Bagian 10

1.7K 151 51
                                    

Sebulan berlalu sejak Eunseo dan Bona pergi ke taman waktu itu. Sekarang mereka sudah berada di salah satu mall untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka tidak berbelanja, hanya jalan jalan saja sambil wisata kuliner katanya.

Tetapi ada hal yang membuat Eunseo bingung sedari tadi. Jelaslah notabennya Bona yang sebelumnya tidak suka creepes jadi mendadak pengen beli makanan itu. Aneh emang wanita satu ini. Niat awal memang membeli creepes tapi berakhir hampir semua stan makanan di mall itu didatengin sama Bona.

Sekarang mereka sedang berada di salah satu tempat makan yang berada disana. Beristirahat sembari membeli makan siang yang di double sama makan malem.

"Mas, aku post foto sama kamu ke ig boleh nggak?" Eunseo menoleh tetapi diam tak menjawab.

"Kalo nggak boleh juga nggak papa mas aku post fotoku sendiri aja." Ucap Bona sembari memasang wajah sedihnya yang hampir menangis. Eunseo melihat dan terkejut dengan tingkah istrinya. Ia mulai panik karena gak biasanya Bona akan memasang ekpresi yang hampir menangis seperti itu.

"Eh eh, kamu kenapa?" Bona hanya diam dan menggeleng. Kemudian Eunseo berdiri dan berjalan menuju kursi yang berada di sebelah istrinya lalu dengan sigap merengkuh istrinya itu kedalam pelukannya. Dan detik itu juga Bona mulai menumpahkan air matanya.

"Ssttt, jangan nangis dong. Kamu kenapa? Ga biasanya kayak gini. Kalo emang kamu mau post, yaudah sih tinggal post aja. Gak papa." Eunseo berucap lembut sembari mengelus kepala Bona.

"Aku gatau, emang akhir akhir ini moodku suka berubah ubah mas. Beneran gak papa?" Jawab Bona dengan suaranya yang sedikit bergetar.

"Kamu lagi ada masalah apa gimana di kantor? Iya beneran gak papa sayang." Bona menggeleng sekaligus tersenyum.

"Bener gak ada masalah? Sama temen temen kamu mungkin?" Bona kembali menggeleng.

"Yaudah sih kalo emang ga ada masalah. Kamu capek kali ya, yuk ah kita pulang aja kalo gitu."

"Hmm."

Mereka berdua beranjak dari kursi dengan posisi Bona yang masih memeluk Eunseo.

"Kamu ga niat lepasin pelukan kamu? Susah ini aku jalannya."

"Kamu gamau aku peluk?"

"Jangan mulai deh kamu, enggak gitu, nggak enak aja diliatin sama orang, ditambah aku juga jadi susah jalannya."

"Yaudah." Bona berjalan cepat meninggalkan Eunseo. Eunseo mengernyit bingung, ada apa dengan istrinya itu.

Saat berada di dalam mobil, Eunseo mengajak Bona apapun yang ada diotaknya ntah hal hal yang penting sampek yang nggak penting. Tapi tanggapan Bona selalu sama. Hanya kata Iya, Nggak, Oh, Hm. Nggak lebih nggak kurang.

Dua puluh menit dalam perjalanan, mereka sampai di rumah dan jam masih menunjukkan pukul 3 sore.

"Sayang, nanti malem aku ijin keluar ya, aku ada janji sama temen temen ospekku dulu." Bona diam tidak menjawab.

"Eh bentar, bukannya kamu dulu panitia pembimbing kelompokku? Mau ikut aja nggak?" Bona menatap Eunseo.

"Ada Xiao?" Dengan hati hati Eunseo mengangguk.

"Gak. Nanti aku ganggu."

"Ganggu gimana?"

"Kan itu acara kamu sama temen temenmu, ditambah nanti pasti mereka kepo kalo liat kamu dateng sama aku. Aku gamau bikin kamu risih dan gak nyaman. Jadi kamu sendiri aja. Lagian ada Xiao kan disana?"

"Yakin gamau ikut? Ga takut nanti kalo aku bisa aja deket lagi sama Xiao?" Ucap Eunseo berniat menggoda Bona.

"Terserah!" Bona barjalan menuju kamarnya. Eunseo hanya mengikutinya dari belakang.

SINEKDOK (Bona+Eunseo/Eunbo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang