Berjuang lagi, memulai lagi, mungkin sakit hati lagi

6K 283 4
                                    

Sudah jam makan siang Radha masih duduk di meja kerjanya, ia nampak sedang memandangi HPnya. Saking seriusnya ia tidak melihat Nuri datang menghampiri.

"Serius amat sih kamu!", Ledek Nuri mengagetkan Radha.

Spontan Radha langsung menutup galeri HPnya.

Nuri tahu apa yang barusan Radha lakukan dan ia mulai meledeknya lagi,"habis liat foto mantan ya?" Nuri cengengesan.

Kali ini Radha hanya terdiam. Dia tidak bisa ngeles dari pertanyaan Nuri karena dari tadi memang ia sibuk memandangi foto Naya dipernikahan Windu. Tentu Radha masih kesal dengan kejadian kemarin.

Nuri mengajak Radha untuk makan siang tapi ditolak Radha dengan halus. Radha tidak ingin makan, dia cuma ingin tinggal di Kantor saja.

"Kamu mau makan di Kantor?"

"Iya. Aku dah pesen gofood tadi.", Jawab Radha berbohong.

Nuripun pergi meninggalkan Radha. Radha kembali memandangi layar hpnya. Foto Naya dan Bumi yang bersebelahan di pernikahan Windu membakar hatinya.

"Sebahagiakah itu kamu Nay?", Radha berbicara sendiri.

Tiba-tiba HPnya berdering tanda telepon masuk. Ada nama Devan di layar, ia segera mengangkatnya.

"Halo.", Jawab Radha masih Tak bersemangat.

"Kenapa suaramu? Sakit?", Devan menyadari suara Radha yang tak bertenaga.

"Dah makan blom? Kalo belom, makan siang bareng yuk!", Ajak Devan.

"Sekalian kita ngobrol.", Imbuhnya.

Radha menolak ajakan Devan dengan alasan masih banyak kerjaan di Kantor dan ia harus segera menyelesaikannya, bahkan untuk makan siang saja dia pesan gofood.

"Ini tentang Naya.", Devan mengeluarkan kartu as.

Radha hanya diam, tidak merespon. Devan sangat ingin bertemu Radha. Agar dia bisa memperbaiki hubungan Radha dengan Naya.

"Kamu masih ingin memperbaiki hubunganmu sama Naya ga?", Devan memancing Radha.

"Kalau iya. Ayo ketemu sekarang. Aku tunggu di Maroon.", Tanpa babibu Devan langsung menutup telponnya.

Lagi-lagi Radha hanya mampu terdiam. Namun selepas berfikir beberapa saat, Radha langsung berlari menyambar kunci mobilnya. Ia bergegas menemui Devan.

***

Nuri datang membawakan makan siang untuk Radha. Ia tahu Radha hanya berbohong tentang memesan makanan lewat aplikasi gojek. Tapi langkah kakinya terhenti saat mendapati Radha berjalan ke luar Kantor.

Nuri yang penasaran mencoba menelepon Radha. Setelah dering ke lima Radha mengangkat telpon Nuri.

"Ya Nuri. Ada apa?"

"Kamu keluar kantorkah?"

"Iya. Aku mau ketemu Devan."

"Kalau tentang Pak Deka harusnya aku ikut!",  protes Nuri.

"Bukan. Ini bukan tentang bisnis.", Radha menjawab penasaran Nuri.

"Mungkin aku akan sedikit lama. Kamu handle apa yang ada di kantor. Kalau Ada masalah urgent baru kabari aku.", Setelah bicara Radha langsung menutup telponnya.

Seketika Nuri merasa dunianya terhenti sesaat. Ia merasakan sesak di dadanya, untuk pertama kalinya ada perasaan aneh di hati Nuri.

***

Devan menunggu Radha tidak terlalu lama. Ia baru sibuk memilih makanan Radha sudah datang. Radha hanya menjabat tangan Devan masih tidak bersemangat.

Pergi [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang