Sorry for typo.
••••••
Jam menunjukkan pukul 9 malam. Deia dan Aktha sudah berada dikamar Deia yang telah dirubah menjadi kamar pengantin ini.
Dengan tergesa-gesa Deia memasuki kamar, lalu duduk dikursi meja riasnya. Ia membuka satu persatu hiasan yang menempel di kepalanya, lalu mulai menghapus make up tebal yang menghiasi wajah sok polosnya. Terakhir ia melepas hijab dikepalanya. Sekarang ia hanya perlu melepas gaun serba ribet yang sedari tadi ia gunakan.
Deia berdeham sebentar, lalu menatap Aktha yang masih setia duduk di tepi ranjang sembari memainkan ponselnya, "Pak. Saya pake kamar mandi duluan ya" ucap Deia dengan mata tertunduk.
"Iya, kamu pakai duluan saja. Saya bisa nanti"
Deia mengangguk, ia segera melesat masuk kedalam kamar mandi. 30 menit Deia berada dikamar mandi, namun belum juga keluar.
'Gaswatttt! Gue lupa bawa baju ganti!'
Karena kelalaiannya, sekarang Deia hanya bisa mondar-mandir didalam kamar mandi, memikirkan apakah ia harus keluar dengan hanya memakai handuk? Atau menunggu disini sampai Aktha teriak-teriak karena kelamaan menunggu dirinya selesai?
'Bodo ah. Udah sah juga'
Dengan keberanian yang ia buat-buat, akhirnya ia memutuskan untuk keluar dengan memakai sehelai handuk.
Saat pintu kamar mandi terbuka, matanya was-was mencari keberadaan Aktha. Dan yaa, si Dewa Dosen tersebut masih sama seperti tadi, tengah duduk ditepi ranjang dengan handphone ditangan.
Deia melangkahkan kakinya menuju lemari tempat baju yang letaknya di depan sebelah kiri ranjang.
Aktha yang melihat Deia berlari kearah lemari baju dan mengubek-ubek isinya, hanya bisa pura-pura tidak tahu. Aktha berdeham pelan, "kamu masih pakai kamar mandinya?" tanya Akhta masih dengan matanya yang fokus ke handphone.
Dengan cepat Deia menjawab, "iya pak. Saya mau ganti baju dulu" setengah berlari, Deia masuk kembali kamar mandi. Aktha yang melihat hal tersebut hanya geleng-geleng kepala lalu tersenyum kecil.
Tak lama setelahnya Deia keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidur bergambar spongebob kesukaannya.
"Udah pak. Bapak bisa pakai kamar mandinya sekarang", kata Deia dengan handuk kecil yang ia lilitkan di kepalanya.
Aktha mengangguk lalu memasuki kamar mandi dengan membawa pakaian ganti yang sudah ia siapkan.
Setelahnya, mereka berdua turun kebawah dan makan malam dengan kedua keluarga besar mereka.
••••••
2 hari berturut-turut keluarga Deia maupun Aktha masih berada di rumah nenek Deia. Dan memasuki hari ke-3 sudah banyak yang memilih pulang karena tidak mengambil cuti. Seperti hari ini, rumah neneknya sudah kembali sepi. Bunda dan Ayahnya pun sudah kembali pulang. Sekarang hanya ada dia, Aktha, nenek, dan sepupunya Fara serta Farhan.
Deia masih menikmati ice cream ditangannya saat seseorang membuka pintu kamarnya dan ikut duduk dengannya ditepi ranjang.
"Saya mau ngomong-"
"Itu udah ngomong" potong Deia sembari mencoba tetap fokus pada acara TV yang ditontonnya.
"Saya sedang serius Dei"
"Saya duarius malah"
Aktha menghela napas pelan. Perlu banyak kesabaran untuk menghadapi Deia yang kadang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love
Fanfiction[CERITA PINDAH KE NOVELME] Bisa ngebayangin ngga tiba-tiba dosen kalian duduk diruang tamu kalian dengan tujuan ngelamar. NGELAMAR. Deia mengutuk perkataannya sendiri yang menjadi boomerang saat tiba-tiba dirinya dilamar oleh sang dosen killer bern...