Aku tau ini akan menjadi awal yang berat kedepannya , pagi ini berjalan seperti biasa . Setelah kejadian kemarin , yang berhasil menyeretku dalam kasus berkesinambungan dengan sahabatku Park Jimin . Aku masih merasa sakit pada bagian bawah . Tapi itu tidak terlalu sulit , karena bisa dengan mudah aku tutupi .
Sebetulnya aku bukan tergolong perempuan yang sering bergelut dengan alat make up , hanya aku rasa kali ini harus aku coba . Kali ini , make up itu tidak akan aku aplikasikan ke wajahku , melainkan pada kissmark yang melekat pada bagian leherku . Warnanya sangat jelas, merah keunggu ungguan .
Kuambil concealer dan mulai mengaplikasikan pada bagian yang berwarna merah keungguan itu . Yahh , lumayan lah .
Aku beruntung , tadi malam Seokjin Oppa hanya membuka pintu kamarku sebentar , ya yang pasti aku telah menjadi aktris yang pura pura tertidur .
"Chae , udah selesai belum ? Ditungguin Jimin ini." Teriak Seokjin Oppa .
Tardulu , tadi kakaku bilang apa ?
Tumben dia jemput , Jimin memang sering main kerumahku sehabis pulang sekolah . Tapi tidak dengan menjemputku . Itu karena dia punya kebiasaan yaitu terlambat , boro boro jemput .
"Iya sebentar lagi" balasku .
"Mobil ?!" Kataku datar.
"Iya , masa aku jemput kamu jalan kaki ." Balas Jimin .
Eh maksudku bukan itu . Aku tau rumah Jimin tidak sedekat itu dengan sekolah , tidak seperti rumahku . Tapi kenapa harus naik mobil , biasanya dia bawa motor ."Aku gamau bawahanmu kesakitan , itu alasan kenapa aku bawa mobil" Katanya sambil mengaitkan seatbeltnya .
Bagaimana aku harus berekspresi mendengar perkatannya barusan . Apa itu terdengar manis sekarang ?
Jimin terus memandangiku selama perjalanan , padahal harusnya dia lebih fokus kedepan . Tak lama tatapannya turun kearah leherku . Aku tau dia pasti merasa aneh .