Beberapa saat lalu hidup Zee masih baik-baik saja.
Pulang dari makan bersama Irham, dia masih bertengkar dengan Sahila soal mandi seperti biasanya, meledek Bagas habis-habisan yang ditertawai Jodi karena ketauan bawa bekal dan ketiduran di toilet di hari pertamanya Prakerin. Masih menggerutu seperti biasa saat ditegor Bunda karena membuang permen karet sembarangan. Masih sempat menyumpah-serapahi Opet--kucing milik Sahila-- yang menghabiskan snack yang tergeletak di atas sofa. Semua nya masih seperti biasa.
Setidaknya sebelum rentetan missed call dari Gita menyampahi hapenya selepas makan malam.
Zee mengeryit, saat melihat rentetan missed call itu. Gita itu makhluk yang tukang ngartis. Saat di chat saja jarang balas, ini malah menelpon. Sampai belasan kali bahkan. Membuat Zee jadi penasaran, ada apa.
Zee menelpon balik Gita, penasaran, "Hal--"
"LO KEMANA AJA MARPU'AH?! Gue telpon dari tadi kaga di angkat?!!"
Zee menjauhkan hape dari telinganya. Suara Gita hampir membuat gendang telinganya pecah.
Suara Gita saat berteriak memang memekakkan telinga, tapi Zee tidak menyangka jika bisa semengerikan ini ketika di telepon.
"Lo bisa santuy nggak si? Budeg nih kuping gue!"
"Santuy gigi lo nyangsang! Penting ini, buruan buka whatsApp" Gita kembali berseru.
Zee lantas mematikan sambungan telepon secara sepihak. Tanpa mengatakan apapun pada Gita, dan beralih menghidupkan data seluler kemudian membuka WhatsApp.
Rentetan chat langsung menyerbu hape Zee secara cepat. Membuat Zee bingung, ada dari Lintang, Gusti, Fani, Arinda, sampai Neira dan Clara. Dia mengabaikan chat yang lain dan beralih mengetuk kolom chat teratas.
Irham Bucin : Suruh temen lo apus postingannya.
Dahi Zee kontan terlipat, postingan apa?
Jarinya bergerak mengetik sesuatu. Tapi langsung dihapus. Dia justru beralih pada chat Fani.
Fani mengirimkan beberapa gambar yang langsung dia unduh. Naas, sinyal malah ilang-ilangan kayak si doi, membuat Zee berdecak sebal.
"Buruan elah, miskin amat ni sinyal."
Zee menggoyang-goyangkan hapenya, berharap sinyalnya kembali. Walau nyatanya itu tidak berpengaruh, kecuali jika Zee mejeng di atas rumah sambil mengangkat hapenya.Begitu gambar selesai diunduh -- dengan menguras segenap kesabaran tentunya--, Zee terkejut setengah mati. Matanya membeliak lebar seperti hampir keluar, mungkin jika matanya buatan China bukan buatan Tuhan, sudah benar-benar menggelinding keluar.
Foto itu menampilkan dirinya dan Irham di kedai Happy Ice Cream. Mereka duduk berhadapan dan tertawa. Terlihat akrab memang. Dia kemudian menggeser slide berikutnya, kali ini menampilkan dia dan Irham yang baru keluar dari toko buku tempo hari.
Zee menahan napas saat melihat siapa yang memposting foto tersebut di instagram @hotnewstaruna.
Itu akun gosip SMK Taruna yang dibuat oleh orang yang kurang kerjaan.
Caption yang ditulis makin membuat Zee kesal.
Ketos dan musuh bebuyutannya makan bareng, cinlok kah?
Apa banget nggak sih?!!
Zee langsung panas meradang, akun sinting!
Foto itu jelas diambil diam-diam dan orang yang memfotonya pasti juga ada di dalam kedai. Pertanyaannya siapa yang kurang kerjaan menguntit dia dan Irham saat itu?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Gum Zendaya [SELESAI]
Ficção Adolescente[BELUM REVISI] Bagi Zee, Irham itu nggak lebih dari sekedar ketua Osis bucin nan melankolis yang suka sok sangar waktu razia. Cowok aneh yang terus-terusan ngasih Zee tatapan menghujat, saat Zee dijemur di lapangan sambil makan permen karet. Sement...