6. Another Traitor

259 16 3
                                    

"Haah, hampir saja."
"Eh?"

Cento berhenti tertawa lalu menoleh ke arah sekitar. Bagaimana tidak, di tengah tawanya, ia mendengar sebuah suara. Ia menoleh ke arah sekitar lalu tampak olehnya puing-puing bangunan yang bergerak sendiri lalu mereka terjungkal ke segala arah. Lalu, dari dalam puing-puing itu muncul sang lawan yang tampak tidak begitu bagus penampilannya, namun dasarnya ia dalam keadaan baik-baik saja.

"T-tidak mungkin! B-bagaimana bisa?"
"Lihat, celanaku jadi compang camping," keluh sang lawan yang ternyata adalah Seonju. Ia menatap ke arah celananya lalu menepuknya agar debu di celananya hilang.
"Kau...."

Seonju berdiri tegap lalu menatap nyalang ke arah Cento. Ia tidak lagi menepuk celananya melainkan bersidekap.

"Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku bisa lolos dari maut."
"...."
"Itu karena kamu bodoh dan jelek sementara aku pintar dan cantik."
"...."

"Tetapi, karena aku orangnya baik hati, maka akan aku beritahu satu hal kepadamu."
"...."
Q
"Aku berhasil menghindari seranganmu karena seranganmu tidaklah begitu jauh. Jaraknya sejauh apa dan aku menjauh sejauh apa."
"...."

"Intinya, aku beruntung melesat menjauh lebih dulu, meski akhirnya aku tertimbun puing-puing karena efek getarannya begitu luar biasa."

"Itu tidak mungkin terjadi! Kau tidak akan bisa menghindari serangan Sonic Howls milikku!"
"Sejatinya, aku ragu kalau tekhnik itu adalah tekhnik Sonic Howls."
"Apa?"

"Setahuku, Sonic Howls itu tekhnik terhebat yang dimiliki kaum werewolf yang mampu meluluh lantahkan apapun di sekitarnya dalam sekali serang dan dampak kerusakannya amat sangat tinggi. Bila mengenai manusia, maka semua organ dalam tubuhnya bisa rusak bahkan hancur dan lepas dari tempatnya bertengger."
"...."

"Tetapi, tekhnik yang kau miliki tidak ubahnya sama dengan laser biasa."
"...."
"Kau adalah werewolf murni. Jadi, seharusnya kau tahu tentang hal itu, sekalipun kau bukanlah prajurit."

"Tidak! Itu tidak mungkin! Kau pasti bohong!"
"Terserah kau mau percaya atau tidak. Keputusan ada di tanganmu. Aku hanya menjelaskan hal yang sebenar-benarnya."

"Kau.....!!!!!"
"...."
"Berhenti membodohiku!"
"Hhh...." ucap Seonju mengeluh. Ia pegangi dahinya seperti orang sakit kepala lalu ia menghela nafas.

Cento kembali melesat ke arah Seonju dan Seonju menghindar dengan cara melompat ke belakang sehingga cakar milik Cento hanya mencabik udara. Seonju menggenggam tangan Cento yang tadi digunakan untuk mencabik ketika Cento hendak mencabik lagi, lalu Seonju menusuk perutnya dengan cakarnya yang amat sangat tajam.

JLEBBB

"Kghhh...."

Seonju melepas tangan Cento lalu menjejakkan kakinya di perutnya sehingga Cento tersungkur ke belakang. Ketika tersungkur, Cento mengeluarkan darah dari mulutnya dan darahnya muncar ke luar dari mulutnya.

"Beruntung aku menjejaknya menjauh dariku. Kalau tidak, darah berbau busuk yang keluar dari mulutnya akan menciumi hidungku. Itu akan menjadi hal yang buruk nantinya karena aku akan muntah berjam-jam. Ew."

Seonju berjalan ke arah Cento yang tidak berdaya lalu berdiri dengan tatapan dingin. Ditatapnya Cento yang memegangi perutnya sembari terengah-terengah karena rasa sakit yang ia derita lalu Seonju berkata.

"Sepertinya kau adalah werewolf murni namun telah mendapatkan modifikasi berkat penelitian manusia. Entah siapa yang telah memodifikasimu. Tetapi yang pasti, dia telah menipumu."
"Dia tidak menipuku!"

"Kalau dia tidak menipumu maka dia akan berkata yang sebenarnya bahwa tekhnikmu bukanlah Sonic Howls."
"...."

"Lagipula, aku heran. Kenapa kau memodifikasi tubuhmu?"
"...."
"Karena kau ingin jadi kuat?"
"...."

Noblesse: Between Past & NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang