My girl is mine 03

11.2K 457 10
                                    

"Lepasin tangan gue ihh!" Berontak kania karena vano menarik tangannya dengan paksa, dan ternyata ia dibawa ke dalam uks.

"Ngapain bawa gue ke sini?" Tanya kania marah.

"Aku-kamu"

"Serah gue dong!" Jawab kania ketus membuat vano menghembuskan nafasnya pasrah.

"Nih" ucap vano menyodorkan seragam sekolah dan kania langsung menerimanya.

"Ihh apa-apaan nih besar-besar semua!" Protes kania setelah melihat seragam yang diberikan vano.

"Itu gak besar sayang" ucap vano lembut.

"Apanya yang gak besar? Nih baju dua kali lipat besarnya dari badan gue, nih juga rok panjang amat!" Ucap kania tidak terima.

"Terima dan jangan protes!"

"Bodo amat, gue mau minta yang sesuai ukuran gue!"

"Percuma"

"Emang kenapa?"

"Ini sekolah punya gue" jawab vano sinis.

"Terus?"

"Kamu harus nurut sayang" ucap vano dengan suara seraknya.

"Mulai besok kamu gak usah pakek seragam laknat itu lagi karena aku gak mau orang lain melihat tubuh indahmu itu, dan sekarang kita pulang!" Ucap vano menarik tangan kania menuju parkiran sekolah.

*
*
*
Ditengah kamar bernuansa pink terlihat seorang gadis tengah tersenyum-senyum melihat layar laptopnya, ngapain lagi kalau bukan nonton oppa-oppa korea yang sedang joget-joget.

"Kania!" Teriak seorang cowok memasuki kamarnya.

"Ihh apaan sih bang ganggu tau!" Menatap sang kakak dengan wajah kesalnya.

"Itu sepatu lo taruh dimana-mana kebiasaan deh."

"Yaudah sih bang tinggal pindahin doang" sahutnya enteng.

"Mulut lo. Lo kira gue pembantu? Untung mama lagi di butik kalau gak udah dimakan hidup-hidup lo!"

"Bodoamat sana pergi lo, ganggu gue sama pacar onlen gue aja!" Usir kania mengibas-ngibaskan tangannya.

"Dasar gila!" Gumam sang kakak keluar dari kamar Kania dengan suara pintu yang ditutup sangat kencang

"Utung ganteng lo bang-bang."

Drett drett drett

Kania mengerinyitkan dahinya melihat nomor yang tidak dikenal menghubunginya. Dengan ragu kania menggeser tombol hijau ke atas.

"Hallo" ucap kania ragu.

"Hallo sayang"

"Maaf masnya salah nomor!"

"Aku gak salah nomor kok" jawabnya disebrang sana.

"Emang lo siapa?"

"Masa gak inget aku sih? Aku pacar kamu kania"

"Lah kok dia tau nama gue" batin kania bingung.

"Maaf ya mas saya gak punya pacar bye!" Ucap kania memutuskan panggilannya.

+6281658888888 (Nomor ngasal:>)

Kok di matiin sih?
Ini aku vano!
Save nomor aku!

Vano?

Pacar kamu!

_______

"Mampus gue" ucap kania buru-buru menambahkan vano ke dalam daftar kontaknya.


Vano

Sorry gue kira siapa.

Udah di save belum?

Udah!

Yaudah jangan lupa makan, Love you sayang❤.

_______

Kania melemparkan ponselnya kesembarang arah setelah membaca pesan terakhir yang dikirimkan oleh vano kakak kelasnya yang mengklaim dirinya sebagai pacar.

"AAAA MAMA JANTUNG KANIA MAU LONCAT!" Teriaknya dibalik bantal.

"Masih waras?" Ucap seseorang dari arah pintu. Kania sontak menolehkan kepalanya dan mendapati sahabatnya disana.

"Apaan sih!"

"Boleh masuk gak?"

"Masuk aja gak bayar kok"

"Kalau masuk ke hati lo bayar gak?" Goda Rizal. Ya orang yang datang ke kamar kania adalah rizal, sahabat kecil kania.

"Apaan sih lo zal!" Ucap kania malu.

"Becanda gue,"

"Ngapain lo ke sini?" Tanya kania.

"Mau liat sahabat kecil gue yang pergi ke amerika gak bilang-bilang." Jawab rizal pura-pura sedih.

"Baperan lo!"

"Bodoamat"

"Tapi lo makin ganteng zal"

"Masa sih?"

"Tapi boong hahahaha"

"Kampret lo!"

"Sebagai hukumannya lo harus traktir gue. Lets go!" Ucap rizal menarik tangan kania keluar dari kamar yang dapat merusak matanya jika berdiam diri terlalu lama di dalam sana.

~my girl is mine~



Itu si rizal ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu si rizal ya. Liat dari samping aja nanti suka lagi😂




Kasi bintang buat rizal dong🙃

My Girl is Mine (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang