Bagian Lima

40 10 0
                                    

"Mbak Mus Soto Ayam dua, Es Teh dua, gorengan lima eumm sama apa lagi Ra?" Zee menoleh ke arah Neira di meja kantin.

"Buset Zee muat lo makanan sebanyak itu? Perut apa karung?"

Zee melotot tidak terima mendengar celotehan Elang.

"Udah deh Zee itu aja dulu, nanti kalo kurang gampang nambah lagi" Neira menyahut.

"Mbak Mus Siomay nya sepiring lagi dong"

"Elo juga sama aja heh!" Neira mencela kelakuan Elang yang gak punya malu.

Elang cuma nyengir tanpa dosa. Tangannya mengambil piring Siomay yang disodorkan Mbak Mus.

"Yang lain mana Lang?"

"Yang lain sapa?"

"Kontingen LKS yang lain"

"Lah, mana gue tau kan beda kelas"

Harusnya Zee tau, tanya sama Elang itu keputusan yang salah.

Zee meniup kuah Soto yang masih panas, tangannya lantas mengambil dua bakwan yang dipotong jadi kecil kecil dan dimasukkan ke dalam kuah Soto. Baik Elang, Neira, maupun Zee, sekarang sama sama diam. Menikmati makanan masing masing dalam suasana sekolah yang mulai sepi.

***

"Git, Gita! Rapatnya ditunda dulu ya, gue mau nganterin Alisha pulang dulu"

Gita melongo di depan ruang Osis. Tangannya yang tadi hendak memasukkan kunci ke lubang kunci menggantung di udara.

Maksut Irham apa si?!

"Ham ini udah setengah tiga, bukannya elo juga harus kumpulan sama anak anak LKS?" Gita mencoba bicara setenang mungkin.

"Ya makanya itu, gue harus nganterin cewek gue dulu biar cepet"

Gita menghela napas jengkel

"Atau gak suruh Jefri ngewakilin gue dulu deh kalo emang lo gak sabaran"

Mulai kan tingkah sok pentingnya.

"Ya gak bisa lah Ham, ini acara gede. Harus ada elo sebagai ketua"

Gita sebenernya muak ngomong begini, seolah olah dia butuh Irham banget. Cih!

Irham menyeringai mendengar penuturan Gita. "Yaudah berarti tungguin gue"

"Waktunya udah mepet Ham" Gita makin lama makin kesel. Ni bocah ngerti gak si maksutnya?!

"Lalu?"

Irham emang pengen menguji kesabaran Gita rupanya pemirsa.

"Ya lalu pacar lo itu suruh pulang duluan, kita rapat sekarang"  Gita masih mencoba buat sabar.

"Gak bisa Git, gue harus jemput dia. Entar gimana dia pulangnya kalo gue gak jemput"

Oke, batas kesabaran Gita udah abis sekarang.

"GOJEK SAMA GRAB BANYAK HAM! DAN ASTAGAAA DIA BUKAN ANAK SD YANG HARUS DIANTER JEMPUT, DIA UDAH SMA IRHAM!!!!!!" Gita berteriak murka.

Irham cuma diam sebagai respon. Matanya menatap jam  di pergelangan tangab kirinya.
"Lo udah buang sepuluh menit dengan percuma, gue harus jemput cewek gue"

Irham lantas berbalik menuju parkiran menaiki motornya lantas keluar gerbang dan menghilang diantara kerumunan kendaraaan.

Gita?

Oh jangan ditanya. Mukanya memerah dengan tangan yang terkepal saking jengkelnya. Dia udah teriak teriak kayak orang kesurupan dan Irham gak ngerti juga?!!

Andai bunuh teman sendiri itu gak dosa, Gita pengen banget bunuh Irham sekarang. Trus mayatnya dimutilasi abis itu dikasihin anjing Herder dirumahnya.

***

Zee mengipasi wajahnya yang mulai mengucurkan keringat gara gara kepedasan Soto. Tangannya lantas mengambil Es Teh diatas meja. Saat bibirnya hampir menyentuh sedotan, tiba tiba ada yang menarik gelas Es Teh miliknya membuat Zee memekik kesal.

Pelakunya tidak lain adalah Gita, yang tanpa tedeng aling aling menyedot Es Teh milik Zee  sampai tinggal setengah. Zee menarik lagi gelas Es Teh nya.

"Kepedesan gue tuh Git, maen ambil ambil aja" Zee jadi sewot, bibirnya mengerucut kesal.

Tapi anehnya, yang kepedasan Zee, yang mukanya merah Gita.

"Mbak Mus Jus Alpukat satu, Mi Ayam Bakso satu, sama kerupuk pangsit sebungkus!!" Gita berteriak dari tempat duduknya. Suasana sekolah yang sepi membuat suara nya terdengar begitu nyaring.

"Git, lo kesurupan?"

Gita melempar kotak tisu diatas meja ke arah Elang dengan jengkel.
"Lo diem aja ya Lang, kalo gak gue makan juga tar"

"Lo kenapa si Git? Bukannya tadi mau kumpulan Osis katanya?"
Zee memutuskan bertanya, tingkah Gita yang tiba tiba marah marah dikantin emang patut di pertanyakan.

"Nah itu masalahnya Zee, Irhamnya malah pergi. Kan kesel gue jadinya"
Tangan Gita sekarang memegang garpu yang dia tusuk tusukan ke meja kantin.

"Lah kemana?"

"Biar gue tebak, nganterin ceweknya yang gak bisa naek motor itu kan?"

Zee spontan melotot ke arah Elang, sembarangan bener kalo ngomong.

"Iya! Dia pake nganterin pacarnya dulu ya ampun!! Katanya kalo gak dianterin pacarnya gimana. Gojek bertebaran kali dimana mana. Dia tuh udah SMA bukan anak SD. Gue waktu SD aja pulang sendiri!!" Gita bercerita dengan berapi api. Selesai cerita dia langsung mengambil air minum di atas meja. Aus kali abis marah marah.

"SD lo cuma di sebrang jalan Git"

Gita memasang wajah datar. Emang, Elang tuh paling bakat kalo suruh ngerusak mood orang.

***

Ruang perpustakaan terasa hening, hanya ada suara keyboard laptop yang dipencet bu Anggi. Di meja panjang itu, keenam kontingen LKS diam dan pura pura sibuk. Tak ada yang memulai pembicaraaan, karena bu Anggi juga diam. Mereka segan. Wajar si, bu Anggi itu Waka Kurikulum, jabatannya tinggi. Elang iseng menjawil telinga Clara, membuat si pemilik telinga menabok tangan Elang jengkel.

"Oke kita mulai ya"
Suara bu Anggi menyedot perhatian mereka sepenuhnya, mereka langsung menatap bu Anggi serius.

"Latihan LKS akan diadakan setiap hari mulai besok lusa, dibimbing Kajur dan guru program jurusan masing masing. Ibu harap kalian latihan rutin juga di rumah jadi gak cuma di sekolah latihannya"
Bu Anggi menghela napas sejenak

"Pulang sekolah kalian ibu kasih waktu limabelas menit untuk istirahat. Dan ibu harap gak ada yang telat" mata bu Anggi melirik ke arah Irham yang emang tadi telat datang.

Teman temannya yang lain juga memandang Irham dengan tatapan menghunus.

"Oke, jadi untuk jadwalnya silakan baca kertas yang ibu bagikan tadi. Ibu harap kalian bisa bawa pulang piala untuk sekolah ini" bu Anggi tersenyum manis.

Zee ikut tersenyum melihat bu Anggi senyum. Bukan, bukan senyum senang, tapi senyum miris. Mulai lusa tidak ada lagi rebahan setelah pulang sekolah dan...

'Selamat tinggal tidur siang huhuhu'  batin Zee.





Terima kasih sudah membaca bagian kelima dari ceritaku 😚

Happy reading manteman, vote and komen nya ditunggu lohh😚

Bubble Gum Zendaya [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang