanjang MPLS. Sampai sekarang teman temannya masih hobi memplesetkan namanya jadi Rhoma Irama.
"Trus gue bilang gini 'penyanyi dangdut dong, coba nyanyi lagu begadang'.
Satu meja ketawa ngakak. Clara yang judes dan punya selera humornya tinggi sampe ikutan ngakak.
"Trus lo kenapa ngomong gitu, ngerasa nama lo keren" Clara mengusap cairan bening diujung matanya. Gara gara kebanyakan ketawa.
"Wets iya dong Cla, Rakryan Elang Pancapana" Elang menepuk dadanya sombong.
![](https://img.wattpad.com/cover/190325512-288-k889363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum Zendaya [SELESAI]
Подростковая литература[BELUM REVISI] Bagi Zee, Irham itu nggak lebih dari sekedar ketua Osis bucin nan melankolis yang suka sok sangar waktu razia. Cowok aneh yang terus-terusan ngasih Zee tatapan menghujat, saat Zee dijemur di lapangan sambil makan permen karet. Sement...