Prolog

6.3K 693 54
                                    

Bara menjadi jengah dengan apa yang dilihatnya. Setiap malam seperti itu. Ia tidak munafik melihat kemolekan tubuh istri barunya. Membuatnya ingin melakukannya tapi tidak bisa. Dan menjadi siksaan batin bagi pria berusia 34 tahun itu. Mereka menikah belum lama yaitu dua minggu. Pernikahan yang begitu cepat sampai dirinya sendiri pun tidak percaya.

"Bisa kamu nggak pakai itu setiap malam?" Bara menghimbau agar tidak mengenakan gaun seksi saat tidur. Itu mengusik dirinya.

"Memangnya kenapa?" tanyanya sinis. Ia tidak mau di atur apalagi masalah gaun-gaun tidurnya.

"Apa kamu nggak punya piyama atau daster?"

Mata gadis itu melebar. Dari balik cermin Bara bisa melihat reaksi istrinya. "Daster?" ucapnya tidak percaya. "Aku nggak punya. Aku lebih suka yang seperti ini!" ucapnya seraya melanjutkan menyisiri rambut yang masih basah.

Bara menghela napas. "kapan cobaan ini berakhir?" desahnya.

"Memangnya aku emak-emak pakai daster," cibirnya. "Aku masih muda, apa dia pikir aku pakai yang seperti ini untuk menggodanya?" Ia mendelik. Dirinya tidak bisa merubah kebiasaannya. "Kenapa aku jadi terjebak dalam pernikahan ini sih?" keluhnya. "Gara-gara dia, aku jadi terpaksa menerima perjodohan ini. Dasar mantan tunangan brengsek. Suatu hari nanti aku akan membalasnya. Tunggu waktunya aja!" ucapnya penuh dengan dendam.

"Besok Pak Gunawan meminta kita datang ke rumahnya."

"Untuk apa?" tanyanya menoleh pada Bara.

"Nggak tau, katanya ada sesuatu."

"Pasti Papa mau ngasih hadiah karena aku nerima pernikahan ini," batinnya senang bukan main. "Ya udah, besok kita kesana. Oia, anak-anak udah tidur?"

"Udah," Bara yang duduk di tepi ranjang tidak fokus melihat punggung istrinya yang menarik perhatiannya sedari tadi. Putih dan mulus, apalagi rambut gadis itu di atas bahu memamerkan lehernya.

Gadis itu menaruh sisir di atas meja rias. "Aku mau liat dulu." Ia mengambil jubah untuk menutupi tubuhnya lalu keluar.

Bara tertegun, setiap malam istrinya menengok ke kamar putra-putrinya. Perhatian gadis itu membuatnya tenang karena menerima Kevin dan Mila. Meskipun ia tidak tahu mau di bawa kemana pernikahan mereka. Jangan tanya masalah cinta. Mereka baru bertemu beberapa kali dan langsung menikah. Bara menjadi teringat saat mereka bertemu untuk perjodohan.

Di sebuah restoran mahal. Bara menunggu anak dari atasannya untuk makan malam. Ia sempat tidak mengenali gadis itu. Gaun yang indah dan membuatnya bersinar. Bara masih bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebaliknya gadis yang bernama Rety Amalia Gunawan itu tampak syok.

"Kamu?" Rety menunjuknya.

"Duduklah," ucap Bara tenang.

"Bagaimana bisa?"

"Saya di suruh datang oleh Pak Gunawan."

"Jadi orang yang dijodohkan itu, kamu?" Rety masih tidak percaya. Ayahnya menjodohkannya dengan Arian Bara Langga. Seorang duda beranak dua. "Aku rasa ini salah," Rety mengambil ponselnya menghubungi seseorang. "Pa, apa laki-laki itu bernama Bara?"

"Kamu udah ketemu?"

"Jadi benar?" Rety syok.

"Iya, benar. Dia adalah laki-laki yang Papa jodohkan denganmu." Pak Gunawan menerangkannya.

"Tapi Pa, apa.. " merendahkan suaranya. "Apa Papa nggak tau statusnya?"

"Duda beranak dua kan? Papa udah tau tentang dia semuanya."

"Ini gila," pikir Rety. "Tapi Pa.."

"Kamu ingat Mario membatalkan pernikahan kalian padahal tinggal dua bulan lagi. Papa malu kalau sampai pernikahan itu nggak terlaksana. Jadi terima dia dan Papa akan berikan apapun yang kamu mau."

"Apapun?" Rety menjadi berpikir ulang dengan perjodohan ini.

"Ya, apapun terserah kamu. Papa nggak akan sembarangan menjodohkanmu dengan seorang laki-laki. Dia yang terbaik dari penilaian Papa. Walaupun statusnya duda." Pak Gunawan sudah tahu pribadi Bara karena bekerja di perusahaannya. Ia juga tahu jika istri Bara meninggal karena kanker payudara.

"Baiklah, aku terima perjodohan ini," ucap Rety pasti. Ia menyembunyikan senyuman misteriusnya.

Dan Bara pun menyetujuinya di satu sisi karena tidak bisa menolak permintaan bosnya. Menikah dengan seorang gadis yang berusia 27 tahun yang belum pernah menikah. Disisi lain ia sudah bosan di jodohkan oleh ibunya. Wanita-wanita yang di kenalkan itu sangat mengecewakan. Mereka hanya ingin menjadi istri tidak mau menjadi seorang ibu. Lain dengan Rety yang sudah mengenal Mila. Bara sedikit lega akan itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk visualnya Rety & Bara aku ganti ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk visualnya Rety & Bara aku ganti ya.. 😂😂

Ini baru prolognya ya 🤣🤣🤣
Sengaja aku buat setelah mereka nikah,  biar greget bisa ngapain aja kan udah SAAAHHH 🤭🤭

Kenapa ya Mario ngebatalin pernikahannya pdhl 2 bulan lagi. Knp nasibnya bisa sama ma Nisha 😅😅

Kira" suka ga nih??? Klo ga mau, aku masukin gi Bara ke kantong.. 😁😁

Sorry typo & absurd

Thankyuuuu 😘😘😘

Pengganti Dirinya (GOOGLE PLAY BOOK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang