🔞
Don't reading this if u r under 18 years old !!
U can find other stories that r safe to read.
°
°
°
°
°
Bahkan aku belum memahami kenapa kepercayaan ini kutaruh sepenuhnya kepada Jimin . Setelah aku mengetahui beberapa sisi gelapnya yang terbilang belum terjabar secara sempurna . Entah , rasa sakit ini seakan menghilang dalam sekejap saat ia berada dihadapanku , jujur aku takut kehilangannya sekarang . Namun didalam lubuk hatiku yang paling dasar , aku sungguh benci pria ini . Pria ini terus membawaku dalam problematika hati yang sepertinya tak kunjung usai .
Aku memandangi wajahnya saat ia tengah memejamkan mata . Garis hidungnya tampak sempurna dimataku . Proporsi bibirnya harus aku akui , ini bisa membuat siapa saja menjadi gila . Apa aku selemah ini ? Entahlah .
Malam sudah larut , sepertinya tadi aku merasa telah memejamkan mata terlebih dahulu , dan sempat terbawa alam mimpi . Saat aku tersadar Jimin terus memeluk tubuhku erat , ini membawaku pergi dari alam bawah sadar . Wajar saja aku belum pernah tidur dengan siapapun . Mungkin agak sedikit asing bagiku mengetahui keberadaanya disisiku .
"Aku benci kamu Jimin." Gerutuku pelan .
Katakanlah aku si pembohong besar . Bahkan aku bisa membencinya saat aku benar benar telah mencintainya .
Aroma tubuhnya mengiang dihidungku , seakan membawaku dalam dimensi lain . Jimin memelukku erat membawaku dalam kehangatan yang tertular dari kulit ke kulit .
"Geojitmal , aku tau kamu sangat mencintaiku ."
Aku menyesal mengerutu dengan jarak sedekat ini . Bahkan saat kelopak matanya masih tertutup rapat , Jimin bisa merespon celotehanku .
Pria ini mengeratkan pelukannya , Jimin mengambil nafas dalam dalam sebelum ia membuka kedua matanya . Senyumannya semanis gula . aku suka , walaupun itu akan membuat matanya berubah bentuk menyerupai bulan sabit . Jimin mengelus pucuk kepalaku lembut .
"Jangan suka membohongi perasaan mu sendiri , itu tidak baik ."
Suaranya berat . Ini terdengar sangat sexy ditelingaku , suara Jimin dikala ia terbangun dari tidurnya . Ia menyingkirkan beberapa anak rambut dan diselipkannya kebelakang kupingku . Tanggannya tidak terlalu besar , kurang lebih hampir sama seperti jemariku , yang membedakan adalah garis ditangannya yang terbentuk rapih .