Bobby hanya anak kuliahan biasa yang tinggal jauh dari keluarganya. Bertemu hanbin yang melarikan diri karena muak dengan kehidupannya selama ini.
Thats pretty much it.
Rekaman berhenti tepat saat bobby sampai di apartemennya setelah berlari tak karuan sambil mendengarkan voice notes hanbin. Dengan tak sabaran bobby mencari keberadaan hanbin. Tanpa mengatur nafasnya terlebih dahulu, diotaknya hanya ada perintah tentang dia yang tak mau melepaskan hanbin.
Namun, nihil. Tak ada hanbin disana. Tak aja jejak yang tertinggal. Seperti ia tak pernah singgah. Semua bersih.
Bobby menyandarkan dirinya di pintu. Setelah mengatur nafas dan mulai sadar, ia terjatuh dengan punggungnya yang bersandar pada pintu kamar hanbin. Melepas headset yang bertengger di kupingnya dengan paksa setelah tak terdengar lagi suara hanbin. Dia mengumpulkan pecahan-pecahan memory sekaligus mencerna semua perkataan hanbin.
Bobby kini kacau, dan ia sadar betul. Hanbin benar pergi. Dan kemungkinan kembalinya kecil. Hanbin pergi, tanpa memberikan bobby kesempatan untuk menyatakan perasaannya. Dan itu salah bobby karena dia yang menghindar dan membuat hanbin salah paham.
Di sisi lain, hanbin sudah tertekan dengan ancaman orang-orang diatasnya. Dan bobby tak mengerti, memilih egois dan menghindar.
Bobby tersadar dari lamunannya. Memeluk kedua kakinya, setelah sekian lama dia kembali merasa sangat kehilangan. Lebih dari sebelumnya.
Dia berdiri dan kembali mematikan lampu. Hanya bermodal cahaya dari luar, ia mengambil rokok dan korek dari laci. Lalu ia hisap rokok itu dalam gelap.
Dalam diam dia kembali melamun, cukup lama hingga rokoknya habis dengan sendirinya. Dia kembali menyalakan rokok lain dan melamun, sebelum sesuatu berbulu tebal bermain melingkar di kakinya.
Buru-buru bobby berjongkok dan mengangkat kucing abu-abu yang gendut itu. Kucing pemberian hanbin yang tadi di sebutkan dalam rekaman.
Kucing itu bergerak kaku saat bobby angkat, lalu menatap segala hal dengan raut bingung dalam gendongan bobby. Bobby terkekeh kecil. Kucing ini benar-benar mirip dengan hanbin.
"Hai, bakpau." sapa bobby sambil mematikan rokoknya dan membawa kucing itu kekamar.
Bobby meletakannya di bagian kasur yang kosong. Kucing itu masih menatap bingung bobby, takut mendekat tapi takut ditinggal. Bobby ingat itu tatapan hanbin pertama kali ke apartemennya dulu. Tangan bobby menggapai bulu-bulu halus kucing itu dan mengelusnya, membuat kucing itu merasa tenang dan percaya. Lalu si bakpau jatuh tertidur.
Bobby merebahkan dirinya di samping kucing itu. Sambil mengelus kucing itu bobby perlahan jatuh tertidur. Masih ada sedikit harapan hanbin kembali saat dia bangun nanti.
-- TBC. --
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abis ini bakal ada skip time setelah si abin ilang. Hehe. Si ibob jd sadboi lah guyz.