Bobby hanya anak kuliahan biasa yang tinggal jauh dari keluarganya. Bertemu hanbin yang melarikan diri karena muak dengan kehidupannya selama ini.
Thats pretty much it.
Bobby memasuki apartemennya dan menghela nafas kecewa karena tidak menemukan hanbin, dia kira hanbin sudah pulang duluan. Sekarang sudah jam 9. Hanbin bahkan tak hafal jalan ke toko tempat kerja bobby, bobby jadi khawatir.
Tapi bobby pikir-pikir lagi ngapain dia khawatir, hanbin jago gelut kalo diapa-apain pasti bisa jaga diri.
'Tapi kalo hanbin dibius gimana?!' bobby berpikir lagi kemungkinan-kemungkinan yang awalnya umum terjadi hingga yang paling tidak mungkin terjadi.
Dari yang awalnya 'gimana kalo hanbin nyasar', entah kenapa bisa berujung dengan 'gimana kalo hanbin diculik dan disiksa karena ternyata hanbin itu anak haramnya sultan yang disembunyikan, terus sultan menyewa preman agar kejadian penyiksaan hanbin tidak terlihat mencurigakan?'
Karena pikiran absurdnya sendiri, dia semakin gelisah. Bobby makan dengan menggoyang-goyangkan kaki tanpa henti, walaupun gelisah dia merasakan lapar yang lebih dominan.
Setelah selesai makan bobby masih setia menunggu hanbin yang tak kunjung pulang. Seungyoon pun yang sempat ditelpon bobby tak menjawab satupun panggilan teleponnya. Pikiran sempet absurdnya berkecamuk lagi, sebelum akhirnya bobby memutuskan untuk menyalakan tv dan mencari tontonan untuk mengalihkan perhatiannya.
Bobby menghela nafas untuk kesekian kalinya. Acara tv tak ada yang membuatnya tertarik. Hal terakhir yang dia ingat adalah jam yang menunjukkan pukul 11. Sebelum akhirnya jatuh tertidur di sofa.
.
Waktu pukul 5 pagi, bobby terbangun karena risih dengan suara yang mengganggunya. Saat dia membuka matanya, disisi lain ruangan ada hanbin sedang berberes rumah dan barang-barangnya.
"Bin..?" panggil bobby yang masih setengah sadar.
"abin berisik ya? maaf." ucap hanbin masih memasukkan barang-barangnya dan sudah memakai baju rapih bersiap mau pergi.
Bobby yang melihatnya langsung terjingkat bangun. "Lo mau ngapain?"
"Siap-siap, mau pindah."
Bobby langsung terkumpul nyawanya karena kaget. Dia menatap hanbin yang masih sibuk sebelum bertanya dengan ragu "... pindah kemana?"
"Abin udah nyicil apartemen kemaren, jadi hari ini udah bisa ditempatin."
Well. Anjing. Eh maaf ibob ngomong kasar.
Bobby bengong dan berpikir lagi. Dia bakal ditinggal hanbin dong. Baru berapa hari dia terbiasa sama hanbin. Terus hanbin mau pergi aja. Tiba-tiba aja mood bobby buruk. Dia gatau kenapa tapi ada bagian dari bobby yang gamau hanbin pergi. Walaupun baru berapa hari kenal. Hanbin terlalu sibuk dengan urusannya hingga tak menyadari bobby yang merajuk dengan menendang-nendang sofa. Hanbin kira itu olahraga.
Bobby akhirnya capek sendiri. Dia mencoba bodoamat sama hanbin yang masih rapih-rapih. Bobby bahkan terlalu badmood untuk bertanya kenapa hanbin ngerapihin apartemennya juga.
'setidaknya pamit gitu kek. Dipikir gua cowo panggilan kali main didatengin dan main ditinggal aja. Manusia emang-'
Keluhan di batinnya terpotong saat ia merasakan tepukan di bahunya. Bobby berdehem sebagai sahutan dan masih kekeh dengan posisi tidurannya yang membelakangi hanbin.
"Bobby ga bangun?"
"..."
"Ga siap-siap?"
"..."
"Rumah dan barangnya bobby udah abin rapihin juga kok, jadi tinggal nunggu bobby rapih terus kita berangkat."
"Ngapain?" cetus bobby sok cuek padahal mah ga ngerti.
Hanbin mengernyit sebelum bertanya dengan ragu. "Bobby gamau pindah bareng abin?"
Beberapa waktu berlalu setelah kata-kata yang dilontarkan hanbin. Setelah tanggap bobby langsung bangun.
"Oh!! Jadi kita pindah nih!?" ucap bobby dengan semangat membara disuara dan wajahnya.
Hanbin hanya bisa mengangguk ragu-ragu dengan perubahan tiba-tiba bobby.
Memang siapa yang gak bingung. Beberapa menit lalu bobby males-malesan dengan raut wajah malas dan gak mau bangun, tiba-tiba aja beberapa menit kemudian udah rapih dan siap siaga.
Hanbin memilih melanjutkan kegiatan rapih-rapihnya -yang sekarang bobby juga ikut- dengan masih memikirkan perubahan tiba-tiba bobby.
Bobby nyengir ganteng aja pas mergokin hanbin merhatiin dia. Males mikir bobby mah bocahnya.
. . . . . . . TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abin yang confused dengan tingkah ibob.jpg
Ayo tinggalkan jejak, kawan. Voment janlup.
Hehe ak sibuk ospek kampus ni sorry lama apdet dan makin acakadul tp aku masih inget ko plotnya. Sans aja jd gua mah. Tuhan bersama jiwa-jiwa yang santuy.
