2. Reunite

305 16 1
                                    

"Aku tidak tahu jelasnya. Tetapi...."

Frankenstein dan Tao terdiam lalu keduanya menatap ke arah Rai, penasaran dengan kisah selanjutnya. Rai sendiri diam, tidak melanjutkan kalimatnya. Hal itu membuat Frankenstein semakin penasaran dan kesal.

"Tuan...." tegur Frankenstein, secara tak langsung memaksa Tuannya untuk melanjutkan ceritanya.
"Aku terbangun di kasur di sebuah kamar. Aku tidak tahu kamar itu milik siapa. Tetapi yang pasti...."
"...." dan Frankenstein kembali diam diikuti Tao dan Rai.

📆 📆 📆 📆

"Kau sudah bangun?" sapa seorang wanita berjubah biru dengan tudung berwarna sama dengan jubahnya.
"...." dan Rai malah diam saja karena itu memang gaya dan sifatnya, yaitu tidak banyak mulut. Ia tatap wanita yang tersenyum padanya itu dengan tatapan serius.

"Keadaanmu sekarang baik-baik saja dan semakin hari semakin baik. Semua karena 'benda itu' dan aku harus berterima kasih padanya."
"...."

"Hanya saja, meski kau sudah membaik, bukan berarti keadaan fisikmu diabaikan begitu saja. Kau harus selalu dipantau mengingat bagaimana sifat dari 'benda itu'."
"...."

"Untuk itu, ada satu hal yang perlu kau ingat dan kau tidak boleh melupakannya."
"...."
"

Jangan memendam sendiri ketika kau merasa 'sakit.'"
"...."

"Orang lain perlu tahu keadaanmu. Jika kau diam saja, maka takutnya keadaanmu akan memburuk. Itu akan membuat orang lain jadi jauh lebih cemas bila mereka terlambat tahu daripada mereka tahu saat itu juga."
"...."

"Aku akan mengantarmu pulang. Kita akan pergi besok. Jadi, sekarang lebih baik kau istirahat lagi saja."
"Apa yang kau lakukan padaku? Apa yang terjadi?" tanya Rai pada akhirnya setelah ia cukup lama diam.
"...."
"...."

"Kau hampir saja mati karena kehabisan energi kehidupanmu setelah mengerahkannya untuk melindungi Kota Seoul dari rudal raksasa itu."
"...."

"Aku tidak bisa membiarkanmu pergi untuk selamanya. Makanya aku menyelamatkanmu."
"...."

"Kau panutan semua umat. Kau dihormati oleh kaummu dan kau disayangi oleh semua pihak. Kau tidak pantas mati karena perbuatan hina seorang manusia."
"...."

"Dan lagi, jika kau pergi, maka semua pihak pasti akan bersedih."
"...."
"Kami, bahkan aku, tidak ingin kehilanganmu, wahai sang Noblesse, vampir kaum bangsawan yang termulia, panutanku."

Rai yang mendengarnya terpana. Kedua matanya membelalak dengan mulut yang terkatup rapat. Sosok itu diam, tidak melanjutkan kalimatnya lagi.

Siapa yang tidak terpana? Wanita berjubah di depannya ini tampak seperti manusia biasa. Namun ia mengenalnya. Dan yang membuat Rai lebih terpana lagi adalah hanya segelintir manusia yang mengetahui identitasnya, baik mereka yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, seperti Frankenstein, kaum bangsawan, werewolf, UNION, dan mantan anggota UNION seperti M-21, Tao, Takio, Tetua 3, dan M-24.

Apakah UNION kembali berdiri? Atau ada jenis manusia lain yang tidak ia ketahui? Apakah wanita di depannya ini adalah lawan? Atau kawan?

Noblesse: Between Past & NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang