(16) Berlindung

1.6K 178 55
                                    

46:10:00:59

Rana mengkompres matanya dengan sendok dingin untuk mengurangi mata bengkaknya. Sudah hampir dua hari berlalu, tetapi mata bengkak Rana tak kunjung mengecil.

Kayaknya karena kebanyakan nangis.

Rana tahu Leander selingkuh, tapi yang sekarang harus ia cari tahu adalah selingkuhannya. Cewek gatel mana yang berani-beraninya deketin pria yang udah punya pasangan?

Di saat-saat seperti ini, Rana harus mengandalkan keahliannya dalam menstalking, dan ia butuh partner. Gadis itu buru-buru menekan nama di kontaknya dan menempelkan benda itu ke telinga.

"Halo? Kenapa Ran?" Lorisa mengangkat telfon Rana setelah beberapa kali dering.

"Gue punya misi, Sa," jawab Rana secepat mungkin.

"Misi?"

"Pokoknya lo dateng aja ke rumah gue. Sekarang bisa? Lo gak lagi ngapa-ngapain, kan?" cecar Rana tidak sabar.

"Engg.. Gue sih lagi makan, Ran."

"Ya sudah, abis makan, lo langsung ke rumah gue. Urgent! See you later!"

Rana mematikan telfonnya dengan Lorisa.

This bitch is gonna die.

***

"Sumpah, perasaan aku gak enak," ucap Lorisa setelah mematikan telfon dengan Rana. "Masa dia tiba-tiba minta ketemu terus bilang ada misi?"

Leander memegang tangan Lorisa untuk menenangkan gadis itu. "Kamu tenang aja. Gak usah panik begitu."

"Apa jangan-jangan kita ketahuan? Si Javier itu ngasih tau Rana?" tanya Lorisa waspada.

"Rana gak sepintar itu, Sa," ucap Leander berusaha menenangkan kepanikan Lorisa. "Lagipula, kalau dia sampai tahu, kenapa gak telfon aku aja? Bener gak?"

"Ya.. Gak salah, sih.."

"Makanya, kamu gak usah takut. Paling dia mau surprisein temennya ulang tahun terus minta tolong kamu."

Lorisa memaksakan senyum kecil di wajahnya. "Semoga aja."

Setelah menghabiskan makanannya, Lorisa memilih untuk menaiki jasa ojek online yang tersedia karena tadi Leander menjemputnya. Daripada diantar Leander terus jadi pertanyaan, kan?

Gak apa-apa deh bayar mahal.

Setelah kurang lebih 20 menit di jalan, Lorisa akhirnya sampai di rumah Rana. 20 menit di jalan rasanya kayak berjam-jam.

Takut, shay. 

Ia menekan bel rumah Rana. Belum sampai 10 detik bel dibunyikan, Rana sudah membuka pintu rumah dan menariknya ke dalam.

"Gue punya misi!" ucap Rana dengan semangat 45 abis 17an.

"Misi apa, sih, Ran?" tanya Lorisa penasaran setengah mampus.

"Leander selingkuh."

Lorisa membatu. Benar-benar membatu. Semua aliran darah dari seperti tersedot dari tubuhnya. Wajah gadis itu pucat pasi.

"Terus?" tanya Lorisa dengan segenap kekuatan yang tersisa.

"Gue mau cari selingkuhannya," lanjut Rana dari kalimat pernyataan sebelumnya.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang