Bobby memasuki apartemen yang dia tempati, lalu mempersilahkan hanbin masuk. Walaupun masih dengan perasaan ragu terhadap hanbin yang ada dibelakangnya. Dia semakin ragu sendiri melihat senjata yang hanbin bawa dibalik mantel hitam panjangnya.
'jangan-jangan gue bakal dibunuh terus organ gue dijual?' batin bobby berulang kali.
Tapi tetap saja dia tak tega menyingkirkan hanbin. Muka bobby boleh saja sangar, tapi hatinya selembut squishy ori.
Sedangkan disisi lain, hanbin malah sudah nyaman dan terbuka dengan bobby. Dia merasa bobby bisa dipercaya dan juga ini pertama kalinya hanbin merasa ada yang peduli padanya.
"Ehm... Bobby"
Bobby yang merasa dipanggil mencari asal suara, dan menemukan hanbin berdiri di dekat pintu masuk, "Ya?"
Bobby berdiri dan menutup pintunya. "Kenapa?" tanyanya sambil berjalan ke depan tv. Hanbin yang ditanya masih diam ditempat kaya bingung gitu tapi mukanya datar. Bobby menunggu jawaban yang tak kunjung keluar dari mulut hanbin.
"Lo laper, bin?"
ting-tong! benar sekali.Hanbin mengangguk kecil sebagai jawaban.
Bobby menatap hanbin sebentar sebelum mengeluarkan mie instan yang dia beli -ngutang- di toko tempatnya bekerja tadi. Lalu menunjukkannya ke hanbin. "Mie mau?"
Hanbin membolak-balik bungkus mie instan yang bobby sodorkan. Sebelum akhirnya mengangguk polos lagi.
"Yaudah, panasin airnya dulu ntar gue yang masakin. Gue rapihin ini dulu." tunjuk bobby ke sudut ruangan yang berantakan.
Hanbin mengangguk ragu sebelum akhirnya berjalan ke dapur. Sedangkan bobby mulai merapihkan barangnya. Dan mengeluarkan selimut tambahan untuk hanbin.
Tapi saat baru saja bobby mulai, hanbin menghampiri bobby. Lalu berjongkok di depan bobby uang sedang duduk dilantai. Mereka berdua berhadapan cukup lama sebelum hanbin memecahkan keheningan.
"..hanbin gak bisa nyalain kompor..." cicitnya.
Bobby menghela nafasnya sebelum berdiri dan menuju dapur, "Yaudah ganti baju sana di kamar, baju lo basah. Pake baju gue aja." ucap bobby menongolkan kepalanya dari dapur dan bicara dengan hanbin lalu setelahnya kembali memasak mie.
"Okay!!" hanbin berseru riang sebelum memasukki kamar yang dimaksud bobby. Dan segera melaksanakan perintah bobby.
Bobby terdiam lagi, kali ini di dapur. Dia baru sadar baru saja menyuruh hanbin memasukki kamarnya...yang banyak barang berharga miliknya.
Dia mulai bertanya-tanya kenapa dia sepercaya itu pada hanbin? Hanbin tadi nodong dia pisau, hanbin juga bawa senjata, belom lagi duit hanbin yang mencurigakan. Bobby bahkan baru menyadari dia dengan santainya membawa hanbin pulang ke rumahnya dan mengesampingkan semua hal yang mencurigakan dari hanbin hanya dengan karena rasa tak teganya.
Bobby berjengit kaget dan berhenti melamun. Karena saat mau mengangkat mienya, hanbin tiba-tiba sudah berada di sampingnya. Meski lantainya kayu, bobby tidak dengar langkah hanbin sama sekali. "Loh lo dari kapan disini?"
"Dari tadi kok. Nungguin mienya mateng." jawab hanbin lalu duduk di meja makan dan menyiapkan alat makan.
Bobby membawa mie yang sudah matang ke meja makan. Lalu meletakkannya di tengah meja antara dia dan hanbin.
Saat hanbin mau menyendok mienya, hanbin melihat bobby sedang menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya.
"Bob? Ngapain?" tanya hanbin penasaran.
Bobby menyelesaikan doanya lalu mulai menyendok makanannya sebelum menjawab hanbin. "Berdo'a dalem hati."
" 'Berdo'a'?" tanya hanbin lagi.
"Mengucap syukur dan berterima kasih ke tuhan atas rezeki hari ini, bin." jelas bobby. Hanbin mengangguk mengerti, dia melanjutkan makan saat bobby juga makan.
Setelah makan bobby merapihkan bekas makanannya. Hanbin terus mengikuti di belakang bobby, seperti anak kucing yang penasaran. Dan anehnya bobby juga tak merasa risih.
.
.
Hanbin terbangun dari tidurnya, karena suara petir yang sangat terdengar dari ruang tamu, tempatnya tidur tadi. Waktu masih menunjukkan pukul 2 pagi. Dan hanbin tidak bisa kembali tidur.
Setelah berpikir cukup lama, hanbin akhirnya memutuskan untuk menghampiri bobby ke kamarnya. Hanbin berusaha membangunkan bobby agar di izinkan tidur di kasurnya. Tapi bobby tidak bangun-bangun juga. Bahkan setelah hanbin mencoba membangunkannya lagi.
Hanbin akhirnya menggeser badan bobby agar ada bagian kasur untuknya lalu tidur di samping bobby. Ia akan jelaskan besok saja saat bobby sudah bangun.
Hanbin menarik selimut untuk menutupi dirinya juga. Tak berselang lama hanbin kembali tidur, menyusul bobby yang sudah terlelap sejak tadi.
.
.
.
.
.
TBC
Monmaap ya ga update2 hehe sibuk ngetwitteran. Oiya. Parah kemaren yg fukuoka day 1 gua streaming sakit bener hati gua kaga tega anjir.. perjuangan ikon berat asu... Jd fansnya aja gua lelah hati gimana rasanya jd mereka...Btw lg nih, makasi yooo cerita kumpulan double b sebelah udh 1.2k aja yg bacaa hehe makasi makasi love y'all💞💞
+ Selamat satu tahun buat KILLING ME🔥🔥
[2 Agustus 2019]
KAMU SEDANG MEMBACA
MINUTIAE || Double B / Bobby x Hanbin
Fiksi PenggemarBobby hanya anak kuliahan biasa yang tinggal jauh dari keluarganya. Bertemu hanbin yang melarikan diri karena muak dengan kehidupannya selama ini. Thats pretty much it.